CHEESE💨

12 8 1
                                    

"Nifaa sayangg, putri maniss, ayo bangunn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nifaa sayangg, putri maniss, ayo bangunn. " ucap rayza membangunkan ku.
Aku perlahan membuka mata, dan melihat nyonya yonaga juga ada dihadapanku sekarang. Aku bergegas duduk,
"Ehh pelan pelan sayangg, gausah terburu buru gtu. " ucap nyonya yonaga.
"Ahh maaf, saya bangunnya terlambat. " ucapku menundukan tatapanku
"Ehh gapapa sayang, oh iyaa sarapan udah siap dibawa, ayo makan nak. " ucap nyonya yonaga
"Ehh iyya nyonya " ucapku
"Lohh kok nyonya , panggil mamah ajaa kayak rayza kalau manggil. " ucap nya.
"Eh iyya nyon, maaf mamah maksudnya. " ucapku.
Mamah rayza terkekeh melihat kekonyolanku. Anjirr maluu bangett.
Aku bersiap, mengenakan seragam (milik kakaknya rayza yang sdh tak terpakai).dan segera turun untuk sarapan bersama keluarga yonaga.
"Ayoo duduk. " ucap mamah rayza.
"Iyya mah, " aku pun duduk tepat disebelah rayza,
Aku mulai mengambil buah terlebih dahulu untuk sarapan.
"Lohh kok makannya buah aja sih?? Rayza pacarnya diambilinn dong makanannya " ucap mamah rayza,
Dengan sigap rayza mengambilkan ku makanan hingga piring ku penuh.
"Heh, lu pikir gue apaan. Makanannya sepiring penuh. " ucapku, rayza tersenyum dan menepuk pucuk kepalaku,
"Udahh, makan bareng kita-!!. " ucapnya yang membuatmu memerah bagai tomat.

Gilaa kalii bocah ini, yakali makan satu piringgg!!!.
Aku terpaksa menurutinya, yaa kami makan sepiring berdua,
Nyonya yonaga yang melihat kelakuan anaknya itu hanya bisa tertawa kecil.

20 menit kemudian,
Sarapan telah selesai, aku dan rayza pamit untuk pergi ke sekolah.
"Saya pamit dulu ya mah. " ucapku sembari mencium punggung tangannya.
"Gausah formal formal nakk, kayak sama siapa aja. " ucap mamah rayza.
Kami pun pergi menuju ke sekolah.

Di perjalanan...
"Faa, gue lega sekarang. " ucap rayza
"Lega kenapa za?. " tanyaku yang berada di boncengan rayza.
"Yaa gue lega, ga ada yang neror. Udah gitu kayaknya lu ga kebayang intan lagi. " ucap rayza yang sontak membuatku tertegun.

Mungkin rayza hanya melihat sisi ku yang ceria, sebenarnya aku masih terbayang akan intan. Ia meninggal tepat didepanku, aku sangat menyesal bahkan tak dapat menghilangkan kejadian buruk itu dari ingatanku.

Aku pura-pura tersenyum agar rayza tak memikirkan kondisi mentalku,
Sesampainya disekolah rayza pergi bersama anggota matrix gang ke kantin. Sementara itu aku, Arya dan anggota OSIS lainnya mempersiapkan hari pelepasan jabatan dan kelulusan bagi kelas 3 . Para anggota OSIS pergi ke ruang OSIS untuk memulai rencana mereka.

Sesampainya di ruang OSIS. Semua anggota berdiskusi, se meriah apa pelepasan jabatan kali ini? Se meriah apa kelulusan kelas 3 kali ini?. Kurasa kali ini akan sangat meriah.

TOK TOK TOK

Di sela anggota OSIS sedang berdiskusi, ada suara ketukan dari balik pintu. Rayhan pun membuka pintu, betapa terkejutnya kami melihat dia orang wanita yang tengah berdiri didepan pintu, membawa setumpuk seragam bela nusantara dan juga jas kerennya anjayy.

Kedua wanita itu masuk dan meletakkan pakaian itu,
"Gue udah out dari sekolah ini. Silahkan diambil. " ucap seorang wanita yang tak lain tak bukan adalah melisa.
"Maksud lo? Lo itu udah di ambang kelulusan co-!!. " ucap Arya nge gas.
"Tch, apa peduli gue? Kalian aja ga peduli sama gue. " ucap melisa.
"G jelas bet jadi kakel lo. " ucap Rayhan.
"Heh bocil ga tau apa apa, gausah ikut campur lo-!. " ucap melisa menunjuk Rayhan.
"Ohh, excuse me sis. Are you stupid? Lu mau ngelanjutin sekolah dimana??, minggu besok lu udah kelulusan. " ucap Rayhan.
"Bodoamat." ucap melisa yg bergegas pergi dari ruangan OSIS, dilanjut dengn wiya yg meletakkan seragam nya itu.

Tak ambil pusing, semua anggota OSIS hanya acuh tak menghiraukan kelakuan bodoh kedua wanita itu, mereka betul-betul mempersiapkan acara minggu esok.
"Hari ini, kelas 3 ada sesi foto untuk ijazah dan foto kenang kenangan. " ucap Arya.
"Wakil, mohon dikondisikan yah yang tertib. " lanjut Arya.
"Baik, siap laksanakan. " ucapku.

KRINGGGG

Bel masuk berbunyi, aku mengkondisikan para siswa dan siswi kelas 3 untuk sesi pemotretan. Dimulai dari kelas XII IPA 01 sampai XII IPA 06,lalu dilanjut kelas IPS dan BAHASA.

Aku memandu kelas IPA terlebih dahulu, sedangkan anggota OSIS lainnya memandu kelas ips dan bahasa.
Kali ini giliran kelasku, aku mengkondisikan dengan tertib , agar pemotretan ini berjalan lancar.
Tiba-tiba rayza berada didepanku dengan dasi yang berantakan.
"Ih, zaaa-!! Dasinya yg bener donggg!!. " ucapku memperlihatkan dasi rayza yg tdk karuan.

"Benerinn dongg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Benerinn dongg. " ucapnya santai.
Tanpa pikir panjang aku segera membenarkan dasi rayza, tak butuh waktu lama.. Dasi itu kembali rapi dan sempurna.

30 menit kemudian,
Sesi pemotretan telah selesai berkat siswa dan siswi yang teratur, aku menghembuskan nafas lega karna tugasku ku jalankan dengan baik.
Aku duduk di kursi taman sembari menatap langit.
"Andai saja intan disini, pasti pemotretan ini kan lebih berkesan. " gumamku,
Tiba-tiba hawa dingin menempel dipipiku.
"Bengong mulu, ngoceh sendiri. " ucap Adnan menempelkan sekaleng soda dingin ke pipiku.
"Eh Adnan, kenapa disini?. " tanyaku membuka kaleng soda itu dan meminumnya.
"Ga ngapa ngapain, ehh bajingan. Malah lu minumm!!!. " gertak Adnan melihatmu meneguk soda itu.
"Loh? Bukan buat aku.?. " tanyaku polos.
"Bukan bego!!, sini gih. " ucap Adnan mengambil kembali kaleng soda itu.
"Lohh lohhh, udahh gue minumm ituuu !!! Beli lagii sanaa. " teriakku,
Tanpa menghiraukan ku Adnan meneguk soda itu,
"Anjirr, baru 3 tegukan udah habis. Woi lo minum sampai habis??. " tanya Adnan.
"Ga tau " ucapku yang kemudian berlari menghindari Adnan.
"Woiii jabingan!!!, ganti soda guee!!!. " teriak Adnan yang mengejarku, aku terus berlari hingga akhirnya aku melihat punggung rayza, dengan sigap aku bersembunyi dibalik rayza.
"Hosh, hosh, hosh, woi rayza!! Cewe lo minum soda gue sampe habis anying!. " ucap Adnan.
Rayza melirik ku dan tersenyum,
"Anak kecil gaboleh dimarahin loh. " ucap rayza.
"Dia udah besarrr-!!! Gantiii soda guee!!. " ucap Adnan.
"Nih uang, lo beli aja lagii???!!!. " ucap rayza memberikan uang kepada Adnan.
Adnan pun pergi untuk membeli soda, kemudian rayza berbalik ke arahku dan memposisikan kepalanya sepantaran denganku.
"Sodanya jangan banyak banyak sayangg. " ucap rayza,
Aku mengangguk dan tersenyum,
"Ga banyak rayza, dikittt doangg. " ucapku, rayza yang gemas mencubit pipiku dan memegang tanganku.
"Udahh, siapin buat acara minggu besok yahh wakil!! " ucap rayza menuntunku ke ruang OSIS.

Sesampainya di ruang OSIS, nampak sepi sekalii seperti tak ada kehidupan.
Aku mengintip ke dalam ruang OSIS, terdapat sivwa dan Arya yang sedang membicarakan sesuatu, aku mencoba mendengarkan pembicaraan itu.
Dann

DEGHHHHHH

Aku terkejut setengah mati, ternyata keluarga diantara itu membicarakan tentang kematian intan yang agak janggal.
"Apa lu yakin? Intan ga punya penyakit jantung?. " tanya Arya
"Gue yakin sih ya. Tapi kematian intan janggal banget, waktu gue tanya ke dokter, kata dokter karna jantung. " ucap sivwa.
"Apa menurut lo, nifa yang bunuh intan?. " ucap Arya.

Ucapan Arya sontak membuatku terbelalak, apakah sebegitu tak percayanya Arya padaku?? Apa maksud perkataan Arya tadi?? Apa dia meragukanku??

Aku tertunduk lemas, tak percaya jikalau sahabatku sendiri menganggap aku berbohong dan mencurigaiku Pasal kematian intan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aksara Nifa [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang