Quantum Entanglement : Quantum Love ! (Bagian 1)

25 0 0
                                    

Deswita, Siti, Lia dan Carlos, mereka bersama-sama pergi menuju rumah Deswita dengan maksud untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh Pak Amar yaitu membuat maket tentang Luar Angkasa. Di tengah perjalanan, Lia seperti memikirkan sesuatu dan itu jarang terjadi. Melihat Lia yang sepanjang jalan memikirkan sesuatu Siti pun mulai menegur Lia yang berjalannya mulai ke tengah.

"Lia, kamu kenapa? Jarang-jarang melihatmu seperti itu?" tanya Siti,

"Entahlah, aku seperti memikirkan sesuatu" ucap Lia,

"Apa itu ada kaitannya dengan Radit?" tanya Deswita,

"Ku kira demikian"

Adapun kilas balik dari Lia yang bertemu dengan Radit saat seluruh siswa-siswi dipulangkan ke rumah karena ada rapat dari Kepala Sekolah dan Dewan Guru. Pada saat itu, Lia secara tidak sengaja bertemu dengan Radit di ruang Guru dan seperti menunggu seseorang.

"Radit, kamu kenapa menunggu di sini?" tanya Lia,

"Aku hanya sedang menunggu Pak Amar selesai rapat, karena ada hal dengan beliau"

"Bukannya kita ada kerja kelompok Radit?"

"Aku akan menyusul kalian nanti"

"Apakah kamu baik-baik saja, Radit?" tanya Lia yang penasaran dengan keadaan Radit,

"Aku tidak apa-apa kok" ucap Radit yang memberikan senyuman kepada Lia,

"Baiklah, kami akan menunggumu di rumah Deswita"

"Iyaa" ucap Radit, dan saat yang sama Lia langsung melambaikan tangannya. Kemudian, tidak sengaja Radit mengucapkan kata "keterikatan" yang membuat Lia berhenti sejenak.

"Apa yang kamu maksud, Radit?"

"Tidak apa-apa, hanya sekadar mengucap..." ucap Radit, yang kemudian Lia benar-benar pergi meninggalkannya di ruang Guru.

Kilas balik dari Lia akhirnya selesai, dan Deswita seperti nya mulai memikirkan sesuatu. Deswita pun meminta teman-temannya untuk segera bergegas ke rumahnya, karena sudah semakin panas dan waktu pun menunjukkan jam 12 siang. Tak lama kemudian, mereka pun sudah sampai di rumah Deswita.

"Ngomong-ngomong, kenapa kita tadi cepat-cepat?" tanya Carlos,

"Kalian sadar, kalau tadi kita berjalannya ke tengah mulu?" ucap Deswita yang mengingatkan teman-temannya,

"Hmmm... pantesan Deswita sudah memberi kode" ucap Siti,

"Sekarang, apa yang kita butuhkan untuk membuat maket ini?" tanya Deswita,

"Tunggu dulu –" ucap Lia yang saat bersamaan ada telpon "Halo, ada apa Radit?"

"Kerja kelompok di rumah Deswita kah?" tanya Radit,

"Iyaa, kamu mesti cepat Radit"

"Okee–" ucap Radit yang telponnya langsung diputus,

"Aduh, aku lupa mau minta bantu Radit tentang barang yang mesti dibawa" ucap Lia yang sudah tidak memiliki kuota internet.

"Sepertinya yang kita butuhkan adalah gabus putih, tusuk gigi, kertas asturo, kertas HVS, plastisin, dan cat air. Sedangkan peralatan yang dibutuhkan yaitu gunting, spidol, kuas, isolasi kertas, dan palet tempat cat."

"Banyak banget..." ucap Siti,

"Sepertinya kita akan menunggu Radit" ucap Lia,

"Loh, memang dia tahu bahan-bahan yang kita butuhkan?" tanya Carlos,

"Entah kenapa, firasatku mengatakan bahwa ia akan membawa alatnya"

"Eaaa, sepertinya ada yang kasmaran nih" ucap Carlos yang nge-roasting Lia,

"Carlos!" ucap Lia yang ngambek dan mukanya memerah.

Entah kenapa Lia memiliki firasat yang begitu kuat bahwa Radit akan membawa alat-alat yang diperlukan oleh kelompoknya. Tidak tahu kenapa untuk saat ini, Lia mempercayai Radit dan ia pun teringat dengan kata "keterikatan". Tak lama kemudian, Radit pun datang dan tidak tahu kenapa ia membawa barang-barang keperluan untuk kelompoknya. Baik Deswita maupun Siti terkejut, tak ketinggalan juga Carlos yang hanya bisa terdiam.

"Apa aku ketinggalan sesuatu?" tanya Radit,

"Tidak ada.." ucap Deswita yang langsung memeriksakan barang yang diperlukan,

"Sudah ku duga, firasatku benar" ucap Lia,

"Oke, sekarang kita bagi tugas. Untuk Siti dan Lia, kalian membuat planet-planet dan orbitnya, Carlos dan Radit membuat gambar latar alam semesta, dan aku akan membuat visualisasi 3D dan finishing"

Mereka pun melaksanakan tugas yang telah disepakati bersama. Siti dan Lia di tengah sibuk membuat planet-planet yang mirip dengan Tata Surya. Sedangkan Radit dan Carlos membuat latar beserta dengan orbit-orbit Tata Surya, sedangkan Deswita mengarahkan mereka sebagai Ketua Kelompok. Dua jam kemudian, Maket Tata Surya pun selesai dan mereka langsung istirahat terlebih dahulu sejenak.

"Dit, ngomong-ngomong kenapa kamu bisa tahu kalau kita perlu barang dan alat-alatnya?" tanya Carlos,

"Entah kenapa aku hanya punya firasat pada saat Lia menelponku, aku baru tersadar sepertinya mereka lupa membawa bahan dan alatnya"

"Hmmm... sepertinya ada Lovebird yang baru nih" ucap Carlos,

"Okee, mari kita lihat dulu hasil karya kita" ucap Deswita yang mengajak teman kelompoknya untuk melihat karyanya.

"Okee, mari kita lihat dulu hasil karya kita" ucap Deswita yang mengajak teman kelompoknya untuk melihat karyanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waahh... aku percaya ini akan mendapatkan nilai sempurna oleh Pak Amar" ucap Carlos

"Kita tidak akan mungkin mendapatkan nilai sempurna, kalau kita tidak bisa menjelaskan Tata Surya ini" ujar Deswita. []

The Little PhilosopherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang