Pontianak, 12 Februari 2020
Kali ini sekolah benar-benar dihadapkan dengan dua hal yaitu persiapan lomba dan persiapan Ujian Sekolah. Bagi anak-anak kelas 6, mungkin hanya sedikit saja yang bisa mengikuti lomba dan berjuang untuk terakhir kalinya. Tapi bagi anak-anak kelas 5 ini adalah kesempatan yang emas bagi mereka untuk meraih eksistensi diri dalam lomba. Melihat kesempatan itu, Pak Amar mencoba untuk mengakses lomba-lomba yang mungkin bisa diikuti oleh anak-anak kelas seperti Deswita, Siti, Lia, Radit dan teman-teman lainnya yang notabene adalah pengurus dan anggota Pojok Berpikir. Pak Amar pun mencoba untuk mencari lomba-lomba yang dirasa betul untuk mereka lakukan meskipun tidak mesti berada di lokasi. Akhirnya, Pak Amar pun menemukan lomba-lomba yang menurutnya tepat yaitu Lomba membuat Cerita Pendek (Cerpen), Lomba membuat Puisi, Lomba membuat Clipping dan Lomba Storytelling.
"Sepertinya ini akan menjadi sesuatu yang menarik bagi mereka" ucap Pak Amar di dalam hatinya.
Pak Amar pun memberitahukan kepada seluruh anggotanya lewat pesan Whatsapp untuk memberitahukan kepada anak didiknya untuk mengadakan rapat terkait lomba yang akan diikutsertakan oleh Pojok Berpikir. Pada waktu Istirahat, Deswita pun menerima pesan dari Pak Amar, dan ia pun langsung memberitahukan kepada Siti, Radit, Lia dan kemudian mereka meneruskan kepada yang lainnya untuk menghadiri rapat yang telah diumumkan oleh Pak Amar. Pada saat istirahat, Lia dan Siti pun langsung menghampiri Deswita dan mulai untuk bertanya tentang pesan rapat yang disampaikan oleh Pak Amar.
"Deswita, kita nanti akan ada rapat kan?" tanya Lia,
"Iya, tapi aku juga belum tahu apa yang akan dirapatkan nanti, kecuali tentang lomba" jawab Deswita,
"Lomba apa itu?" tanya Siti,
"Maka dari itu, aku juga ingin bertanya nanti dengan Pak Amar."
"Ku pikir ini akan menjadi lomba pertama kita nantinya, dan semoga saja, ada lomba yang bisa kita ikuti" ucap Siti,
"Sepertinya Pak Amar sudah merancang lomba-lomba apa saja yang bakal kita ikuti nanti" ucap Lia yang tiba-tiba Cheryl datang menghampiri,
"Ada pertemuan apa ya?" tanya Cheryl yang masih belum mengetahui maksud pertemuan,
"Oh iya, nanti kita akan ada pertemuan, jangan lupa aja Keyta juga, karena dia adalah bagian dari Pojok Berpikir juga" ucap Deswita,
"Baik, akan aku kabarkan Si Keyta"
Tak lama kemudian, mereka melihat Monica yang sedang diganggu oleh beberapa orang. Deswita, Siti dan Lia pun langsung menghampiri Monica untuk menghentikan aksi perundungan tersebut.
"Woy! beraninya sama cewek"
"Eh, elu juga cewek. Mau kita ganggu layaknya Monica?!"
"Tch! kali ini gak kan ku biarkan mereka" ucap Monica dan langsung mengepalkan tinjunya,
Monica pun langsung mengepalkan tangannya dan meninju orang yang mem-bully-nya dan sontak membuat mereka pun semakin menjadi-jadi untuk menghajar Monica. Namun, mereka melupakan Siti yang saat itu berada di samping Monica dan ikutan untuk menghajar pembully tersebut.
"Untuk apa kau membantuku?!" ucap Monica,
"Tch! bukannya menerima malah bertanya" ucap Siti yang masih meninju muka para pembully,
"Kalau begitu, mari kita lakukan bersama-sama" ucap Monica yang memberikan pukulan kepada pembully
Deswita, Lia dan Cheryl langsung bermuka datar ketika Monica dan Siti menikmati baku hantamnya. Di satu sisi, mereka pun melihat akan ada guru yang datang, dengan secepatnya Deswita pub menghentikan pertarungan tersebut yang akhirnya membuat Deswita pun mengalami beberapa tinjuan di bagian muka dan perut yang membuatnya mesti menahan sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Little Philosopher
RandomTerkadang pengetahuan anak SD hanya terbatas untuk mencari teman, makan-minum dan hiburan bersama dengan teman-temannya. Tetapi berbeda dengan Deswita yang memiliki cara pandang sendiri yang tidak biasa dengan anak SD lainnya. Petualangan pemikirann...