Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Burung burung menyanyikan melodinya yang indah, sang fajar juga tlah datang ke dunia dan menyinari nya. "Arghhh silau. " ucapku mulai membuka mataku karna sinar mentari yang amat cerah.
TING NONG, TING NONG
Whatt? Pagi pagi udh ada yang kekamar gue??? Siapa lagi inii?? Jangan si wiya aneh deh, hahh terpaksa aku harus membukanya.
"NAAAA." ucap intan tiba tiba memelukku dengan erat, sembari berderai air mata "Hehhh kenapaa??? Wht about you??. " tanyaku. "Pagi ini, melisa datang ke kost gue trus nampar gue, katanya gue ngrebut indra lagi hiks. " ucap intan "Hah namparr?? Are you seriously???. " ucapku terkejut melihat pinggir bibir intan yang mengeluarkan darah. Aku lekas membawa intan yang berseragam itu masuk dan mengobati lukanya.
"Kalem WOE anjir, sakit. " ucap intan meringis. "Sabar, ini juga diobatin, lagian elu pagi pagi malah ditampar. " ucapku mengompres luka intan.
TOK TOK TOK
Hah ketukan? Siapa lagi? "Faaa, rayza udah jemput tuhh!!. " teriak sivwa dari luar pintu, langkahnya kian jauh dan suaranya mulai menghilang. Hahh aku segera bersiap siap tak kurang dari 10 menit aku pergi keluar bersama intan untuk menuju ke parkiran.
Sesampainya di parkiran "Rayzaaaa!!!. " ucapku berlari kecil memeluk nya "Eehh tunggu, lo kok sama dugong?. " ucap rayza menaikkan satu alisnya. "Oohh ituu, emm dia baru aja dateng kok. " ucapku menutupi apa yang terjadi. "Hayyooo jangan bohong yaaa. " ucap rayza mencubit hidung kecilku.
PLAKK
"ANJING MALAH PACARAN!. " ucap Arya emosi "Yaelah pagi pagi emosi bikin cepet tua bangke!. " ucap rayza meledek. "Udahlah yok dek berangkat!. " ucap radhit mulai menyalakan mesin motornya. "Woy GUE NAIK DIMANA?. " ucap intan kebingungan "Siapa yang ngajak elo?. " ucap ketus radhit yang dibalas pukulan oleh intan "Buruan naik!. " ucap Gabriel, kemudian intan naik ke boncengan Gabriel. "Hati hati el, dia tukang ngamuk. " ucap radhit tak henti hentinya menggoda intan. "udah berangkatt buruu!. " ucap Arya "GASKEUNN!!. " Ucap matrix gang dengan kompak.
Diperjalanan jantungku berdetak cukup kencang, yah karna dibonceng kan oleh seseorang yang kusukai, yah kami terjebak friendzone, kami nyaman akan zona itu.
Sesampainya di sekolah. Matrix gang berpencar memarkirkan motornya. Aku dan rayza parkir tepat di depan gedung kelasku. "Loh zaa?? Kenapa disinii???. " tanyaku menaikkan satu alis. "Gini lohh, biar lo ga capekk! Tau ga?. " ucap rayza mengelus kepalaku dengan lembut. Yah cowo ini memang peka sangatt peka. Aku dan rayza mulai berjalan menuju kelas, kami menyusuri koridor bersamaan dengan yara dan Arya. "Eh wakil gue. " ucap Arya sok kul "Ehh ketua ga guna. " ucapku sinis. "Udh lama yah lo ga ngerjain tugas. " ucap Arya menunjuk ruang OSIS yang berada dipojok. "APAAN SIH LO?! NGAJAK RIBUT HA?. " ucapku menaikkan satu intonasi. "Udah buru kerjain. " ucap arya. Entah kenapa aku tak pernah menyukai kelakuan lelaki itu. Tiba-tiba yara berada dihadapanku, ia menyodorkan tangannya. "Kenalin yara. " ucap yara dengan ramah. "Ouh ya, nifa. " ucapku membalas keramahannya. "Udah beb, jangan sama bocil ini. " ucap Arya menambah emosi. "LO EMANGG!!. " ucapku sudah tak tahan dengan emosi yang meluap. "Udahh faa jangan diterusin. " ucap rayza menarik tubuhku menuju ke kelas.
Sesampainya di kelas mood ku memang sudah rusak karna Arya, yah sangat rusak, aku memonyongkan bibir ku yang kecil. Rayza mendatangiku dan terkekeh "Faaa, udahlah jangan badmood yaa. " ucap rayza berusaha mengembalikan mood ku. "Huh." Hembusan nafas itu membuat rayza mencubit pipiku gemas. "Aiyyaaa, udh lahhh mood lagi dongg senyum!. " ucap rayza sembari membentuk senyum di wajah tampannya itu. "Hmmm." Dehemanku membuat rayza tak habis pikir, ia pun pergi keluar dari kelas, entah kemana dia pergi, apakah ke kantin??? Apakah ke ruang OSIS?? Hahh entahlah aku tak peduli.
Beberapa menit kemudian rayza masuk ke dalam kelas dan membawakan sekotak cimory, yup aku suka sekali cimory, "Nihhh biar mood lo balik. " ucap rayza menyodorkan cimory rasa strawberry kesukaanku. "Emmm " aku masih tak berbicara, "Nihh coklat. " ucap rayza menyodorkan silverqueen di hadapanku. Aku tersenyum kembali ceria, "Nahh gitu dongg. " ucap rayza tersenyum melihat mood ku sudah kembali. "Emang ya lo itu putri makan!. " lanjut rayza.
DRRTTT DRTTT
Suara ponsel, kali ini bukan milikku, tapi milik rayza, rayza menatap ponselnya lalu melirik kearahku. "Faa, gue izin pergi dulu. " ucap rayza mengusap pipiku. "Emmm iyaaa, hati hati. " ucapku yang masih setia memakan silverqueen. Apa yang akan diurus rayza?? Emm ahh entahlahh aku tak ingin memikirkannya.
Sementara itu matrix gang berkumpul dan membahas rencana selanjutnya.
"Apa yang akan terjadi kira kira?. " tanya Arya membuka percakapan. "Mungkin continuous targetnya rayza. " ucap Diego melirik kearah rayza. "Haruskah kita berjaga jaga?. " ucap excel. "Hemmm, gue gabisa mikir nihh, ide dongg!. " ucap radhit sok polos. "Najis banget lo bangke. " ketus Gabriel. "Heii apa kita ga fokus ke siapa dalangnya dulu?. " ucap marvel yang kemudian memicu semua pandangan kearahnya. "Apa gue salah?. " lanjut marvel. "WOAHH you genius personn WOE. " ucap adnan menepuk tangan. "Bener juga kata marvel, tapi apa kalian tau siapa kira kira dalangnya?. " ucap Arya. "Gue kiranya si valen atau indra sih. " ucap rayza. "Bisa jadi, pemikiranlu ga buruk sih bro. " ucap adnan menepuk pundak rayza. "Berarti harus waspada sama pacarnya juga. " ucap marvel. "Gue rasa pacarnya ga ada hubungannya sih. " ucap Diego berargumen, Cek cok antara pro dan kontra tak dapat dihindari tentunya. "Emm gue setuju sama pendapatnya marvel ga si??. " ucap Arya "Gue ga mau suudzon. " ucap radhit yang setuju dengan pendapat Diego.
"SHITT! sudah cukup disini, berhenti sampai sini. " ucap Arya menyudahi pro dan kontra yang terjadi.
Sementara itu di kelas Ada seorang siswi kelas 1 kurasa, dia tampak marah entah dengan siapa dia marah. Intan mencengkram ku dengan kuat, lalu dia berbisik "Ituu si melisa. " bisik intan Sontak aku kaget terkejut asli terkejut shock donk, gue kira standar nya indra tinggi, eh malah anjlok.
"MANA INTAN?!!. " trial melisa di depan kelasku, aku pun maju dan menemuinya "Nyari siapa ya dek?. " tanyaku berusaha lembut. "Eh lo, anak kecil jangan belagu yah. " ucap melisa ketus sekali "Gue nyari intan deck. " ucap melisa membuatku sedikit emosi "Ohh lo melisa? mandang fisik yah, ga ngaca?. " ucapku membuat melisa meluapkan emosinya Kepadaku,
PLAKKK
Tamparan keras menghantam pipiku, aku meringis, rasanya nyeri hahh ada ya cowo yang suka wanita caper dan kasar seperti dia?
"Gue bilang real kan dekk??. " ucapku yang membuat melisa Ingin melayangkan satu tamparan lagi, Tapi tamparan itu dihalau oleh radhit. "JANGAN GANGGU ADEK GUE. " ucap radhit menepis kasar tangan melisa. "Ehh abang gantengg. " ucap melisa menbujuk radhit dengan gayanya. "Najis bego. " ucap adnan "GA PUNYA harga diri ya?. " ucap marvel ketus menusuk hati. "Kasar anjirr lo cewe atau bekantan?. " ucap rayza menyanggah tubuhku Mereka berempat lalu membawaku menuju UKS untuk mengobati luka di pipiku, nyeri perih sekali.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.