STUPID GIRL.

33 13 2
                                        

Kelasku ternyata kemasukan murid baru, semua begitu bersemangat. Ternyata murid barunya adalah wiya, semangatku seketika hilang, langsung badmood, ga nafsu sekolah, males liat wajahnya yang sok imut. PLOT TWIST SEKALI INI.

Suatu nasib yang buruk, intan harus duduk bersebelahan dengan wiya.
"Gue disini yaa!. " ucap wiya sok ramah.
"Terserah, gausah ganggu!. " ucap intan memalingkan wajahnya.
*ga sudi gue liat lo bajingan. Batin intan sangat kesal.
Intan terus memalingkan wajah, enggan melihat wiya yang duduk disebelahnya.
"Anjirr, hari gue gini beut dah!!. " ucap intan kesal.

Jam pelajaran telah usai, kini waktunya anak anak untuk beristirahat,
"Fa, keluar yok!. " ajak rayza, aku menggelengkan kepala.
"Kenapa ga mau?. " tanya raya padaku.
"Gue si cuman mauu bareng temen duluu. " ucap ku, rayza memahami itu dan langsung berkumpul dengan teman temannya.
Aku, siswa dan intan pergi ke kantin, di Koridor kamu bertemu dengan melisa, yara dan wiya. Yara melihatmu dengan ramah, tapi tidak dengan wiya dan melisa, mereka menatapku sinis tak suka.
"BAJINGAN kok mereka sinis gtu cok!. " ucap intan yang emosi.
"Udahh biarin aja. " ucap siswa memegang pundak intan.

BYURRR

Sebuah siraman air mengenai baju seragam siswa,
"Ehh sorry!. " ucap melisa dengan memiringkan bibirnya.
"BANGETTT!. " ucap siswa yang langsung menoleh ke arah melisa.
"Lo kalau cari gara gara jangan sama gue bodoh!. " ucap sivwa.
"Hehh emang lo siapa? " ucap wiya menantang, aku melihat kearah yara, sepertinya ia tak tahu apa apa tetapi kenapa ia hanya diam ketika sahabatnya itu salah?.
"Aaaarghhh." erang wiya yang dijambak oleh sivwa
"MURID BARU GAUSAH BELAGU BANGSAT!. " ucap sivwa, melisa menarik rambut sivwa,
"bacot!!!. " ucap melisa.
Aku mencoba untuk menghalangi tangan melisa, tapi sesaat setelah pertengkaran itu, matrix gang datang dengan gagah dan tampan anjayy.

"Apa ini ribut-ribut?. " tanya Arya sebagai ketua OSIS.
"Ini nih, si melisa nyari gara gara. " ucap ku menunjuk melisa.
Pandangan Arya langsung tertuju pada melisa, melisa bergetar hebat rasa takut menyelimuti nya. Yup Arya mengepal kuat tangannya, kemudian  ia menatap kearah melisa.
"LO YANG BUAT?. " tanya Arya berteriak kepada melisa.
Melisa hanya bisa menundukkan pandangannya,
"Udahh aryaa, bukan salah dia kok. " ucap yara memegang tangan Arya.
"Lah bajingannn!!!, lo gausah belain temen lo bangsatt!. " ucap intan yang sudah sangat emosi.
Arya kebingungan, namun hal pertama yang ia lakukan adalah memerintah mulai membawa sivwa ke ruang OSIS untuk mengambil baju ganti. Aku berlalu dari melisa dan wiya,
"MAMPUS LO PADA,!. " ucapku yang membuat mereka terkejut.

"Apa yang kalian lakuin?!. " ucap Arya, yara masih saja membela kedua sahabatnya itu
"Mereka gak sengaja kok yaakk!. " ucap yara membujuk sangat kekasih.
"JANGAN karna lo pacar gue, lo bisa berbuat seenaknya ya monyet. " ucap Arya dengan tatapan tak suka kepada yara.
"Udah bro, urusin sivwa dulu " ucap rayza menepuk pundak Arya. Arya berusaha menyusul, tapi tangan yara masih setia menghalanginya untuk pergi
"Lo bisa lepasin?. " ucap Arya.
"Ga bisaa, apa si pentingnya sivwa?, lagian cuma kena air doang kan. " ucap yara seperti tak punya hati.
"Sifat lo kayak gini??, nyesek gue. " ucap Arya yang dengan segera menepis tangan yara dan pergi meninggalkan nya.
"Sivwa siapanya sih? Kayak penting penting aja. " gerutu yara.
"Sivwa adeknya goblok, lo ga tau?. " ucap rayza, radhit dan adnan bersamaan, sivwa terbelalak kaget,
"Hahh serius lo?!. " ucap yara panik.
"Yaiyalah goblok banget lo. " ucap radhit.
"Wiya dan melisa silahkan ke ruang OSIS untuk dikenakan sanksi. " ucap adnan setelah membaca pesan dalam ponselnya itu.
"Dan lo yara, siap siap denger kata putuss!. " ucap rayza kemudian pergi dengan teman temannya.

Sementara itu, di ruang OSIS.
"Hahhh apaansih bajingan itu. " ucap sivwa mengenakan baju ganti.
"Sabar ajaa, sebentar lagi dikasus kok. " ucapku membereskan meja dan kursi.

TOK TOK TOK

Arya mengetuk pintu ruangan, aku mempersilahkan nya untuk masuk.
"Lo gapapa kan?!. " ucap Arya.
"Tch, urusin aja pacar lo. " ketua sivwa tak menghiraukan kakaknya itu.
"Hubungannya sana pacar gue apa?. " ucap Arya menaikkan satu alis.
"Lo naif yah, naiff banget. " ucap ku pada Arya.
"Lah kok lo nyolot si bocil. " ucap Arya
"Biar bocil, dia setia nemenin gue, ga kayak lo, dikit dikit yara, dikit dikit yara, disaat gue butuh lo ga ada. " ucap sivwa kemudian beranjak dari duduknya.
"Eh dekk, lo masih marah?. " tanya Arya.
"Pikir sendiri!. " ucap sivwa, aku dapat melihat sivwa sedang menahan tangisnya, matanya telah berkaca kaca seolah ingin mengungkapkan sesuatu
"Apa sih yang salah sama gue?. " ucap Arya
"YA LO PIKIR AJA SENDIRII!, DISAAT KAYAK GINI LO BARU NYADARIN GUE ADA, DISAAT LO SENENG SENENG GAK PERNAH MIKIRIN GUE?!. " ucap sivwa menahan tangisan.
"SESEK BANGSAT!. " triak sivwa lagi
Arya segera mendekap sivwa yang tengah menangis.
"Mau lo apa?. " ucap Arya pada adik kecilnya itu.
Sivwa hanya menangis, terus menangis.
"Lo mikirin pacar mulu, adek sendiri ga pernah dipikir. " ucapku.

Tiba-tiba seseorang mendekap Arya dari belakang, yah siapa lagi kalau bukan yara.
"Ehh maaf yaa. " ucap yara, Arya merasa sedikit risih
"Pergi lo!. " ucap Arya mengusir yara dengan agak halus.
Wiya dan melisa datang dengan wajah takut.
"Kenapa? Takut?. " tanya ku pada mereka berdua.
"Tch." decih melisa
"Annu maaf yah tadi gue-. " ucapan wiya langsung terpotong oleh radhit yang berteriak.
"Adekkk ku sayanggg!!!. " ucap radhit berlari kearahku.
Rayza dengan cepat menghalau radhit,
"Cewe gue, gausah meluk meluk. " ucap rayza sinis.
"Friendzone bangga. " ucap adnan menggoda rayza.
"Daripada lo, LDR trus diselingkuhin. " ucap rayza ketus.
"Semua mohon keluar, kecuali sivwa, wiya dan melisa. " ucap Arya yang kemudian kami turuti dengan senang hati.
Rayza menggandeng ku menuju kantin, tempat intan dan matrix gang menunggu.

Sesampainya dikantin...
"Hai faa!. " ucap Diego dengan senyum manisnya.
"Hai jugaa!. " ucapku membalas senyumannya.
"Anjir, beautifull girl!. " ucap Marvel yang membuatku tersipu malu.
"Ehh kalian pikir cuma nifa doang?, disini kan ada intan. " ucap excel.
"Intan waria (wanita pria) cok, ga normal kalau kita suka dia. " ucap adnan lagi lagi menggoda intan.

"Bro, gue pamit duluan. " ucap Marvel kemudian diikuti oleh Diego.
Marvel dan Diego beranjak pergi dari kantin.

Aksara Nifa [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang