21

542 82 11
                                    

+628*******

Putusin Chenle.....

"Shhhh...." Hitomi mendesah menatap sebuah pesan yang masuk dari ponselnya.

"Lagi-lagi dia ngechat gue lagi. Dia sebenarnya siapa sih?." Gumam Hitomi.

"Apa gue laporin ke Chenle aja ya..." Hitomi berpikir sejenak.

"Ehh ga usah deh, ntar dia malah khawatir lagi." Ucapnya lagi.

"Dorr...." Chenle tiba-tiba muncul, hingga membuat Hitomi terkejut dan hampir terjatuh dari kursinya, tetapi untungnya di tahan oleh Chenle.

"Chenle ihh... Kaget tau"

"Siapa suruh ngelamun di dalam kelas. Mana masih pagi, ntar kalau kamu kerasukan hantu gimana."

"Ya ga mungkin lah... Hantunya ga berani masuk ke kelas kita, soalnya takut sama Daehwi."

"Heh pasutri... Gue diem aja ya dari tadi." Sahut Daehwi dari bangkunya.

"Kan fakta Wi." Ucap Chenle ikut mengejek.

"Terserah Lo berdua lah anjeng... Gue mau ke kelas sebelah dulu." Kata Daehwi beranjak dari tempat duduknya.

"Ohh ya Hi...tadi lagi mikirin apaan?."

"Ga mikirin apa-apa kok, tadi cuma ngantuk aja, tapi sekarang udah engga."

"Pasti karena udah lihat kegantengan aku kan? Kamu jadi ga ngantuk."

"Idih...."

"Sirik aja Lo Winter..."

"Apa sihh..."

"Makanya cari cowok." Kata Hitomi.

"Ngapain gue cape-cape nyari cowok. Tinggal ngomong butuh pasangan, langsung ngantri tuh para cowok-cowok." Kata Winter dengan sombong.

"Halu Lo Siti."

-------

"Pagi Ryu..." Sapa Asahi pada Ryujin, keduanya tidak sengaja bertemu didepan gerbang sekolah.

"Pa- pagi Sa." Jawab Ryujin dengan gugup.

Setelah sapaannya di balas oleh Ryujin, Asahi langsung pergi dan tak lupa memperlihatkan senyuman mahalnya pada Ryujin.

"Anjir.... Tadi Asahi ngomong apa?." Ucap Ryujin heboh sendiri.

"Pagi Ryu..." Kata Ryujin, mengikuti nada bicara Asahi.

"Aaaaaa.... Meloyot adek bang..." Ryujin girang. Dan tak memperdulikan orang-orang yang dari tadi memperhatikannya.

"Ciee.... Bebeb Ryu, pagi ini kok senang banget sih."

Ryujin yang tadinya senang, tiba-tiba memasang wajah kesalnya. Bagaimana ia tak kesal, orang yang paling ia hindari kini muncul lagi di hadapannya.

"Beomgyu anjing... Bisa ga sih Lo, jauh-jauh dari hidup gue."

"Bagaimana bisa aku jauh dari mu, jika separuh nafas ku itu kamu." Ucap Beomgyu dengan dramatis.

"Konyol Lo."

"Se konyol-konyolnya aku, tapi kamu tetap sayang kan sama aku?."

"Lo nafas aja, gue udah benci sama Lo."

"Ryu... Ntar pulangnya bareng gue ya."

"Gak... Gue mau pulang bareng as-" hampir saja Ryujin kecoplosan.

"Bareng siapa?." Tanya Beomgyu penasaran.

"Kepo banget sih anjing..."

"Nanya doang sayang..."

kelas 01 Line (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang