"Apa yang selalu terlihat baik tidak selamanya baik."
– Fikhan Giovanni –
*****
JANTUNG Kyomi berpacu dengan sangat kencang, dia benar-benar terkejut ketika dua pemuda tak asing di mata tengah berdiri di hadapan nya.
"Ka-kalian ke-kenapa disini?" tanya Kyomi terbata-bata. Dia benar-benar terkejut akan kehadiran kedua pemuda tersebut.
"Apa maksud lo?" sosor salah satu pemuda yang tidak lain adalah Fikhan dan satunya lagi adalah Ivander.
"Maksud gimana?" sangga Kyomi.
"Jangan pura-pura bego!" seru Fikhan membuat beberapa sepasang mata di cafe menyaksikan perdebatan mereka.
Ivander menimpali, "Sabar, Fi. Jangan emosi dulu."
"Bagaimana gua ngga emosi hah? Cewek ini pacar nya temen kita, dan di hadapan kita dia selingkuh?! Cewek murahan emang!" Fikhan benar-benar membuat mereka bertiga menjadi pusat perhatian.
"Tenang, Fi. Kita dilihatin semua orang," bisik Ivander menenangkan.
Tanpa memperdulikan bisikan Ivander, Fikhan kembali menyahut, "Gua dengar semua percakapan lo sama tuh orang."
"Cih cewek murahan!" decih Fikhan, emosinya telah di ujung tanduk. Bahkan wajahnya memerah akibat amarah.
"Dia itu orang asing, gue juga ngga tau dia siapa," elak Kyomi.
"Orang asing? Orang asing dipanggil sayang? Ngelawak ya lu hah?!" Kali ini Fikhan tidak memiliki kesabaran, meskipun Ivander mencoba menenangkan nya.
"Ternyata benar ya, apa yang selalu terlihat baik ngga selama nya baik!" ungkap Fikhan dengan mata tajam menatap Kyomi.
"Andai aja gua percaya sama Deon, Pano ngga bakalan sakit hati kalau kayak gini!" tutur Fikhan geram.
"Lu benar-benar bikin Pano sakit hati, Kyomi," lanjut Fikhan dengan rahang mengeras.
Kyomi menarik nafas lalu menghembuskan nya dengan perlahan. "Gue ngaku, gue salah. Maka itu dengerin penjelasan gue ya?" pinta Kyomi.
"Gua bakalan ngasih tau Pano tingkah busuk lo itu!" pungkas Fikhan sembari meninggalkan cafe dengan langkah cepat.
"Fikhan!" Ivander dan Kyomi mengejar Fikhan yang telah keluar dari cafe, meninggalkan tempat ramai itu.
"Lo bodoh ya?" tanya Ivander ketika menangkap pergelangan tangan Fikhan yang baru saja ingin menaiki motor.
"Ya, gua bodoh. Gua bodoh banget sumpah. Gua baru nyadar ternyata cewek polos ini wanita busuk!" seru Fikhan sembari menunjuk Kyomi yang berada di sebelah Ivander.
"Dengerin gue dulu," ucap Ivander memohon.
"Ngga ada yang harus diomongin lagi. Gue udah tau semuanya, dan gua bakalan ngasih tau Pano kalau pacarnya cuman mainin dia doang!" ujar Fikhan dengan senyum remeh.
"Pano bakalan percaya aja gitu?" sela Kyomi dengan senyum smirk nya.
"Kyomi bener, Fi. Sia-sia kalau elo mau ngasih tau ke Pano. Sampai kapan pun Pano ngga bakalan percaya karena dia udah cinta mati ama Kyomi. Bahkan Deon aja ngga ditanggepin, 'kan?" ungkap Ivander menjelaskan.
Fikhan terdiam sejenak lalu kembali menatap manik mata Ivander. "Lo tau ini dari kapan?" tanya Fikhan ke Ivander. Pasalnya Ivander tidak terlihat marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNAWAY [ E N D ]
Teen Fiction"Bagaimana cara menerima keadaan?" Disiksa sejak kecil oleh ayah kandungnya, ditinggal pergi oleh ibunya, selalu dibandingkan dengan kakaknya membuat Avano Rafandra tidak pernah mendapatkan kasih sayang apalagi kehangatan di dalam sebuah keluarga. ...