"Vanno."
Vellaxe mengusap batu nisan yang ada di depannya, ia tidak pernah absen untuk mengunjungi makam orang yang berarti dalam hidupnya. Makam ini sangat bagus, bahkan makamnya diberi rumput jepang di atasnya.
Hei apakabar disana? Gimana kabar Kakak disana? Disana pasti sejuk iya? Pasti indah yah? Makanya Kakak jarang temui aku di mimpi, Kak aku sudah lelah sama dunia ini...bolehkah aku ikut bersama kamu? Rasanya sesak sekali setelah Kakak pergi ninggalin aku, rasanya aneh, Ka! Ka, gimana bikin Papa Mama sadar? Vella sudah lelah, sudah mulai tidak semangat lagi. Batin Vellaxe.
Beda 3 makam dari tempat Vellaxe ada seorang lelaki dengan tubuh tinggi kulit putih bersih dan hidung mancung, ia juga sedang mendatangi makam kerabatnya, tanpa sengaja lelaki itu melihat seseorang yang tidak asing baginya.
"Vella? Lu Vella kan yang waktu itu ketemu caffe adenya Baihaqi?" tanya sang lelaki itu saat melihat Vellaxe.
Vellaxe melihat ke arah belakang, ia menemukan seseorang yang dari masalalunya. "Lho kamu? Kamu sudah pulang dari luar negeri?"
"Sudah, gimana kabar kamu?"
"Baik dan sehat, maaf itu bukannya Vanno kakak kamu?" tanya sang lelaki saat melihat batu nisan yang ada di belakang Vella.
"Iya, itu rumah baru Vanno, kamu baru tau?"
Sang lelaki dengan lemas berlutut di depan makam Vanno. "Maaf iya Bro gua baru sempat datangi lu, maaf waktu itu gua ninggalin lu berdua sama Vella maaf banget."
Vellaxe yang melihat itu menatap ke arah lain iya tidak kuat melihat sahabat sang Kakaknya menangis, mengakui penyesalannya yang terjadi mungkin ia saat ini merasakan sesak. Ia merasa sebagai seorang sahabat yang tidak berguna di hadapan Vanno.
Kak, Kaka liat kan kalo Ka Chandra akhirnya temuin Kakak tapi Kakak malah ninggalin kita demi menyelamatkan aku. Kak, Ka Chandra main ke rumah baru Kakak,Kakak bahagia? Kakak lihat kan dia merindukan dirimu.
Chandra Wijaya sahabat masa kecilnya Vanno yang dulu harus mengikuti keluarganya pindah ke luar negeri karena orang tuanya mendapatkan tugas di luar pulau bahkan harus pergi ke luar negeri meninggalkan sahabatnya.
Vellaxe mengenal Chandra karena masa kecilnya selalu bersama dengan Vanno dan Chandra, sedangkan dengan Aiden mereka kenal saat Vellaxe memasukin masa Taman Kanak - Kanak.
Chandra setelah selesai berdoa langsung berdiri, menatap sang perempuan yang berada di belakangnya saat ini sedang menunggunya. Tapi ia tidak menemukan satu seseorang yang biasanya bersama dengan Vellaxe.
"Nyari siapa?"
Chandra tersenyum , sontak saja ia langsung menatap ke arah lawan bicaranya.
"Aiden." jawab Chandra.
Vellaxe mematung mendengar Chandra ternyata masih ingat dengan satu orang, ia pikir setelah Chandra pergi jauh dari sini ia akan melupakan semuanya ternyata tidak.
"Ada apa emang?" tanya Vellaxe.
"Cuma mau..." Chandra mencoba mencairkan suasana yang tegang saat ini terlebih mereka masih berada di sebuah pemakaman.
"Lu mau nanya kenapa Aiden engga ikut temani Gua?" tebak Vellaxe saat tidak ada jawaban dari Chandra.
Chandra menganggukkan kepalanya. "Biasanya Aiden sama lu atau lu yang sering ditemani Aiden, tapi ini kenapa dia enggak ada?"
"Gua engga bilang sama dia, gua sengaja pergi tanpa ada omongan ke dia. Gua lagi pengen sendirian ke rumah Vanno."
"Oke gua paham, lain kali bilang yah engga baik sendirian ke sini. Takut ada orang yang engga baik."
Mata Vellaxe memanas ia tidak menyangka akan apa yang dibicarakan oleh Chandra, ternyata sifatnya masih sama tidak ada yang berubah.
"Iya makasih sudah mau peduli, gua mau pamit dulu."
Chandra mengantarkan Vellaxe ke depan gerbang hingga menemaninya untuk menunggu kendaraan taksi atau ojek yang lewat, tidak sampai 30 menit akhirnya Vellaxe mendapatkan taksi.
"Naiklah, salam kepada orang rumah nanti gua akan mampir." ucap Chandra sembari membuka pintu penumpang taksi belakang.
"Makasih, ditunggu."
Chandra menatap taksi yang dipakak oleh Vellaxe mulai menghilang dari pandangannya, ia baru bisa pulang dengan tenang. Ia merasakan bahwa Vanno ingin menitipkan adiknya kepada dirinya.
Van, gua akan jaga amanat lu. Gua akan jaga Vellaxe seperti adik kandung gua. Gua mohon tolong lindungin kita. Bahagia disan, ya. Chandra menatap langit yang cerah seolah disana ada sang sahabat yang sedang tersenyum.
****
Hai akhirnya ketemu lagi di bulan Febuari di awal tahun 2023 maaf baru kembali lagi setelah banyak libur di bulan kemarin, ditambah kemarin juga masih suasana imlek jadi saya meliburkan diri sejenak untuk merehatkan tubuh dan pikiran dari dunia penulis.
Instagram : aiviemarcelinaa
Tiktok : aiviemarcelinaaRabu, 01 Febuari 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childhood Dream
Teen Fiction"Apakah kamu percaya akan sebuah impian?" tanya anak lelaki berusia 12 tahun. "Aku tidak terlalu percaya tetapi, ntah mungkin itu bisa bagus aku tidak percaya atau tidak terlalu berharap," Ada seseorang yang sangat mempercayai sebuah impian, ada ju...