44 | Carry a Diamond

49 7 3
                                    

•S O M•

.
..
....

"forever is you"

🎬🎬🎬🎬

"Ada apa? Melihat anda datang kesini sepertinya ada masalah dengan nona Sowon?" tanya Hwan begitu Seokjin duduk di hadapannya dengan wajah gelisah.

Semenjak Hwan diberikan kesempatan oleh Seokjin untuk mendirikan perusahaannya sendiri, mereka jarang sekali bertemu. Hanya sesekali saat Seokjin senggang ataupun Hwan yang senggang.

"Bagaimana kau bisa tau?"

Hwan membalik dokumen yang ia baca, "sembilan puluh persen kegelisahan anda selalu berasal dari Sowon. "

Seokjin menyandarkan punggungnya di sofa.  Kemudian seorang pegawai datang meletakkan secangkir kopi di atas meja.

"Aku sudah menunggu lama sekali. Tapi, mengapa Sowon menunda untuk menikah denganku?" ujar Jin frustasi.

"Sepertinya nona Sowon tipe perempuan yang tidak bisa meletakkan fokusnya pada hal yang bersamaan, " jawab Hwan.

"Aku mengerti. Tapi, aku juga tidak akan melarangnya berkarir jika nanti menikah, " ungkap Seokjin.

"Nona Sowon menyuruh anda untuk menunggu kan?" tanya Hwan.

Seokjin mengangguk.

"Maka yang anda lakukan hanya menunggu, jangan memaksa. Nanti nona Sowon akan kabur, " jelas Hwan.

Seokjin menyesap kopinya. Sejenak terdiam memikirkan ucapan Hwan.

"Aku harus menunggu?"

Hwan mengangguk.

"Berapa lama lagi?" tanya Seokjin.

"Saya rasa tidak akan lama. "

Seokjin terdiam. Jika memang pilihannya menunggu, ia akan menunggu. Namun, ia sudah tidak tahan melihat Sowon dekat dengan rekan kerja prianya. Ia takut nanti Sowon akan meninggalkannya lagi jika terpengaruh dengan orang-orang di sekitarnya.

Seperti saat SMA.

Sowon tiba-tiba terpengaruh oleh Ki Jun dan teman-temannya.

"Besok Yerin akan menikah. Kau tidak datang?" tanya Seokjin.

Hwan menggeleng, "untuk apa? untuk melihat dia bahagia dengan pria lain?"

"Bukankah kau seharusnya bahagia jika melihat Yerin bahagia dengan pilihannya?"

Hwan mengernyit. Ingin marah dengan tuannya ini, "lalu anda seharusnya juga bahagia jika nona Sowon bahagia dengan pria lain. "

"Hei!" geram Seokjin.

"Anda kesal? Begitu juga dengan saya!"

Seokjin menatap kesal ke arah Hwan. Kenapa pria itu tiba-tiba membahas dirinya dengan Sowon?

"Kau tidak akan datang?" tanya Seokjin.

Hwan menggeleng sekali lagi. Ia cukup terganggu dengan pertanyaan Seokjin yang berulang-ulang.

"Cinta pertamamu 'kan? Aku tau cukup sulit untuk melupakannya. Kau mau tau bagaimana cara melupakannya?" tanya Seokjin.

Hwan menatap Seokjin serius. Ia juga ingin tau bagaimana caranya.

"Kau harus menemukan wanita yang baru. "

Balasan dari Seokjin membuat harapan Hwan hancur. Ia tidak lagi ingin mempercayai ucapan Seokjin. Bagaimana bisa itu disebut move on? Itu hanya akan memberikan luka bagi orang yang dijadikan pengganti. Singkatnya pelampiasan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Scandal or Me? | SowjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang