27

536 71 8
                                    

"Yang." Panggil Yuri pada Jeongin yang sedang tertidur di pangkuan Yuri.

"Kenapa yang?." Tanya Jeongin yang masih setia tertidur.

"Kamu ngerasa ga sih, akhir-akhir ini Nako keliatan aneh."

"Aneh gimana? Bukannya emang aneh ya dari dulu." Kata Jeongin.

"Iss... Aku serius loh."

"Iyaa aku tau kamu serius, tapi anehnya kenapa?."

"Aku ngerasa kalau Nako itu suka sama Chenle."

Jeongin pun langsung bangun dari tidurnya dan menatap Yuri tak percaya. "Serius kamu yang?". Tanya Jeongin tak percaya.

"Ga tau juga sih, belum pasti juga. Tapi ya, tatapan Nako ke Hitomi itu beda banget sekarang. Kek bukan Nako yang dulu. Dan terus, aku pernah lihat Nako suka salting gitu kalau lagi ngomong sama Chenle." Jelas Yuri.

"Kenapa kamu malah mikirin itu?."

"Aku tuh takut, kejadian kemarin kek Beomgyu Ryujin, Asahi, Winter. Bakalan ke ulang lagi." Kata Yuri yang khawatir.

"Kan belum pasti Nako ada rasa sama Chenle. Tapi aku bakalan minta bantuan ke Daehwi buat cari tau." Ujar Jeongin.

"Tapi jangan sampai Chenle, Hitomi, sama Nako tau ya. Aku takut Chenle bakalan marah. Terus Hitomi ngerasa ga enak ke Nako."

"Iyaa sayang, kamu tenang aja. Percaya deh sama aku." Ucap Jeongin sambil mengelus lembut rambut panjang milik Yuri.

-------

"Kamu abis berantem lagi?" Tanya Somi yang baru saja memasuki kamar Guanlin.

Guanlin yang sedang bersandar di tembok kamarnya hanya mengangguk dan tersenyum pada kekasihnya.

"Udah di obatin?." Tanya Somi khawatir sambil duduk di samping Guanlin.

"Iya udah tadi, di bantu Sungchan." Jawab Guanlin.

"Kamu mau ga berhenti berantem kek gitu?." Kata Somi tiba-tiba.

Guanlin menatap Somi yang sedang menunduk. "Maaf." Satu kata keluar dari mulut Guanlin.

"Aku takut kamu kenapa-napa Lin, tau ga sih dada aku serasa sesak kalau tiap kali liat kamu punya luka. Hati aku ga tenang." Ucap Somi sambil menangis.

Guanlin yang melihat Somi menangis pun langsung segera memeluknya. "Aku minta maaf, tolong jangan nangis gini. Aku paling ga bisa liat kamu nangis Som."

Guanlin pun melepaskan pelukannya dan segera menangkup pipi milik Somi dengan kedua tangannya. "Aku janji sama kamu, aku gabakalan ikut tawuran lagi. Aku lebih milih ninggalin hobi aku dari pada kehilangan kamu." Kata Guanlin.

Somi kembali menangis namun tangisannya lebih keras dari pada yang tadi. "Hiks... Kamu kenapa baik banget sih Lin, kamu bahkan ga pernah marah ke aku... Hiks."

"Ya karena aku sayang sama kamu Som." Ucap Guanlin sambil tersenyum.

"Aku juga sayang sama kamu Lin." Kata Somi sambil memeluk erat Guanlin. Dan Guanlin pun membalas pelukan dari pujaan hatinya tersebut.

-------

"Emang anjing ya si Heeseung. Masa gue di suruh jalan kaki sendirian buat pulang ke rumah. Minju juga, ngapain muncul tiba-tiba di minimarket tadi. Kan jadinya Heeseung malah milih nganterin Minju pulang. Emang ya orang kalau udah bucin, dunia serasa milik berdua." Omel chaeryeong disepanjang perjalanan.

"Mau pesan taksi online, Handphone gue ketinggalan di rumah. Mana udah mau malam lagi." Sambungnya.

Tinn....tinn....

kelas 01 Line (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang