DON'T TOUCH ME B*TCH

13 10 2
                                    

Akhirnya aku menemukan valen, ia sedang berbicara dengan politikus yang kemarin kutemui, "Valen, maksud lo? Lo nyuruh wiya buat deket sama yara sama gue cuma buat tau soal rayza?!! ," tanyaku menginginkan penjelasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya aku menemukan valen, ia sedang berbicara dengan politikus yang kemarin kutemui,
"Valen, maksud lo? Lo nyuruh wiya buat deket sama yara sama gue cuma buat tau soal rayza?!! ," tanyaku menginginkan penjelasan.
"Shit, lalatnya udah tau. " ucap pria tua itu, aku melongo tak percaya, yara hanya dimanfaatkan?? Tch dasar.
"Diem bos, biar gue atasi. " ucap valen kemudian mendekat ke arahku, semakin dekat, semakin dekat.

BUAGHHH

Sebuah pukulan tepat mengenai perutku, nyeri, rasanya nyariin sekali, apaan dia? Berani sekali memukul wanita, aku berpura-pura tak merasakan sakit,
"Tch, b*tch." Umpatku,
Valen melayangkan satu lagi pukulan, tapi naas tak mengenaiku,
Sang pria tua itu berbisik pada valen, sepertinya ia ingin menghabisiku, hah Terima resikonya, nifa gaboleh cengeng.

BUAGHHH

Aku melayangkan pukulan ke bagian bawah valen.
"Jancok kon-. " umpat valen mulai mendekat lagi kearahku
"GAUSAH DEKET DEKET, NAJIS!! , " teriakku pada valen, valen terkejut kemudian pergi, entah kemana anak itu? Tiba-tiba saja pergi menghilang.

Aku berjalan menuju ke sekolahku, dengan rasa takut dan lumayan khawatir. Tak berselang lama, Aku mendengar bunyi motor tepat dibelakangku, dikemudikan dengan cepat, sepertinya akan menabrakku,

Tiba-tiba seseorang berlari, Aku sempat melihatnya, sepertinya itu intan, baru saja keluar dari gudang,
"FAAAA!!! MINGGIIR!! . " teriak intan, spontan saja Aku menoleh ke belakang, benar saja, valen mengemudikan motor dan berkeinginan menabrakku.

BRAKKK

Tak dapat diungkapkan dengan kata-kata, Aku terkejut setengah mati, sumpah,
Intan tertabrak demi menyelamatkan ku, Aku segera menghampiri intan yang tergeletak lemas.
"Faa, pergii! Cepat!! Omongin semuanya ke matrix gang. " ucap intan bersimbah darah.
"Gaa tann!, mana bisa gue ninggalin lo gini!. " ucapku meneteskan air mata.
"Pergii faa!!!bawa bukti ini, gue mohonnn ,ini permintaan terakhir gue!. " ucap intan memberikanku hp miliknya yang berisi rekaman suara indra.tanoa diundang valen datang dengan tatapan mengintimidasi, Yang membuat ku terkejut.
Aku bergegas berlari, mengingat kata kata intan.

*pokoknya gue harus larii!!. Ucapku pada diri sendiri.

Entah berapa lama Aku berlari, akhirnya aku sampai di depan gerbang sekolah,
"Pakk tolong bukain!!!. " ucapku ngos ngosan.
"Ehh neng nifa?, naon?. " tanya pak satpam itu
"Bodoamat, cepetan bukain pakk?!!!. " ucapku, tanpa pikir panjang satpam segera membukakan gerbang, Aku berlari menuju ke kelas untuk menemui rayza pastinya. Semakin berlari, kakiku rasanya lemas sekali, beruntung sekali, rayza tengah berada di Koridor.

Aku mempercepat lariku, dan akhirnya sampai dan berdiri di depan rayza dengan semua tubuh bergetar, rayza terkejut setengah mokad , ia terkejut melihat tanganku yang penuh darah, dan melihatku ngos ngosan karna berlari.
"Lo kenapa faa??. " tanya rayza.
"An-hhh itt--uhhh. " ucapku terbata bata karna nafasku yang tak beraturan hoekkkk Aku memut ahkan banyak sekali darah. Dan kemudian

Aksara Nifa [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang