35

491 77 16
                                    

Beomgyu maju kedepan dan menarik Yunjin untuk berdiri.

"Jangan pernah ngelakuin hal yang gila." Ujar Beomgyu.

"Hiks...Gue malu Gyu." Ucap Yunjin sambil menangis.

"Lo ga usah belain dia deh Gyu. Dia itu bukan cewek baik-baik." Seru Choerry.

"Yang bukan cewek baik-baik itu Lo bangsat." Kata Beomgyu dengan penuh penekanan sambil menunjuk Choerry.

"Apa jangan-jangan Lo juga suka sama Yunjin." Kata Choerry sambil tersenyum miring.

"Kalau iya, kenapa?." Beomgyu menjawab tanpa Ragu.

Semua yang berada di dalam kelas terkejut atas Jawaban dari Beomgyu. Termasuk Choerry.

"Gue ga salah denger kan?." Tanya Hitomi memastikan.

"Engga sayang, kamu ga salah denger kok." Kata Chenle pada Hitomi.

"Serius Gyu?." Winter terlihat tak percaya.

Sedangkan Yunjin tetap mematung dan tidak bisa mengatakan apapun. Apa benar Beomgyu juga menyukainya atau kah Beomgyu hanya ingin menyelamatkan Yunjin.

"Lo beneran suka sama si jalang ini?." Tanya Choerry sambil tersenyum remeh.

"Jaga mulut Lo bangsat." Beomgyu hampir saja melayangkan pukulan pada Choerry tapi langsung di tahan oleh Asahi.

"Tahan Gyu, jangan pernah mukul cewek." Ujar Asahi.

"Lo mau mukul gue? Ayok pukul bangsat."

"Lo kenapa sih Ry? Lo benar-benar berubah." Kata Yuri.

"Lo bukan Choerry yang gue kenal." Timpal Somi.

"Diamm....." Teriak Choerry.

"Kalian ga ngerasain apa gue rasain... Gue ngelakuin semua ini karena kalian semua, gue ga mau di rendahin sama kalian bangsat!!!!!."

"Kita ga pernah ngerendahin Lo Ry." Ujar Heeseung.

"Hiks...Semenjak masalah uang Kas itu, gue merasa direndahin sama Yunjin. Makanya gue bales dendam ke dia, apa gue salah?." Kata Choerry sambil menangis.

"Apa jangan-jangan masalah perjodohan itu, Lo juga bales dendam ke gue ry?." Tanya Minju memastikan.

"Iya... karena gue kesal sama Lo Nju , dari SMP sampai sekarang, Lo selalu dapet pujian dari guru. Sedangkan gue? Gue selalu ngerasa berada di bawah lo. Dendam gue makin memuncak saat kita Masuk SMA, Lo seakan-akan ngelupain gue, setelah kenal sama Winter dan Yunjin. Bahkan Lo ikut marah-marahin gue waktu itu Nju, disitu gue mikir kalau Lo ngelupain gue, teman Lo dari SMP. Iya gue tau kok, cuma gue yang anggep Lo sahabat." Jelas Choerry sambil menjambak rambutnya frustasi.

"Dan saat Heeseung dan keluarganya datang ke rumah gue buat ngomongin soal perjodohan. Disitu gue mikir buat bales dendam ke Lo." Sambung Choerry.

Minju mendekati Choerry. "Hiks...Kenapa Lo mikir kek gitu sih ry? Semua gue anggap teman Ry." Ujar Minju.

"Jauh-jauh Lo dari gue." Choerry mendorong Minju.

"Lo kalau ngerasa gue salah, gue minta maaf Ry. Tapi tolong, balik jadi Choerry yang dulu." Seru Minju sambil menangis.

"Kalaupun gue minta maaf, itu udah terlambat. Gue udah ngelakuin banyak kesalahan. Gue ga bisa di maafin." Ucap Choerry.

"Kok Lo malah mikir gitu sih ry?." Sahut Ryujin.

"Masih ada waktu buat berubah." Timpal Jaehyuk.

"Ini Choerry emang beneran goblok kalau dengerin omongan mereka." Batin Nako.

Minju kembali mendekati Choerry. "Ayok berubah yuk Ry, gue bantuin Lo buat berubah." Ucap Minju dengan lembut.

"Hiks... Gue jahat banget Nju, gue ga pantes buat di maafin." Kata Choerry.

Minju langsung memeluk Choerry. " Engga Ry... Jangan berfikiran kek gitu."

Choerry membalas pelukan Minju. "Maafin gue..." Kata Choerry sambil menangis dalam pelukan Minju.

"Choerry goblok." Nako kembali membatin.

----------

"Heeseung!!." Panggil Donghae dengan suara yang keras.

Heeseung dan Chaeryeong yang berada di ruang tamu pun terkejut.

"Kenapa kek?." Tanya Heeseung.

"Kamu apain Choerry, sampai dia membatalkan perjodohan kalian?."

"Kek... Cheorry ngebatalin perjodohan ini karena dia emang ga suka sama Heeseung. Dulu dia terima perjodohan itu cuma buat bales dendam doang ke Minju." Jelas Heeseung.

"Kakek ga peduli tentang dendam-dendam itu. Kamu tau ga Seung? Kakek malu sama papahnya Choerry. Untung saja dia tidak ngebatalin kerja sama kami."

"Dan ingat, kakek ga akan pernah restuin hubungan kamu sama Minju." Timpal Donghae.

"Kakek apa-apaan sih!!!." Emosi Heeseung tiba-tiba memuncak.

"Kakek bisa ga sih ga usah ngatur Heeseung kek gini. Kasian dia kek." Chaeryeong buka suara.

"Chaeryeong... Kamu itu ga usah belain dia ya!!." Ucap Donghae penuh penekanan.

"Chaeryeong ngebelain Heeseung, karena Chaeryeong tau, gada yang ngebelain dia selain Chaeryeong disini!!.

"CHAERYEONG!!." panggil Donghae.

Chaeryeong tiba-tiba berlutut dihadapan Donghae.

"Cha... Lo apa-apaan sih." Ujar Heeseung, sambil berusaha membantu Chaeryeong berdiri. Namun Chaeryeong tetap ingin berlutut.

"Kakek... Chaeryeong mohon sama Kakek, biarin Heeseung bahagia sama pilihannya. Kakek tau ga sih, dia dari kecil ngerasa tertekan, dia harus selalu keliatan baik Dimata guru, biar bisa dapet perhatian dari guru. Dan biar kakek bisa bangga sama dia. Padahal seharusnya dia jadi dirinya sendiri, bukan jadi orang yang seperti kakek inginkan. Tapi setelah Heeseung ketemu Minju, Heeseung benar-benar terlihat seperti Heeseung yang sebenarnya, bukan Heeseung yang selalu dibawah kendali kakek."

Heeseung mendengar perkataan dari Chaeryeong membuat matanya mulai berkaca-kaca. Orang yang selalu ia anggap beban dalam hidupnya, ternyata adalah orang yang sangat mengerti dirinya dari siapa pun.

Donghae menatap kedua cucunya bergantian. Sebenarnya ia sangat menyayangi mereka berdua, tapi mungkin caranya yang salah dalam mendidik kedua cucunya tersebut.

Kaki Donghae kemudian melemas, membuatnya terduduk di lantai. "Maafin kakek, kakek terlalu jahat sama kalian." Ucapnya sambil menangis.

Heeseung dan Chaeryeong baru pertama kalinya melihat kakeknya menangis. Heeseung dan Chaeryeong pun langsung memeluk kakeknya tersebut.

"Heeseung ga pernah benci sama Kakek, Heeseung sayang banget sama Kakek."

"Chaeryeong juga sayang sama Kakek. Makasih udah paksa mami buat cari papinya Chaeryeong." Kata Chaeryeong.

"Maafin kakek ya, kakek janji bakalan jadi kakek yang baik buat kalian." Kata Donghae yang masih setia memeluk kedua cucunya.

--------

Maaf baru update ya 🥰

Jangan lupa vote ❤️🙏


kelas 01 Line (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang