05 | Memulai

142 22 0
                                    

•S O M•
.
..
...


Sowon membuang pandangnya ke arah jendela kaca mobil Jin. Nasibnya sial sekali hari ini. Menemani laki-laki itu belanja?

Konyol sekali.

Sowon lebih mirip seperti babu-nya Jin sekarang.

"Sial!"

Mendengar Sowon mengumpat, Jin tersenyum kecil.

Laki-laki itu fokus berkendara. Membiarkan suasana hening mendominasi mobilnya.

Sebenarnya Jin ingin mengajak Sowon bicara. Namun, ia tau mereka hanya akan berdebat. Sowon tidak bisa diajak mengobrol dengan santai.

"Kita sudah sampai, " ucap Jin setibanya di parkiran mall besar.

"Aku tau. "

"Kau saja yang pergi. Aku tunggu di mobil, " ucap Jin yang mengundang emosi Sowon.

"Mwo?! Kau bilang akan menemani--"

"Benar juga. Tapi, aku ingin kau pergi sendiri, " balas Jin datar.
"Tenang saja, aku tidak akan menyuruhmu belanja sambil merangkak seperti anjing. "

"Ya! Jin!" Sowon tersinggung.

Jin melirik Sowon lantas mengangkat alisnya sebelah, "Tersinggung? Kau baru sadar ucapanmu yang dulu itu sangat kejam?"

Sowon bungkam. Jin menghembuskan napasnya.

"Aku tidak setega itu, Sowon. "

Jin mendekat untuk melepas seatbelt Sowon. Alih-alih melepas seatbelt itu ke belakang tubuh Sowon, Jin malah mengurung perempuan itu.

"Mau apa kau?" Tanya Sowon panik begitu mendapati wajah mereka sangat dekat.

Jin menggeleng. Wajahnya yang tanpa ekspresi itu membuat Sowon tidak dapat menebak isi pikiran Jin.

Laki-laki itu menyeringai. Sowon meneguk ludahnya. Bahkan tangannya sudah akan bersiap untuk membuka pintu mobil.

"Bernapaslah, Sowon. " Suara berat Jin terdengar. Laki-laki itu tau Sowon menahan napasnya.

"Menyingkir, Jin!" Desis Sowon.

Beberapa detik kemudian Jin pun menyingkir. Sowon pun dapat bernapas lega. Ia tidak mengerti dengan tingkah Jin yang hanya memandanginya tanpa berbicara seperti tadi.

Sedangkan Jin, ia diam-diam tersenyum kecil. Baginya sangat menyenangkan melihat wajah cantik Sowon yang sedang panik seperti tadi.

"Turunlah! Kita pergi bersama!" Ucap Jin.

🎬🎬🎬

Sepertinya Jin belum puas mengganggu Sowon hari ini. Buktinya sehabis pulang dari Mall, Jin menyuruh Sowon memasakkannya makan malam.

"Uangmu banyak, bukan? Kau bisa mempekerjakan asisten rumah tangga, " protes Sowon setibanya di rumah besar milik Kim Seokjin.

"Untuk apa? Aku punya kau. Dan tentu saja itu gratis!"

"Heol, gratis kepalamu!"

"Jadi, kau ingin ku bayar?"

"Aku tidak butuh uangmu!"

"Kalau kau ingin ku bayar. Aku akan memutuskan kontrakmu dan kau akan bekerja sebagai asisten rumah tanggaku. Bagaimana?"

Sowon memutar bola matanya. Meladeni Jin hanya akan membuat suara Sowon serak.

Scandal or Me? | SowjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang