"Hanya anak keluarga cemara yang menganggap rumah sebagai tempat ternyaman."
- Avano Rafandra -
***
CUACA sangat cerah siang hari ini membuat cahaya matahari menyilaukan dua bola mata ketika kita menatap kearah langit.
Di rooftop sekolah terlihat pemuda sedang memandang kearah bawah menyaksikan para siswa siswi mengerjakan kegiatan masing-masing.
Ada yang bermain futsal di lapangan, ada juga yang duduk di taman. Itu semua terlihat ketika kita berada di atap sekolah.
Alis pemuda tersebut berkerut ketika menatap seorang gadis yang tidak asing dimatanya.
"Kayak pernah gua lihat," gumam pemuda itu.
"Woy Pan!" Panggil Fikhan, teman akrab Avano tentunya.
Fikhan datang bersama empat teman lainnya yaitu, Deon, Ivander, Garald dan Zayyan.
Mereka berlima menghampiri Avano yang sendirian di atap sekolah.
"Ngelihatin sapa lu?" Beber Deon karena Avano fokus memandangi sesuatu.
Kelima temannya mengikuti arah pandangan Avano.
"Ngapain natap cewek gua, Pan?" Sosor Garald ketika Avano menatap intes kearah pacarnya yang sedang duduk di kursi taman sekolah.
"Waduh, jangan sampe pertemanan kita hancur gergara cewek. " Tutur Fikhan.
Terlihat jelas bahwa pandangan Avano menatap kearah Angel - pacar Garald.
"Dia siapa?" celetuk Avano bertanya, tanpa mengalihkan pandangannya dari gadis itu.
"Dia Angel, Pan. Ceweknya Garald." Jawab Ivander.
"Ck, bukan Angel. Tapi cewek yang ada disebelahnya. Kagak pernah gua lihat sebelumnya." Jelas Avano.
Semua kini kembali menatap orang yang sedang bersenda gurau dengan Angel-pacar Garald.
"Wih, gua juga kagak pernah lihat tuh cewek." Beber Fikhan.
"Gua juga," sahut mereka kompak, kecuali Garald.
Kini semua pandangan menatap Garald, seharusnya Garald tau siapa gadis yang bersama pacarnya, bukan?
"Dia temannya, Angel." Terang Garald.
"Murid baru?" tanya Deon.
"Bukan. Cuman dia emang jarang ke sekolah sih. Waktu SMP juga gitu, jarang ke sekolah." Beber Garald.
"Terus kok kagak di keluarin dari sekolah?" Sahut Zayyan.
"Dia itu murid emas. Dia pintar banget, tanpa sekolahpun dia akan terus jadi juara umum."
"Dia kelas berapa Gar?" tanya Ivander.
"Eum," Garald nampak berpikir. "Kata Angel dia 12 IPA 1."
"Namanya?" Sosor Avano bertanya.
"Eum, Ki siapa ya? Bentar gua lupa." Garald mencoba mengingat nama sahabat pacarnya. "Kyio, Kyiomi Zhaynala kalau kagak salah."
"Anak 12 IPA 1 yang baru saja kembali dari Amerika." Tambah Garald. Semua hanya manggut-manggut mengerti.
Kok gua kayak pernah lihat dia?
Tapi dimana?
Mukanya familiar, batin Avano bertanya-tanya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNAWAY [ E N D ]
Teen Fiction"Bagaimana cara menerima keadaan?" Disiksa sejak kecil oleh ayah kandungnya, ditinggal pergi oleh ibunya, selalu dibandingkan dengan kakaknya membuat Avano Rafandra tidak pernah mendapatkan kasih sayang apalagi kehangatan di dalam sebuah keluarga. ...