BAB 19 - KETAHUAN

227 51 88
                                    

"Menyukai seseorang yang bahkan tidak aku sukai."

– Kyomi Zhaynala –

*****

NAMPAK pemuda memakai seragam sekolah tengah berdiri menatap segerombolan awan putih terus berjalan menutupi lengkungan langit biru.

Beberapa kali terdengar helaan nafas dari pemuda tersebut yang tengah menyendiri di atap sekolah tanpa siapapun menemani.

Kesunyian berakhir ketika seseorang memeluk pemuda tersebut dari arah belakang. Seseorang itu menempelkan wajahnya ke punggung lebar pemuda tersebut.

"Perasaan dari tadi pagi cemberut mulu? Masih sakit ya?" tanya orang itu yang tidak lain adalah Kyomi.

Avano sang pemuda tadi menarik Kyomi masuk ke dalam pelukan nya, "udah baik kok. Kemarin cuman flu doang."

Kyomi melepaskan pelukan nya lalu menatap dalam mata Avano. "Kenapa muka nya jutek kayak gitu?"

"Kau tau kakak ku kan? Dia itu disiplin, pekerja keras, taat, pokoknya terbaik deh. Tapi ntah kesalahan apa yang dia perbuat, dia sampai dicambuk oleh papah. Padahal yang sering dicambuk itu aku, bukan dia." Jelas Avano.

Kyomi mengerjapkan mata tidak percaya. "Dicambuk? Itu ngga kejam?"

"Ya mau gimana lagi? Peraturan keluarga gitu. Siapa yang melanggar akan mendapatkan hukuman." Ungkap Avano dengan ekspresi wajah pasrah.

"Pasti sakit," beber Kyomi.

"Ngga, kok. Aku kan kuat." Balas Avano diiringi senyuman mengembang di bibirnya.

"Kalau Kakakmu? Dia pertama kali nya di hukum kan?" tanya Kyomi.

"Aku ngga tau dia ngerasain apa. Yang pastinya sakit banget lah ya, terbilang lagi jika luka nya nyentuh air." Tutur Avano membayangkan rasa sakit di punggung kakak nya ketika berenang kemarin.

"Oh, iya. Pulang sekolah mau jalan lagi ngga? Kalau aku lihat cuaca kayaknya ngga bakalan hujan deh, jadi mau jalan ngga?" tawar Kyomi sembari menaik-turunkan alisnya.

Avano tersenyum tipis dan berkata, "mungkin besok lusa aja ya, sayang. Aku juga harus nongkrong bareng temen, mau bagaimana pun mereka teman terbaik sih."

Kyomi mengangguk, "bagus kalau gitu. Aku juga bakalan punya waktu lagi untuk Angel. Dia juga teman terbaik."

"Okey, hari ini abiskan kebersamaan dengan teman teman." Tambah Kyomi.

"Bener. Teman itu sangat berperan penting dalam hidup, ntah itu sifatnya buruk ataupun baik." Ucap Avano.

"Satu lagi," ujaran Kyomi membuat alis Avano berkerut.

"Jangan pulang malem-malam, jaga kesehatan. Kamu baru sembuh loh." Lanjut Kyomi memberi pesan.

Rasanya Avano ingin terbang bersama awan jika diperhatikan seperti ini oleh pacarnya, "iya sayang."

"Aku belum pergi nongkrong aja, kamu udah perhatian gini." Tambah Avano sembari mencubit hidung mancung Kyomi.

"Ya, cuman diingetin doang kok."

"Baik, nona Kyomi. Aku juga suka sih kalau kamu perhatian terus. Kan jadi tambah sayang." Tutur Avano sembari tersenyum lembut kearah gadis nya.

"Udalah, aku mau ke kelas dulu. Bentar lagi masuk jam terakhir. Kamu kalau pulang, pulang duluan aja. Aku bakalan pulang bareng Angel." Pukas Kyomi dibalas dengan anggukan kepala oleh Avano.

RUNAWAY [ E N D ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang