"Lo suka sama nifa kan?. " ucap Diego
"Gue?!. " tanya Marvel yang dibalas anggukan oleh Diego.
"Kamu nanyaa?? . " ucap Marvel sedikit bercanda.
"GUE serius. " ucap Diego.
"Kalau suka, bukan hanya suka. Gue itu cinta bahkan sayang sama dia. " ucap Marvel.
"Trus? Kenapa lo ga ngejar?. " tanya Diego.
"Gue ikhlas dia sama siapa aja, asal dia bisa bahagia, " ucap Marvel menatap kearah langit.
"Look at the sky, you can see the beauty without touching it. That's how i like nifa. " ucap Marvel
"Heumm, lo emang lelaki sejati, tapi yakin ? Mau lo lepasin gitu aja?. " tanya Diego.
Marvel mengangguk.
"Bahkan kalaupun gue mati demi dia, gue rela. " ucap Marvel tulus dari hatinya.
"Andai gue cewe, lo pasti gue kejar kejar bro. " ucap Diego menepuk pundak Marvel
"Sepertinya lo udah ga waras. " ucap Marvel dengan tersenyum._Rayza like nifa, nifa like rayza, Marvel like nifa_
Marvel dan diego berjalan menyusuri koridor untuk menuju ke ruang OSIS, tanpa ia sadari ia bertemu dengan melisa dan wiya.
"Oh bagus deh, jadi relawan. " ucap marvel meledek melisa dan wiya
"Brisik lo anjing. " ucap melisa
"Ehhh cewe cantik, ngomongnya kasar. " ucap Diego
"Cantik apanyaaa. " ucap marvel mengelak.
"Lo cowo matrix gang yak? Banyak bacot!. " ucap wiya sinis terhadap marvel dan diego.
"Heh, lo kalau ga mau mati, jangan pernah berurusan sama matrix gang. " bisik marvel yang membuat bulu kuduk melisa dan wiya berdiri.
Marvel berjalan berlalu dari dua wanita itu,Sesampainya di ruang OSIS.
"Aryaaa, ke kantin yok. " ucap diego,
"Yoii bro!. " ucap arya langsung beranjak ingin keluar.
"Sivwa, lo gapapa?. " tanya marvel, sivwa hanya mengangguk pelan.
"Sivwa baik baik aja. " ucap arya merangkul pundak sivwa dan mengajaknya keluar.
"Konflik makin menjadi jadi. " ucap diego,
"Mau masuk misteri kagak, jadinya konflik mulu, lama lama kdrt dimasukin ke cerita nih. " ucap marvel.
"Woyy ruang OSIS mau gue kunci, kalian mau tetep didalem?. " teriak arya dari luar yang membuat diego dan marvel bergegas lari keluar.
"Bajingan ga bilang daritadi!. " ucap diego memukul pelan arya.
"Enak aja, ngerjain kalian. " ucap arya terkekeh
Diego cemberut kemudian meninggalkan marvel dan arya.
"Vel, lo gapapa?. " tanya arya
"Gapapa kunaon?. " tanya balik marvel menaikkan satu alisnya.
"Yaa lo yakin gapapa?, ikhlasin nifa?." ucap arya
"Ikhlasin apanya?. " marvel berusaha mengalihkan pembicaraan nya.
"Lo ga bisa bohong, semua matrix gang tau lo suka nifa. " ucap arya.
"Sejak kapan?. " tanya marvel yang terkejut dengan ucapan arya
"sikap lo udah jelasin bro. " ucap arya menepuk pundak marvel.
"Gue ga nyangka, orang sedingin lo bisa suka sama nifa. " ucap arya
"Ada alasan nya. " ucap marvel tersenyum smirk
"Tembak dong, masa ga berani?!. " ucap arya.
"Gue ga mau, ketika nanti gue ngungkapin perasaan, yang ada gue sama dia jadi asing. " ucap marvel.
"Yakin lo?. " tanya arya yang menyamakan langkahnya dengan marvel
"Gue yakin, liat dia senyum aja gue udah bahagia. " ucap marvel dengan penuh keyakinan.
"It's okay bro, but kalau lo butuh bantuan soal perasaan, lo bisa datang ke matrix gang. " ucap arya.
"Ga sudi anjir lah. " ucap marvel, arya terkekeh, ia pertama kali melihat marvel suka dengan seseorang, arya dulu mengira marvel suka dengan sesama jenis.Sesampainya di kantin,
Suasana kantin begitu kacau, bagaikan lautan manusia yang tengah jajan.
"Penuh banget anjir. " ucap arya. Yang ingin segera berpaling dari kantin dan menuju gazebo.
"Aryaaaaa!!!. " teriak seseorang, yah benar sekali, itu yara yang berlari kearah arya.
"Brisik tau. " ucap arya mengerutkan dahinya
"Inii, roti buat kamuu!, maaf soal sivwa. " ucap yara menyodorkan sebungkus roti.
"Gue jadi tau, lo itu punya sifat yang buruk karna berteman sama melisa dan wiya. " ucap arya, sontak yara terkejut
"Maksud lo? Pergaulan gue salah?. " ucap yara sedikit menaikan intonasinya.
"Y." ucap arya singkat padat jelas,
"Pliss, maafin guee!. " ucap yara nemohon. Arya tak menghiraukan perkataan yara dan langsung pergi menuju gazebo bersama dengan marvel.Sesampainya di gazebo, mereka melihat matrix gang sedang berkumpul,
"Woahhh apaan nih, kumpul kumpul. " ucap arya yang tiba tiba nimbrung.
Semua anggota matrix gang sontak terdiam, kemudian rayza menunjukkan sebuah pesan di ponselnya. Mata arya kini terbelalak, melihat pesan yang tertulis di ponsel rayza.
"Teror lagi?!. " ucap arya nge gas.
"Maka dari itu, harus berhati hati. " ucap marvel yang langsung nimbrung
"Siapapun, bisa berkhianat. " ucap rayza memandang anggota matrix gang.
"Tapi 8 anggota inti ga bakal berkhianat. " ucap arya percaya kepada 8 anggota inti tersebut.
"Bisa jadi. " ucap rayza.
"Udahlah bro, kali ini kita bakal melacak langsung lokasi peneror nya. " ucap excel
"I agree with you. " ucap gabriel.
"Ahli bidang it kita marvel, silahkan vel. " ucap adnan
Marvel langsung melacak lokasi sangat peneror dari Ipad milik rayza.
Marvel sangat terkejut, lokasi dari peneror tak dapat dilacak, yang dapat dilacak hanya posisi peneror 5 hari yang lalu.
"Inii, posisi nya sekarang ga bisa dilacak. " ucap marvel.
"Gilak lo?, masa gabisa. " ucap arya
Marvel mengangguk
"Yang tertera hanya lokasinya 5 hari yang lalu. " ucap marvel dengan penuh keyakinan.
"Dimana itu?. " tanya rayza
"Di sekolah kita, gue yakin. " ucap marvel,
Anggota matrix gang sontak terkejut, sekolah?? Sang peneror satu sekolah dengan mereka??? Siapa dia?.
Rayza sontak berpikir keras, siapa yang meneror nya berkali-kali, tak mungkin dari orang yang dia percaya.
"Udahlah, pikirin nanti, sekarang makan ajaa. " ucap Excel menyantap nasi goreng yang telah ia pesan dari tadi.
Semua anggota matrix gang langsung memakan makanan yang mereka pesan di kantin, sebelum ke gazebo."Gimana sih perasaan kalian ketika pacar kalian disukai temen sendiri??. " cletuk rayza membuka topik.
"Yaudahh pacaran aja bareng-bareng. " ucap excel yang membuat ke 8 anggota matrix gang itu terkekeh.
"Yaa maklumi ajaa, ga kelewat batasan itu yang penting. " ucap adnan.
"Kali ini gue setuju sama adnan deh. " ucap diego
"Yang penting jgn sampai pertemanan kita rusak bro. " ucap Arya yang dibalas anggukan oleh semua anggota matrix gang.
"Btw, kalian suka nifa gak?. " tanya radhit yang membuat rayza terbelalak.
"Sukaaaa!!!. " jawab semua anggota matrix gang bersamaan.
"ANJINGGG, PACAR GUE ASU. " ucap rayza terpancing.
"Temen goblok, jadian aja belom. " ucap gabriel.
"Jangan katakan faktanya broo!!. " ucap rayza yang membuat semua anggota matrix gang tertawa terbahak-bahak.Acara makan selesai, seiring dengan percakapan yang mulai kehabisan topik.
"Gue pergi dulu ya bro!. " ucap radhit dan adnan.
"Yoi." ucap Arya.
5 menit kemudian anggota matrix gang mulai berpecah kembali ke kelas masing-masing.
Rayza masih saja fokus menatap layar ponsel yang berisi teror itu,
"Hidup gue gimana mau tenang ya anjiing?. " ucap rayza pada dirinya sendiri.
"Kalau mau tenang, lo harus nurutin kita. " ucap seseorang di belakang rayza, rayza langsung berpaling, melihat sosok valen dibelakangnya.
"Mau ngapain sih lo bajingan?. " ucap rayza emosi.
"Ehhh jangan emosi boss, santaii. Gue cuman mau dateng ke ayang gue kok. " ucap valen.
"Geli bangsat, apa tujuan lo?. " ucap rayza menantang.
"Ga ada tujuan lagii, udahh santai ajaa. " valen mulai berjalan hendak melewati rayza, yak rayza sudah siap dengan segala kuda kudanya.
"Inget bro, ada yang suka sama nifa, dan itu sahabat lo sendiri. Hati hati. " bisik valen tepat ditelinga rayza. Rayza terbelalak, siapa yang valen maksud??. Hahh entahlah rayza tak ingin memikirkannya dalam dalam.Rayza bergegas menuju ke kelas, ia terkejut melihat nifa asyik mengobrol dengan radhit, sakit.....sakit sekali di dada inii, apa yang ia rasakan sebenarnya?? Mengapa rayza merasa demikiann?? Apakah ini cemburu??.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Nifa [End]
Ficção Adolescente"GAUSAH PEGANG PEGANG, CEWE GUE LABEL HALAL. " ucap rayza dengan pandangan tak suka. "tch. Bodoh. " ucap pria tadi meninggalkan aku dan rayza, rayza langsung membalikkan tubuhnya kearahku, "faa, jangan ladenin cowo seperti dia. " ucap rayza mengge...