Mari Kita Belajar

30 0 0
                                    

Pelajaran yang pertama bakal kami pelajari adalah Ilmu Pengetahuan Alam yaitu Tema 9 yang berjudul. Kali ini yang bakal mengajar adalah salah satu Guru Baru yang sebenarnya ia mengajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, tetapi ia juga bisa mengajar IPA. Kali ini aku melihat Lia yang sangat antusias dengan belajar tentang alam, bahkan ia sudah menyiapkan beberapa bacaan untuk dibicarakan. Namun tiba-tiba, ada seorang anak perempuan yang kelihatannya diam.

"Woy, kenapa dia tuh?" ucap salah seorang teman di kelasnya,

"Radiittt..!!!" ucap perempuan tersebut sambil mengeluarkan tendangan gilanya,

"Ha?" ucap Radit yang terlambat menyadari tendangan tersebut dan akhirnya, tendangan dari perempuan tersebut mendarat ke muka Radit,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ha?" ucap Radit yang terlambat menyadari tendangan tersebut dan akhirnya, tendangan dari perempuan tersebut mendarat ke muka Radit,

Kali ini ada orang random yang masuk ke kelas sambil menendang Radit. Dia bernama Nafeeza, dia adalah anak dari ekskul Taekwondo, bisa dibilang ia agak mirip dengan Kawaragi Senju ala Tokyo Revengers.

"Tch... Woy Nafeeza! Bisa gak sih nendang liat kondisi huh?" ucap Radit yang agak kesal dengan Nafeeza sambil mengelus-ngelus mukanya yang di tendang,

"Apa yang kau lakukan pada cowok aku, Hah?!" tanya Nafeeza sambil marah-marah,

"Cowok lu? maksudnya Mas Boy?, dia yang ngajak ribut" jawab Radit dengan sedikit sinis dan ia melanjutkan,

"Kalau kau mau ayo kita bertarung di lapangan"

"Ayo siapa takut!"

"Istirahat, gue tunggu di lapangan"

Dengan sedikit kesal, Radit mulai menunjukkan ekspresi yang membuat semua orang takut dan anak-anak kelas pada takut. Tak lama kemudian, Guru Kelas pun datang dan dibuat shock dengan kondisi kelas yang mulai acak-acakan pasca ditendang sama anak perempuan tersebut.

"Waduh, ada apa ini?" tanya Guru,

"Biasa Pak, ada gelut" ucap salah seorang siswa,

"Gelut? Siapa yang berkelahi di kelas?"

"Biasalah Pak..."

"Ini sekolah bukan sekolah Suzuran, apalagi sekolah Oya" ucap Guru Kelas yang agak sedikit kesal,

"Maksudnya apa Pak?" tanya seorang siswa yang duduk dibelakang,

"Sekolah Gelut, coy!"

"Ohh... Sekolah Berantem" ucap semua anak-anak kelas,

"Jika kalian ingin berantem, nanti saya sewa lapangan tinju"

"Lah, bapak malah lajakkin" ucap Siti,

"Baiklah, sudah cukup bercandanya. Sekarang mari kita mulai belajarnya"

Seluruh siswa-siswi yang ada di kelas sedang bersiap-siap untuk belajar.

"Untuk kali ini, bapak sepertinya tidak bisa mengajar kalian untuk sementara karena ada kesibukan yang tidak bisa digantikan hari lain. Jadi untuk sementara ini, saya minta salah seorang guru untuk mengajar Tema 9 ini"

"Baik Pak..." ucap seluruh siswa kelas 6, dan tak lama kemudian guru tersebut telah datang

"Ah.. kebetulan ya Pak."

"Terima kasih..."

"Kalau begitu, bapak pergi dulu" ucap Guru Kelas yang langsung pergi meninggalkan anak-anak kelasnya,

Saat Guru Kelas tersebut meninggalkan ruangan, dan mulailah pembelajaran yang sebenarnya.

"Kali ini kita akan belajar tentang Tema 9 tentang Menjelajahi Luar Angkasa"

Guru tersebut langsung menjelaskan mengenai hal-hal yang unik dari Luar Angkasa, meskipun ia melupakan perkenalan dirinya. Adapun salah seorang murid meminta Guru tersebut untuk memperkenalkan diri dan ia bernama Pak Amar, kelihatannya ia lupa untuk memperkenalkan, dan setelah ia memperkenalkan diri semuanya langsung terkejut.

"Loh, kok Bapak ngajar Agama Islam tapi bisa mengajar Tema?" ucap salah seorang siswa,

"Kalian harus mengerti satu hal ini, bahwa bisa saja orang memiliki kelebihan tidak hanya bidang nya saja. Akan tetapi, ia juga memiliki keahlian yang lain" ucap Pak Amar dan langsung melanjutkan,

"Ada yang tahu tentang Big Bang?"

"Teori tentang penyusun alam semesta..." ucap Lia

"Hanya sekadar itu saja?" tanya Pak Amar,

"Teori tersebut menjelaskan terkait dengan hadirnya alam semesta"

"Baik, bapak akan menunjukkan sebuah gambar yang menarik kepada kalian" ucap Pak Amar sambil menunjukkan sebuah gambar yang ada di dalam tasnya.

"Baik, bapak akan menunjukkan sebuah gambar yang menarik kepada kalian" ucap Pak Amar sambil menunjukkan sebuah gambar yang ada di dalam tasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waahh... seperti terompet ya Pak."

"Kalau kita perhatikan memang bentuknya seperti terompet, padahal ini adalah perluasan dari Big Bang. Semuanya berasal dari satu titik yang kemudian mengembang"

"Mengembang? Bukannya meledak Pak?" tanya Lia,

"Menarik, tapi menurut para ilmuwan kita mesti ibaratkan balon yang ditiup, bahkan semesta kita bisa dikatakan seperti demikian. Coba saya minta kamu" ucap Pak Amar sambil menunjuk Deswita,

"Saya Pak?" tanya Deswita yang kaget,

"Iya benar, tolong kamu tiup balon ini"

Deswita pun meniup balon yang telah diberikan oleh Pak Amar dan balon tersebut semakin besar dan semakin besar, bahkan sudah mencapai skala besar. Kemudian Pak Amar menunjukan sebuah gambar lagi.

"Bagaimana jadinya jika Semesta kita digambarkan seperti ini"[]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana jadinya jika Semesta kita digambarkan seperti ini"[]

The Little PhilosopherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang