RAYZA WORRIES

68 32 1
                                        

.
.
Tandai kalau ada typo ya guys.
Happy reading.
.
.
.
.
.
.
.

Rayza bergegas pergi dan menemui Adnan dan Diego yang berjaga jaga diluar ruangan nifa, yah inilah yang dikhawatirkan rayza ketika nifa ikut bersamanya.

Ia memerintah kan kepada 100 anggota matrix gang yang lain untuk menjaga keluarga yonaga, tak sampai disitu teror itu berlanjut melalui pesan seluler pada hp rayza

08****** :
Tanggung jawab.
Keluarga lo harus tanggung semuanya.
Dan lo
Harus
Mati

Pesan tak jelas itu membuat rayza semakin khawatir, siapakah target mereka selanjutnya, apakah bunda? Atau ayah? Ataukah raya (adik rayza) ? . Siapa yang bisa menebak hal itu.

Kekhawatiran Rayza semakin menjadi jadi ketika dihubungi oleh excel yang menjaga hotel bisnis keluarga yonaga tersebut, betapa terkejutnya ia melihat salah satu anggota matrix gang bersipah darah, hal itu membuat matrix gang terkejut, pasalnya kejadian ini belum pernah terjadi.

Pagi hari pun tiba, aku membuka mataku dan melihat dua pria masih setia menjagaku, emm mungkin mereka tidak tidur tadi malam. Terlihat jelas dari kantung mata mereka yang amat tebal. Aku melambaikan tanganku padanya, yap mereka Adnan dan Diego.

Aku menyuruh mereka untuk tidur dan tak perlu mengkhawatirkanku, namun janji matrix gang adalah janji mereka tak kan mengingkari janji mereka selama menjadi anggota matrix gang.

DRTT DRTTT

telpon milik Diego bergetar.
Diego melihat ponselnya dan terbelalak, sebuah telepon dari nomor tak dikenal.
Diego mengangkat telepon itu, terdengar suara serak seorang pria dari seberang.

"SATU ANGGOTA KALIAN TERBUNUH., HEBAT MEMANG SOLIDARITAS KALIAN. " ucap pria yang membuat Diego mengepalkan tangan.

TUUTTT-

Jaringan telpon diputus oleh pria tersebut, yah tak hanya Diego yang terkejut, aku dan Adnan yang mendengar ucapan pria itu ikut terkejut setengah bangkai.

"Gue perlu telpon rayza?. " tanya Adnan yang khawatir.
"ga, itu bakal buat rayza kepikiran. " ucap Diego yang tak ingin membebani rayza lagi. Tanpa diduga rayza menghubungi Diego yang tengah memikirkan siapa sosok dibalik terror ini.

RAYZA :
Semua oke?
Ga ada yang mencurigakan?
Awasin keadaan dengan hati hati.

DIEGO :
SIAPP!!

Diego lagsung melihat sekelilingnya, tampaknya tidak ada yang mencurigakan, yah tiba-tiba seorang wanita datang menghampiri nifa. Siapa lagi kalau bukan intan, yah temannya itu memang tau nifa dirawat di rumah sakit, karena itulah ia bolos untuk menjenguk nifa.

Kehebohan pun diciptakan intan dikamar rawat nifa,
"WAHHH lu malah enak enakan ga pelajaran yah!!. " ucap intan dengan hebohnya membuat gendang telingaku serasa pecah.
Adnan dan Diego hanya bergeleng, tak heran dengan wanita yang sangat bahagia ini.
Intan berjalan menuju kursi di sebelah ranjangku.

"Sssttt gue bentar lagi anniv ke 14 bulan nih. " ucap intan berbisik padaku.
Aku terbelalak karna aku tak tahu siapa pacar intan, tau tau sudah jadian 14 bulan, siapa yang akan betah dengan monyet seperti dia?. Tak habis pikir, lelaki mana yang sanggup menghadapinya.
"Lu jadian aja gue kagak tau monyet!, tiba-tiba ngomongin anniversary! . " ucapku yang membuat intan tertawa kecil.
"Besok gue tunjukin orang nya ya. " ucap intan meninggalkan buah buah untukku.
"GUE PERGI DULUU!! DAHHH. " ucap intan dengan teriak meninggalkan ruangan ku.

Aksara Nifa [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang