Pontianak, 14 Februari 2020
Malam Hari, Radit bertemu dengan Preman beserta Pasukannya
"Cuman seratus orang? Bawa gue sepuluh ribu orang Woy!!" ucap Radit yang me-roasting preman.
"Ini bocah berani juga ya. Semuanya serang!
Radit pun harus melawan Preman beserta dengan kroco-kroconya yang begitu banyak, bahkan bisa dibilang pasukan yang dilawan oleh Radit berbadan SMP dan SMA. Meskipun Radit, masih Sekolah Dasar, ia mampu untuk mengalahkan sepuluh orang pertama dengan kekuatannya. Setelah ia mengalahkan sepuluh orang pertama, Radit mengalami perubahan yang begitu tidak biasa, bahkan kecepatan tinju dan tendangannya kalah-kalah orang dewasa yang membuat para pasukan tersebut lari ketakutan, dan mereka memanggil Radit dengan sebutan Bocah Pencabut Nyawa. Adapun Preman tersebut mulai panik dengan gerak-gerik Radit yang semakin lincah.
"Tch! meskipun bocah, dia tetap dalam kondisi prima saat aku bertemu dengan dia dua tahun yang lalu" ucap preman di dalam hatinya,
"Meskipun aku dapat membantai mereka semuanya dengan satu tinjuan dan satu tendangan, tapi mereka menggunakan senjata. Aku harus hindari serangan mereka tanpa mesti terkena senjata mereka" ucap Radit sambil berbicara dalam hati dan menghindari serangan.
Pertarungan pun semakin menjadi-jadi, bahkan orang-orang di sekitar pun mulai membantu Radit yang sedang kewalahan. Mereka pun berdatangan dan perlahan mulai memberikan perlawanan kepada para kroco-kroco preman tersebut. Radit pun masih bisa bernafas lega karena ia dibantu oleh warga sekitar. Pemimpin preman yang melihat pertarungan tersebut mulai kebingungan untuk mencari cara untuk bisa mengalahkan Radit, karena ia dibantu oleh masyarakat sekitar.
"Tch! kenapa bantuan itu datang terus menerus" ucap Pemimpin preman di dalam hatinya,
Pukul 19.30 WIB
Di Sekolah
Acara Hari Valentine di sekolah sudah dimulai, kebetulan Ibu Kepala Sekolah sudah memberikan sebuah kata sambutan untuk peserta didik dan sekaligus membuka acara tersebut. Lima belas menit setelah Ibu Kepala Sekolah memberikan sambutannya, Lia pun naik ke atas panggung. Hanya saja ia masih belum melihat Radit hingga saat ini, dan ia meminta kepada pemain musik untuk memainkan sebuah lagu untuknya, adapun yang ia pinta adalah lagu Bahasa Kalbu dari Raisa.
"Selamat Malam, dan salam sejahtera untuk kitasemua. Kali ini, saya Christalia akan membawakan sebuah lagu yang berjudulBahasa Kalbu."
Ho ho
Ho hoKau satu terkasih
Kulihat di sinar matamu
Tersimpan kekayaan batinmu
KAMU SEDANG MEMBACA
The Little Philosopher
RandomTerkadang pengetahuan anak SD hanya terbatas untuk mencari teman, makan-minum dan hiburan bersama dengan teman-temannya. Tetapi berbeda dengan Deswita yang memiliki cara pandang sendiri yang tidak biasa dengan anak SD lainnya. Petualangan pemikirann...