"Jangan terlalu berlebihan soal cinta."
- Fikhan Giovanni -
*****
SUASANA kantin tampak sunyi, bagaimana tidak? Saat ini jam pelajaran pertama telah dimulai, tetapi berbeda dengan ke-enam siswa yang ada di kantin. Bukannya masuk belajar, mereka malah duduk santai sambil berbincang-bincang di salah satu meja kantin.
"Anjing!" umpat salah satu diantara ke-enam siswa tersebut.
Akibat umpatan itupun, semua kini mengarahkan pandangan ke arah dia.
"Lu kesambet, Pan?" ungkap Fikhan pelan.
Pertanyaan Fikhan mewakili para teman-temannya. Pasalnya sendari tadi Avano hanya diam dan melamun ketika mereka mengobrol.
"Masih pagi udah ngumpat aja," sindir Deon.
"Gua long distance relationship cok!" Avano terlihat greget sendiri ke dirinya.
Bagaimana Avano tidak kesal? Baru saja hubungan dia dan Kyomi berjalan sepuluh hari, Kyomi malah dengan tiba-tiba memutuskan untuk beberapa hari pergi ke Amerika. Jadi mau tidak mau Avano dan Kyomi harus menjalani hubungan jarak jauh.
Fikhan, Deon, Garald, Ivander dan juga Zayyan saling menatap satu sama lain, heran melihat Avano.
"LDR itu wajar dalam hubungan, Pan." Ujar Ivander dengan wajah datar.
"Tapi gua ngga bisa, gua ngga bisa jauh dari dia!" Seru Avano. Marah-kesal telah bercampur aduk dalam dirinya.
"Agak susah emang jelasin ama orang yang baru pacaran," beber Deon jengah sembari menggeleng pelan kepalanya.
"Jujur Pan, lu tuh tipikal temen nyebelin tau ngga sih," celetuk Fikhan pasrah.
Kompak Garald dan Zayyan menyahut, "setuju."
"Saat lu jadian ama Kyomi aja langsung lupain kita, terus Kyomi nya kagak ada lu ke kita." Lanjut Fikhan jujur.
"Tau tuh, mana slogan kita? SE-KA-WAN. Susah senang bersama kawan-kawan. Eh, elu mah yang ada susah bereng kawan, seneng nya bareng ayang." Jelas Deon jengkel.
Semenjak Avano dan Kyomi berpacaran, Avano bahkan tidak pernah mengobrol bersama teman-teman nya, bahkan saling sapa saja jarang.
Avano hanya lebih menghabiskan seluruh waktunya untuk sang kekasih dikala dia senang, dikala dia sedih barulah dia mencari teman nya. Sungguh teman yang menyebalkan bukan?
Mendapati raut wajah sedih dan suram teman-temannya Avano hanya bisa minta maaf, "sorry."
"Gua ngga bermaksud kayak gitu. Gua juga baru nyadar kita udah jarang bareng semenjak gua pacaran ama Kyomi," jelas Avano baru menyadari akan hal itu.
"Maaf sekali lagi. Gua kayaknya terlalu berlebihan soal Kyomi. Tapi jujur aja, perasaan gua ke dia emang ngga main-main, " lanjut Avano menjelaskan.
"Lu pada boleh ngatain gua bucin tolol, terserah aja. Tapi serius, gua sayang banget ama Kyomi."
"Saking sayangnya ama dia, gua sampe ngga nyadar kalau hubungan pertemanan kita udah berjarak." Sambung Avano dengan tatapan sendu ke teman-teman nya.
"Pan, bukannya kita ngga support kisah asmara elo, tapi menurut gua jan terlalu sayang ama seseorang." Sahut Ivander menyarankan.
"Yah betul sih, apalagi orang yang baru lo kenal." Timpal Zayyan menambah.
"Pokoknya, jangan terlalu berlebihan soal cinta deh." Beber Fikhan memberi saran.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNAWAY [ E N D ]
Teen Fiction"Bagaimana cara menerima keadaan?" Disiksa sejak kecil oleh ayah kandungnya, ditinggal pergi oleh ibunya, selalu dibandingkan dengan kakaknya membuat Avano Rafandra tidak pernah mendapatkan kasih sayang apalagi kehangatan di dalam sebuah keluarga. ...