33

486 75 4
                                    

"Tapi pah... Dia udah meninggal di kehidupan aku. Jadi tolong jangan bahas dia lagi!!!!" Suara Nayeon meninggi saat Ayahnya yaitu Donghae kembali membahas masa lalunya.

"Nayeon!!!!!.... Jaga bicara kamu, Kamu ga kasihan sama Chaeryeong. Dia juga butuh sosok ayah."

"Aku bisa kok jadi ibu sekaligus ayah bagi Chaeryeong."

"Lalu bagaimana dengan kembaran Chaeryeong yang bersama dengan ayahnya?. Bagaimana jika dia membutuhkan kasih sayang seorang ibu?." Nayeon terdiam saat kata-kata itu keluar dari mulut Donghae.

"Tolong jangan egois, Ini demi anak-anak kalian. Tolong temui mereka berdua." Sambungnya.

"Cukup ayah saja yang gagal membangun rumah tangga. Kamu jangan." Suara Donghae mulai melembut.

"Gue ga salah dengar kan?." Gumam Chaeryeong dari balik pintu.

Ternyata Chaeryeong mendengar pembicaraan Mami dan Kakeknya yang sedang ribut di ruang tamu.

"Jadi papi gue belum meninggal? Selama ini mami bohongin gue?." Chaeryeong masih bertengkar dengan pikirannya.

"Astaga kakek." Chaeryeong tersadar dari lamunannya saat kakeknya ingin keluar dari rumahnya. Ia pun cepat-cepat bersembunyi di balik koleksi bunga maminya.

Setelah kakeknya sudah keluar dari pekarangan rumahnya, Chaeryeong pun memasuki rumahnya.

"Mami." Panggil Chaeryeong pelan pada Nayeon yang sedang duduk di sofa.

"Chaeryeong?." Nayeon tersenyum dan langsung memeluk Chaeryeong.

"Anak mami udah pulang sekolah." Sambungnya.

"Apa benar papi masih hidup?." Tanya Chaeryeong tiba-tiba.

Nayeon melepaskan pelukannya pada anaknya tersebut. Dan menatap Chaeryeong dalam-dalam.

"Kamu denger pembicaraan Mami sama Kakek?." Tanya nya. Dan dijawab anggukan oleh Chaeryeong.

"Maaf Cha, mami belum bisa jawab sekarang.... Mami ada urusan mendadak." Kata Nayeon dan langsung pergi keluar dari rumah.

"Mami....." Panggil Chaeryeong. Namun Nayeon tidak menghiraukannya.

"Cha... Lo ga boleh nangis, Lo anak kuat." Kata Chaeryeong menguatkan dirinya sendiri.

Ia membuka ponselnya dan menelfon Ryujin dan Somi.

"Halo Cha? Kenapa?." Tanya Somi dari balik telepon.

"Halo Cha?. Kenapa nelpon? Tumben telpon grup."  Ryujin ikut bertanya.

"Lo berdua sibuk ga? Gue mau ketemu nih.. sekarang."

"Yahh sorry Cha. Gue lagi diluar sama Guanlin."

"Gue juga ga bisa Cha, gue lagi nemenin Asahi beli alat lukis."

"Ohh gitu ya... Lain kali aja Deh. Bye bye sayang-sayangku." Kata Chaeryeong kemudian mematikan sambungan teleponnya.

Chaeryeong sedikit kecewa, namun ia juga tidak boleh egois karena kedua temannya juga memiliki kesibukan masing-masing.

------------

"Bisa ga sih... Sehari aja kalian ga ribut." Ujar Beomgyu yang sudah lelah dengan kedua orang tuanya.

"Beomgyu... Ini semua salah papah kamu, dia lagi-lagi bawa perempuan ke rumah ini. Bagaimana kalau tetangga tau?." Kata Sowon dengan suara yang meninggi.

"Halah...kamu ini lebay banget, aku ga peduli apa kata tetangga. Yang penting aku bahagia sama selingkuhan aku." Ucap Minho kesal.

"Kalau kamu ga mau aku selingkuh, berhenti dari pekerjaan kamu dan jadi ibu rumah tangga yang baik." Sambung Minho.

kelas 01 Line (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang