"Semakin mencintai seseorang, semakin dalam kau tenggelam."
– Naiz Garald –
****
PEPOHONAN berjejeran rapi tak lupa pula kursi-kursi putih yang terus berada disampingnya. Dimana lagi jika bukan taman sekolah? Tempat nyaman mengistirahatkan diri dari banyaknya tugas.
Nampak dua orang gadis tengah bersenda gurau bersama, mereka berbincang ringan di bawah pohon teduh dan mendudukkan bokongnya di kursi putih.
"Tissu gue udah abis gergara nangisin elo," beber Angel.
Kyomi tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Angel, "lo yang mau aja dibohongi."
Angel memajukan bibir bawahnya setelah itu berkata, "gue kira elo mau balik lagi ke Amerika."
"Ya ngga lah, gue baru aja balik kesini lagi. Ntar yang ada elo kangen lagi." Goda Kyomi sembari menaik-turunkan alisnya.
"Udalah, " Pukas Angel. "Btw hubungan elo dengan Pano gimana?" tanya Angel tiba-tiba.
Senyum Kyomi luntur ketika mendengar pertanyaan Angel. "Gue kagak ada hubungan sama dia, Gel. "
"Kata Gara, jangan nyakitin Pano. Kalau emang lo ngga suka mending menjauh." Ujar Angel memberitahukan apa yang dikatakan pacarnya.
"Gara ngga mau Pano sedih karena Pano tuh–Ga jadi." Sangga Angel.
"Jujur, gue ngga suka kalau elo udah ngomong terus elo cancel apa yang lo bilang. Ngegantung tau." Sembur Kyomi.
"Sebenarnya Pano itu miris," beber Angel.
"Maksudnya? Dari keluarga yang ngga berada?" tanya Kyomi.
"Bukan." Jawab Angel. "Tapi seluruh keluarga dia tuh kek benci sama dia. Dia sering di bentak oleh Papah-nya, bahkan sering di tampar juga kata Gara." Ungkap Angel memberitahukan.
Kyomi berdecak, "wajar sih kalau di benci. Orang kelakuannya aja kayak gitu. "
"Pano itu berandalan, ngga beretika. Semua manusia yang berakal pasti bakal benci ama dia." tambah Kyomi.
"Kyo itu Pan—"
Angel melihat jelas sosok manusia yang berdiri di belakang Kyomi. Kyo ngga nyadar atau gimana sih? Jelas-jelas ada Pano di belakang nya.
"Kenapa? Mau bela dia? Karena dia temannya Gara,'kan?" Potong Kyomi. "Gara dan Pano itu sama aja, makanya mereka temanan. Tapi Gara ngga terlalu parah sih di bandingkan Pano." Lanjut Kyomi
"Dia juga semena-mena, ngga tau aturan. Gue kalau jadi orang tuanya bakalan kick dia sih dari kartu keluarga."
"Avano Rafandra, monster sekolah. Murid yang tidak beretika, tidak punya sopan santun dan masih banyak lagi kelebihan buruknya. " Tambah Kyomi.
"Dia juga–"
"Gue-gue cabut dulu, " Potong Angel, dia tidak ingin terlibat permasalahan mereka berdua.
"Lo napa Gel? Kek lihat setan aja, " kekeh Kyomi tanpa mengetahui Avano yang berada di belakangnya.
"Gue duluan, Ky. Bye!" Pukas Angel sembari meninggalkan Kyomi.
"Angel napa?" Heran Kyomi.
Kyomi kaget ketika dia membalikkan badannya menghadap kebelakang, "Avano?"
"Ya sayang?" ujar Avano, meskipun dia berujar seperti itu tetapi tidak dengan matanya yang ingin meneteskan air.
"Lo-lo sejak kapan disini?" tanya Kyomi terbata-bata.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNAWAY [ E N D ]
Teen Fiction"Bagaimana cara menerima keadaan?" Disiksa sejak kecil oleh ayah kandungnya, ditinggal pergi oleh ibunya, selalu dibandingkan dengan kakaknya membuat Avano Rafandra tidak pernah mendapatkan kasih sayang apalagi kehangatan di dalam sebuah keluarga. ...