"Biarin saja takdir yang
menentukan alurnya gimana."– Deon Nadindra –
*****
SENYUMAN manis Avano terukir sempurna ketika orang yang dia harapkan benar-benar ada di perpustakaan.
Tak terasa air mata nya menetes ketika melihat orang yang dia sayang telah berada di hadapan sembari tersenyum kearahnya. Dengan rasa kerinduan yang memuncak, Avano langsung memeluk pacarnya.
"Happy birthday, sayang." Ucap Kyomi ketika berada dalam pelukan Avano.
Tanpa melepaskan pelukannya, Avano bertanya, "kemana aja hm?"
"Aku kan udah bilang di telepon, kalau aku sibuk ngurusin Oma aku di Amerika."
"Tapi kenapa lama banget, sayang?" kesal Avano.
"Sekarang kan aku udah ada. Jadi, tiup lilin nya yuk." Pinta Kyomi sembari menuntun Avano meniup lilin.
"Yeay!" Kyomi bertepuk tangan ketika Avano telah meniup lilin yang ada diatas kue.
Avano memotong kue tersebut lalu menyerahkan sepotong kuenya kearah Kyomi. "Aku cuman berharap selalu bersamamu, Kyomi."
Kyomi menerima suapan Avano lalu tersenyum kaku, "iya. Aku juga mengharapkan hal yang sama."
"Sayang, gimana kabar Oma kamu?" tanya Avano.
"Baik," jawab Kyomi singkat.
"Bagus kalau gitu. Oh, iya. Lain kali chat aku tuh dibales, inget yah. Kamu tuh udah punya cowok."
Kyomi mengangguk, "iyaa, Avanooo."
"Dan lagi, kamu pulang dari Amerika ngga ngabarin sama sekali? Chat aku bahkan ngga pernah dibaca." Cibir Avano sembari mengerucutkan bibirnya.
"Aku udah bilang, aku sibuk ngurusin Oma. Berapa kali harus dijelasin sih?" Nada suara Kyomi sedikit meninggi.
Avano tersenyum lalu kembali menarik Kyomi masuk ke dalam pelukannya, "maaf sayang. Aku kayaknya posesif banget ya? Nyatanya aku cuman khawatir sama kamu. Aku ngga mau kamu sampai kenapa-kenapa." Jelas Avano dengan lembut.
Kyomi mengangguk lalu mendongak memandangi manik mata Avano sambil berkata, "ngga apa-apa kok, aku maklumin. Itu tanda seseorang care sama pasangan."
"Tapi jangan terlalu posesif, soal nya itu toxic." Lanjut Kyomi. Avano tersenyum dan mengangguk mantap untuk mengiyakan ucapan Kyomi.
"Dan satu lagi, cintai seseorang dengan sewajarnya ya, jangan berlebihan. Karena manusia itu ngga luput dari kesalahan." Tambah Kyomi.
"Bagiku mencintaimu secara berlebihan ngga pernah salah, Kyomi." Balas Avano.
"Aku harap begitu. Tapi kau tau? Jalan yang ditempuh setiap manusia itu berbeda-beda, aku takut jalan kita bakalan tidak searah, Avano."
"Meskipun suatu saat jalan kita tidak searah tapi perasaan kita tetap sama, Kyomi."
"Perasaan tidak akan bisa bertahan lama, apalagi cinta masa-masa SMA. Bisa jadi perasaan ini hanya sebuah cinta monyet di masa remaja, kan?"
"Maksudnya?"
"Aku cuman berpikir bagaimana nantinya jika kita lulus sekolah lalu melanjutkan pendidikan lebih tinggi, pasti kita akan berpisah bukan? Maka dari itu, aku takut perasaan mu kepadaku akan pudar." Terang Kyomi menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNAWAY [ E N D ]
Teen Fiction"Bagaimana cara menerima keadaan?" Disiksa sejak kecil oleh ayah kandungnya, ditinggal pergi oleh ibunya, selalu dibandingkan dengan kakaknya membuat Avano Rafandra tidak pernah mendapatkan kasih sayang apalagi kehangatan di dalam sebuah keluarga. ...