"Aku baru merasakan cinta
setelah bertemu denganmu."– Avano Rafandra –
****
"Aku merindukan mu."
Seorang pemuda berbaring di atas kasur sembari memandang foto sang kekasih dilayar ponsel. Wajah pemuda itu tidak secerah rembulan pada malam hari ini, tak ada senyuman manis terukir di wajahnya.
"Semoga kau baik-baik saja, sayang."
Satu minggu telah berlalu dan sejak satu minggu lalu Avano benar-benar tidak bisa menghubungi Kyomi yang ada di Amerika.
Bahkan Avano telah menghampiri keluarga Kyomi, tetapi dengan sangat santai nya keluarga Kyomi hanya mengatakan sinyal disana agak buruk.
Mencoba untuk percaya apa yang dikatakan oleh keluarga pacarnya tetapi firasat Avano berbanding terbalik. Firasat Avano mengatakan ada hal buruk.
Tiba-tiba sebuah ide terlintas di benak Avano. "Atau ku susul saja ke Amerika?"
"Astaga, Papa pasti ngga ngizinin."
Avano mengacak rambutnya frustasi, apa yang harus dia lakukan? Hubungan jarak jauh dengan pacarnya saja membuat dia stres apalagi ketika pacarnya hilang kabar karena ponselnya tidak bisa dihubungi.
"Surat. Ya, kirim surat. Tapi sekarang masih bisa kirim-kirim surat ngga ya?" Pikir Avano.
"Bodohlah, yang penting buat surat dulu." Avano dengan semangat beranjak ke meja belajar nya.
Tepat ketika dia ingin memegang pulpen, dia teringat sesuatu. "Tapi alamat Kyomi di Amerika dimana?"
"Ck, gini amat. Gua harus apa coba?"
Avano menghela nafas lalu kembali berbaring di kasur, dia membuka pesan yang dia kirim ke Kyomi minggu ini. Tetapi pesan-pesan itu sama sekali tidak dibaca oleh sang penerima.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNAWAY [ E N D ]
Teen Fiction"Bagaimana cara menerima keadaan?" Disiksa sejak kecil oleh ayah kandungnya, ditinggal pergi oleh ibunya, selalu dibandingkan dengan kakaknya membuat Avano Rafandra tidak pernah mendapatkan kasih sayang apalagi kehangatan di dalam sebuah keluarga. ...