30 | Separate

132 14 4
                                    

.
..
...

•S O M•



🎬🎬🎬



Sowon mengerjapkan matanya. Ia melihat ke arah jendela menandakan hari sudah pagi. Namun, gorden yang masih tertutup menimbulkan tanda tanya di benaknya. Biasanya setiap hari perawat akan membukakan gorden di ruangan ini.

Saat Sowon hendak mengangkat tangannya, ia merasa kebas. Perempuan itu melirik ke samping dan tersadar bahwa ia tertidur di ranjang Jin dengan tangan Jin menggenggam tangannya. Sementara lelaki itu tidur di sisi ranjang.

Perempuan dengan muka bantal itu memegangi kepalanya yang berdenyut sakit. Memorinya membawanya kembali pada kejadian semalam. Teringat bahwa Jin yang memasukkan pil tidur padanya.

"Ah, dia ini!"

Merasa kasihan dengan posisi tidur Jin dengan tangan kiri yang diinfus, Sowon berinisiatif untuk membangunkan lelaki itu.

Ia menepuk pelan pundak Jin. Tidak butuh waktu lama, Jin menegakkan tubuhnya.

"Kenapa tidur di sana?" tanya Sowon.

Jin mengembangkan senyumnya, "selamat pagi!"

Sowon berdehem. Merasa canggung dengan ucapan itu.

"Kenapa tidur di sana?" ulang Sowon.

"Hanya ingin. "

"Naiklah!" suruh Sowon.

"Kita akan tidur bersama?"

Sowon menyentil kening Jin, "sudah pagi. "

"Berarti kalau malam, boleh?" Goda Jin.

"Tidak. "

Jawaban singkat dari Sowon membuat Jin mengerucutkan bibirnya.

Sowon pun turun dari ranjang. Hendak menuju toilet untuk mencuci muka. Lantas kembali ke tempat Jin berada. Ia lihat pria itu sedang membaca majalah finansial di sofa.

"Aku mau pulang, " ucap Sowon.

"Hmm. "

Sowon mengernyitkan keningnya. Semudah itu? Ia pikir akan lebih rumit dari semalam dan berakhir mereka berdebat lagi.

Perempuan itu berjalan santai ke arah pintu. Keningnya berkerut ketika pintu tidak mau di buka.

"Jin, mana kuncinya?"

"Aku menghilangkannya. "

"Apa?! Hilang?"

"Hmm. "

"Bagaimana bisa?"

Jin mengangkat bahunya tidak tahu.

"Kau sudah telpon Hwan?" tanya Sowon.

"Dia tidak perlu datang. "

Sowon memicingkan matanya, "kau bukan sengaja kan?"

"Aku memang sengaja. Agar kau tidak pergi kemanapun. "

Kesabaran Sowon habis. Ia menghampiri Jin. Menarik kasar majalah yang sedang dibaca pria itu.

"Buka pintunya!"

"Aku menghilangkan kuncinya, Sowon. "

"Dimana?"

"Kloset. "

"Hei!"

"Jangan berteriak, Sowon. "

Sowon tidak peduli. Bagaimana bisa lelaki itu mengunci dirinya sendiri?

Scandal or Me? | SowjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang