"Hanya berharap dia tidak hadir
hanya untuk mampir."- Avano Rafandra -
*****
KINI Avano tersenyum senang ketika dia dan Kyomi duduk di sebuah cafe dekat sekolah mereka.
Sebelum pulang sekolah, Avano menyuruh Garald merencanakan pertemuan nya dengan Kyomi. Dengan susah payah Garald meminta pacarnya agar menyuruh Kyomi bertemu dengan Avano.
"Sebelumya makasih atas-"
"Intinya bisa?"Potong Kyomi.
Sabar Pan, sabar.
Kyomi anti dengan pria yang suka memaksa. Mendengar Angel memohon agar dirinya dan Avano bertemu membuat Kyomi kesal.
Sahabat nya disuruh dan dipaksa? Kyomi sulit untuk menerima hal itu.
"Sebenarnya gua tuh cuman mau-"
"Buruan. Lagi ngga mood basa-basi." Sela Kyomi.
Hay sayang, tujuan gua ketemu elo kan emang mau basa-basi!
Judes amat nih cewe.
Kalau bukan karena gua naksir sama elu, gua kagak mau kek gini!
Nurunin image aja. Gerutu Avano di dalam hatinya.
"Hufh. Gua mau bilang makasih karena udah datang kesini, dan-"
"To the point." Tutur Kyomi singkat.
Avano memejamkan amarahnya, geram akan sifat gadis tersebut.
"Lo cewek gua sekarang." Pukas Avano sembari meninggalkan Kyomi yang mematung terkejut mendengar ucapannya.
"What? Maksud gue bukan to the point gitu," gumam Kyomi tidak habis pikir.
Kyomi terkejut bukan main, "ada ribuan cowok yang ngejar gue, belum pernah tuh gue lihat cowok yang ngga ber-effort kayak dia."
***
"APA?!"Avano menatap teman-temannya dengan raut wajah kebingungan, "kalian napa si?"
"Lo nembak Kyomi kayak gitu?" tanya Fikhan tidak percaya.
Sepulang dari pertemuan singkatnya dengan Kyomi, Avano langsung kumpul dengan teman-temannya lalu menceritakan bagaimana dia membuat Kyomi menjadi pacarnya.
"Emang gitu caranya nembak, 'kan?"
Wajah datar teman-temannya telah terpasang dimuka masing-masing. Mereka masih tidak habis pikir dengan pikiran Avano.
"Ya Tuhan! Panoo, lu ini-greget gua dah." Sosor Deon jengah.
"Pan, cara nembak cewek itu agak romantis dikit, biar keterima. Kasih bunga atau coklat kek, atau kasih dia sesuatu yang dia suka." Jelas Ivander memberikan saran.
"Nah betul tuh!" Timpal Zayyan.
"Cara orang beda-beda kali," balas Avano tak mau kalah.
"Tapi cara loh tuh agak maksa." Beber Garald.
"Udalah lupain aja soal dia. Dia juga udah jadi cewek gua." Pukas Avano.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNAWAY [ E N D ]
Teen Fiction"Bagaimana cara menerima keadaan?" Disiksa sejak kecil oleh ayah kandungnya, ditinggal pergi oleh ibunya, selalu dibandingkan dengan kakaknya membuat Avano Rafandra tidak pernah mendapatkan kasih sayang apalagi kehangatan di dalam sebuah keluarga. ...