38 | Decision

111 10 4
                                    

•S O M•
.
..
...




🎬🎬🎬🎬




Jin menatap penuh selidik pada para pekerja yang bertugas menjaga seluruh sisi mansion. Hwan yang berdiri di samping Jin jadi panas dingin sendiri. Sebab semenjak Jin memerintahkan untuk mengumpulkan seluruh penjaga dalam suatu ruangan, Jin tidak memerintah atau berbicara. Hanya diam saja sambil berpikir dalam.

"Tuan--"

"Aku menyuruhmu bicara, Hwan?" sela Jin terdengar dingin.

Hwan langsung menunduk, "tidak, tuan. "

Seokjin mengetuk jarinya di atas meja, "siapa yang bertugas menjaga gerbang depan?"

Hwan langsung melirik pekerja yang berada di tengah barisan. Mengisyaratkan pekerja itu untuk mengaku dengan lirikan matanya.

"Sa-saya, tuan. " Pria yang dilirik Hwan tadi mengangkat tangan.

"Bawa barang-barangmu dan tinggalkan mansion ini, " ucap Seokjin yang menimbulkan keberatan di hati pria itu.

"Ta-tapi, tuan--"

Seokjin meliriknya tajam. Pertanda tidak ingin dibantah.

"Ba-baik, tuan. "

Pria itu pun keluar meninggalkan ruangan. Ketegangan terus berlanjut hingga Seokjin akhirnya memanggil Hwan.

"Tangkap orang itu!" titah Seokjin.

"Maaf, siapa yang anda maksud, tuan?"

"Lee Joo Hyun. "

"Joo Hyun? Bukan Lee Sora?"

Seokjin mengingat lagi orang yang sekilas ia lihat di atas pohon tadi siang. Tatapannya benar bahwa itu adalah tatapan Joo Hyun. Postur tubuhnya juga mirip.

"Aku yakin. "

"Tapi, dia kan sudah di penjara, tuan?"

"Dia seorang polisi, Hwan. Tidak ada yang lebih mengenal rumah tahanan dibanding polisi itu sendiri. Pergantian sipir, letak ruangan, ruang penyimpanan, dan lain-lain. Dia sudah fasih dengan itu, " balas Seokjin yang membuat Hwan paham.

"Aku mengenal Joo Hyun dengan baik. Dia tipe orang yang selalu kabur begitu mendapat masalah dibanding mencari solusi lain. Karena dia adalah pecundang. Itu juga yang dilakukannya saat meninggalkan tubuhku yang babak belur di gang kecil saat polisi datang dulu, " jelas Seokjin.

Hwan mengangguk, "jadi, apa yang harus kita lakukan?"

"Menurutmu dimana tempat yang bisa membawanya kabur?"

🎬🎬🎬🎬

Seokjin mengendurkan ikatan dasinya.  Kakinya sedang berjalan menuju kamar Sowon. Setibanya disana ia mendapati kepala pelayan mansion yang sedang menjaga Sowon.

"Pergilah. Aku akan mengurus Sowon. "

Kepala pelayan itu bangkit berdiri. Kemudian membungkuk hormat pada Seokjin sebelum akhirnya meninggalkan ruangan.

Seokjin duduk di sisi ranjang Sowon. Menatap wajah damainya yang sedang tertidur. Kemudian pandangannya turun pada bahu Sowon yang sedang di perban. Beruntung hanya bahu Sowon yang tergores sedikit karena tembakan Lee Joo Hyun meleset.

Namun, luka ini tetap saja membuat Jin marah. Ia merasa bersalah pada dirinya sendiri karena lalai menjaga Sowon. Seharusnya ia tidak memaksa Sowon ikut ke Seoul dengannya. Seharusnya Sowon tidak ia tinggalkan di mansion sendiri. Sehingga hal ini tidak akan terjadi.

Scandal or Me? | SowjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang