TERROR FOR RAYZA'S BELOVED

70 35 1
                                    

.
.
.
.


Hingga waktu pulang sekolah tiba Aku berjalan menuju pintu gerbang, tiba tiba seseorang membelokkan motor ke arahku sontak membuatku menatapnya sinis.
"Apaan sih lo?, punya mata dipake t*lol." Ucapku kesal pada pria itu.
Pria itu tersenyum smirk tak menghiraukan ucapanku.

Dia menarik tanganku, Aku berpikir apa dia sedang gila? Hah? Siapa dia? Pria tak dikenal.
"WOY LEPASIN TANGAN GUE! ".teriakku pada pria itu namun tak dihiraukan.
Pria itu hanya mengetuk kaca helm nya seperti mengisyaratkan sesuatu pada orang lain, yah itulah komplotannya sesama geng motor yang berbadan seperti aktor china.

Pria itu membuatku tak berdaya dalam tarikannya, ia. Mendudukkan ku diatas boncengan motornya. Benar mungkin pria ini gila, entah ingin dibawa kemana Aku, mataku sudah tertutup oleh pria itu, tanganku tak bisa digerakkan begitu juga kaki membuatku tak berdaya.

Pria itu mengemudikan motornya dan sampai di sebuah tempat. Hahh dimana ini aku pun tak tahu, Aku dituntun masuk ke dalam ruangan, yah air mataku masih berderai membayangkan nasibku sendiri. Tiba-tiba pria itu membuka semua ikatan pada tubuhku, Aku dapat melihat dengan jelas, sebuah kamar dengan fasilitas elit didalamnya, entah kamar siapa dan mengapa Aku dibawa kesini.

" Maaf ga ada cara lain. "Ucap seseorang yang tak lain tak bukan adalah Rayza. Hah mengapa rayza berkomplot dengan paraa penculikku?.
" ekhem maaf kalau lo kesakitan! . "Ucap Diego yang mengambil sebotol minuman soda.
Aku bingung apa yang terjadi sebenarnya?.

" gue takut kalau lo jadi korbannya juga, paham itu?. "Ucap Rayza mengusap pipi ramunku. Aku hanya mengangguk pelan dan melirik kearah Rayza, sungguh siapa yang tega melakukan hal kejam itu? Orang gila?.

Rayza menuntunku berdiri dan mendudukkan ku diatas kasurnya, ia mengambilkan ku sebotol air mineral, aku meminum air itu sembari melihat Diego dan Gabriel.
Diego dan Gabriel menghampiriku,
" misi kedua,menjaga tuan putri. " ucap mereka bersamaan yang sontak membuat mataku terbelalak.
"Maksudnya apaan? , jaga putri raja? . " ucapku menatap Diego dan Gabriel.
Rayza menepuk pundak kecilku lalu mencubit pipiku. "Iyaaa jaga putri nifa. " ucap rayza yang sontak membuatku tersipu malu.

"Apa maksd nya zaa? Kenapa harus jagain gue?. " ucapku spontan, Rayza menggenggam kedua tanganku dan bersimpuh

"Ada teror orang yang gue sayang bakal pergi. Jadi gue suruh mereka buat jaga lo, sementara juga lo tinggal disini. " ucap rayza yang membuatku yakin

"Abi umi gimana?. " tanyaku pada rayza.

"Gapapa gue udah izin mereka sayangg. " ucap rayza mengecup kening ku.

Woyy aku salting yah, cewe mana yang ga salting cobaaa??.
Oke jantung gue masih aman.

Malam pun tiba rayza menuntunku pergi ke meja makan, dan ternyata disana ada adnan juga Diego yang bertugas mengawasi kediaman yonaga, dan anggota lainnya berada di hotel **** tempat keluarga yonaga berbisnis.
"Zaaa lo mau makan gaa? . " teriak adnan yang amat girang.
"Ya maulah anjirr siapa yang nolak!! " ucap rayza memukul kepala adnan.
Aku hanya tertawa kecil mendengar kekonyolan itu. Sedangkan, Diego masih sibuk dengan ponselnya, sesekali aku menatap Diego yang asyik scrolling tik tok. Yahh begitulah Diego, suka hobinya melihat tik tok juga membaca wattpad.

Aku makan cukup sedikit, yah nafsu makanku hilang ketika melihat rayza tertusuk,
"Makan yang banyak, " ucap Diego yg melirikku, yahh lelaki ini memang tdk bisa ditebak.
Aku hanya menggeleng pelan, lalu tiba-tiba adnan mengambilkan ku makanan lagi.
"DIET MULU GA TUMBUH TUMBUH LU TEPOS. " ucap adnan membuat ku cukup kesal.

Aku beranjak dari ruang makan dan pergi menuju balkon, namun Aku merasa ada yg melempari kaca jendela dengan batu, hingga akhirnya.

PRANGGG...

suara kaca pecah, ketika Aku melihatnya kaca itu pecah diakibatkan oleh batu besar yang terlempar. Yah tentu itu disengaja batu itu memiliki secarik kertas, yaaa lagi lagi surat teror.
Rayza dengan cepat berlari kearahku yang sedang memegang surat teror itu, surat itu berisikan
*_BUNUH SATU PER SATU_*

aku memang terkejut, tapi tiba-tiba aku meneteskan darah dari kepalaku, yaa tanpa kusadari pecahan kaca tadi mengenai kepalaku hingga membuat luka. Rayza yang khawatir langsung membawaku pergi ke rumah sakit untuk ditangani pihak medis.

Di rumah sakit
Rayza merasa bersalah, sangat bersalah.

"Maaf gue kurang hati-hati. " ucap rayza penuh penyesalan.
Aku mengusap wajah rayza lalu tersenyum.

"Gapapa kok, luka kecil. " ucapku meyakinkan lelaki itu. Kami terpaksa rawat inap karna luka yang kuderita cukup dalam. Rayza dengan sigap menemaniku sepanjang malam.

Aku mengusap rambut rayza, yah hobiku memang memainkan rambutnya. Tiba-tiba rayza mendongak menatapku dengan penuh perasaan *eaaa
"Udahh tidur sana. " perintah rayza kemudian membaringkanku di kasur rumah sakit
Aku mengangguk dan menuruti perintahnya.

Sementara itu rayza...


Penasaran ya lo pada?
Okee lanjut ajaa...

Jangan lupa share, comment dan vote sayangg...

"Menjagamu aman adalah perintah dari abimu Anifa Kayla Cahanan."
-ʀᴀʏᴀ ᴀᴋᴍᴀʟ ʏᴏɴᴀɢᴀ.

Next ajaa daripada mati penasaran.
.
.
.
.
.
.

Aksara Nifa [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang