•S O M•
.
..
...🎬🎬🎬🎬
Tak lama bagi Seokjin untuk segera sampai ke mansionnya. Ya, dia memang memutuskan untuk membawa Sowon ke mansion miliknya. Karena di apartemen terlalu banyak orang-orang yang dilewatinya. Tentu itu bukanlah hal yang baik untuk seorang artis yang sedang menjadi buah bibir di masyarakat.
Laki-laki itu menggendong Sowon. Semua pelayan sudah pulang. Hanya ada beberapa pelayan yang bertugas malam ini. Seokjin menaiki tangga. Ia sempat melirik wajah Sowon yang tertidur pulas.
Setelah sampai di kamar dengan nuansa abu-abu manly miliknya, ia membaringkan Sowon di ranjang. Menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal hingga ke dada.
Seokjin hendak beranjak menuju sofa di sudut kamar. Ia tidak cukup berani tidur di samping Sowon meskipun ini adalah kamarnya sendiri. Ia hanya akan menjaga perempuan itu dari jauh.
Saat ia akan beranjak, sebuah tangan menahannya. Seokjin menengok ke belakang. Sowon menatapnya dengan mata sembabnya. Ia terbangun.
Perempuan itu berusaha duduk. Tangannya beralih memegangi kedua pipi Jin. Namun, tatapannya terlihat kosong.
"Ada apa, Sowon?" Laki-laki itu memegangi tangan lembut Sowon yang berada di kedua pipinya.
Sowon hanya diam saja. Kedua tangannya turun menyentuh leher pria itu. Lalu mencekiknya.
Seokjin tersentak. Ia menatap kedua bola mata Sowon yang memancarkan kebencian yang amat dalam padanya.
"Seharusnya kau sudah mati dari dulu!" Seru Sowon sambil mendorong Seokjin. Sehingga ia lebih leluasa mencekik Jin dari atas.
Wajah Seokjin memerah. Napasnya tercekat. Ia tidak berusaha menahan Sowon. Ia hanya merasa sedih ketika mata itu menatap penuh kebencian kepadanya.
Air mata Sowon jatuh ke pipi Jin. Beberapa memori terlintas di pikirannya dan hal itu membuat cengkeraman di leher Seokjin perlahan melonggar.
Sowon terduduk. Tangannya lepas dari leher Seokjin. Sementara Seokjin berusaha meraup oksigen yang sempat hilang beberapa saat.
Kemudian ia kembali menatap Sowon. Ia menutup mata Sowon menggunakan tangannya. Ia tidak ingin perempuan itu menangis lagi. Walaupun dulu ia pernah menginginkannya. Sekarang saat melihatnya, Jin menyesal.
"Maaf, " satu kata itu terucap di bibir Jin.
Sowon tidak bergeming. Hal itu membuat Jin memeluknya erat. Membelai kepalanya lembut.
"Aku akan membereskan semuanya untukmu. "
Tatapan mata Sowon kosong.
Saat itu ia benar-benar kehilangan dan mulai menyalahkan dirinya sendiri.
Sowon hilang arah.
Namun, saat itu Sowon tidak tau sebuah senyum kecil terbit di sudut bibir Seokjin.
🎬🎬🎬🎬Semenjak hari itu, Sowon tidak pernah beranjak dari tempat tidur. Sepanjang hari ia hanya berbaring. Nafsu makannya berkurang. Wajahnya pucat pasi. Bahkan, perempuan itu akan marah jika pelayan menyingkap gorden kamarnya.
Ia persis seperti mayat hidup.
Seokjin tidak punya pilihan lain lagi selain mengurung Sowon di kamarnya. Karena dua hari yang lalu perempuan itu hampir bunuh diri dengan menjatuhkan tubuhnya ke tangga. Tentu saja, Seokjin cepat tanggap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal or Me? | Sowjin
Fanfiction[LOVE-HATE RELATIONSHIP] Kim Sowon adalah seorang artis papan atas di Korea Selatan. Di tengah kepopulerannya, tidak ada yang tau bahwa dulunya ia adalah seorang pembully. Kim Seokjin, korban sekaligus teman Sowon yang pernah ia bully hadir kembali...