Bab 8 : Sisi Gelap Vellaxe

10 6 2
                                    

Vellaxe masuk ke dalam kelas, kelas yang berisi jumlah siswanya ada 30 orang. Vellaxe masuk melihat suasana kelas sudah ramai, bahkan semua mata kini tertuju kepadanya. Mungkin akibat tadi ia berangkat dengan Aiden semua langsung menatapnya.

Salah satu wanita yang ada di kelasnya langsunh berdiri memghadang jalannya Vellaxe, "Lu ada hubungan apa sama Aiden, kenapa Aiden kayanya dekat banget sama lu?"

Elcy yang saat memasuki kelas melihat Vellaxe di hadang oleh orang yang tidak menyukai dirinya dan Vellaxe segera masuk ke dalam kelas, "Wow hebat ya, sekarang mulai berani ngusik ketenangan Vellaxe?"

"Gua engga ada niatan ngusik, cuma mau nanya apa hubungan teman lu sama Aiden?"

Plak...Plak...Plak

Semua yang ada mematung, tidak menyangka jika Elcy akan menampar sang wanita yang menjadi lawan debatnya saat ini. Bahkan lawannya tidak menyangka akan hal yang tadi terjadi.

"Asal lu tau ya, Aiden sama Vellaxe itu udah kenal dari dulu, bahkan sebelum mereka sekolah disini mereka udah saling kenal, ada urusan apa lu sama Aiden?" Elcy menatap tidak suka ke wanita yang sok mau tau.

Wanita itu mendekati Vellaxe dan menunjuk-nunjukkan tangannya ke arah Vellaxe,"Jauhi Aiden, Aiden itu cowo gua! Harusnya lu pikir, Aiden mau dekatin lu karena apa? Karena lu engga punya teman, lu engga punya orang terdekat hahaha dasar anak broken home. Anak kaya lu tuh engga pantas dapat kasih sayang, pantasnya lu tuh dibuang. Di bua-ng paham?!"

Ucapan wanita itu membuat Elcy langsung emosi. Ia tidak menyangka jika ada kata-kata yang tidak enak keluar dari mulut wanita itu ke sahabatnya. "Jaga omongan lu, lu pikir siapa? Lu hanya bermimpi jadi pacar Aiden. Aiden ogah punya pacar kaya lu!"

"Elcy, sudah jangan bertengkar biarin yah." ucap Vellaxe dengan memegang tangan Elcy dengan tenang. Ia berharap emosi sahabatnya bisa surut.

"Dia engga bisa di diamkan, Vel. Dia udah hina lu, lu dihina sama dia, lu dijadikan omongan sama wanita licik ini, gua engga terima. Dia bukan keluarga lu, dia hanya orang lain yang engga tau kisah lu tapi berani mengomentari hidup lu. Gua engga terima!!"

Vellaxe matanya mengembang dengar suara Elcy. Semua yang melihat mereka bertiga pun terharu atas tindakan Elcy yang begitu menyayangi Vellaxe.

Vellaxe menatap wanita itu dengan tenang walau hatinya sudah sangat ingin menangis karena hinaan itu tapi ia tidak peduli, sekarang ia harus kuat untuk membalasnya jangan menjadi lemah.

"Alika, gua engga pernah menganggu ketenangan lu. Tapi kalau lu mau Aiden silahkan ambil, lagian gua sama Aiden bersahabat dari Aiden pindah ke dekat rumah. Oh iya satu lagi, makasih atas hinaan lu buat gua. Apa yang omongin saat ini, semoga semua hal buruk lu kasih ke gua kaga menimpah lu. Ingat, Alika dunia ini punya hukum alam. Hukum alam itu apa yang lu perbuat hari ini bisa jadi hari esok lu akan mengalaminya juga. Ingat mulut lu emang tajam, tapi jika Tuhan sudah memberi apa yang lu perbuat, hari itu lu engga akan bisa menentang hukum alam itu."

Jgeeer.....

Tiba-tiba awan yang cerah berubah menghitam kumpulan awan itu seakan mengerti amarah seolah Vellaxe, yang di kelas tidak bisa berkutik, aura emosi Vellaxe saat ini sangat membuat satu kelas susah bernapas bahkan sang Elcy seperti di cekik oleh Vellaxe.

Mata Vellaxe yang tadinya coklat lembut sekarang berubah menjadi sangat tajam, bahkan Alika dibuat tidak berkutik seolah yang di depannya ini bukan Vellaxe yang lembut melainkan seperti monster yang baru bangun dari tidur lamanya.

Bruk....

Alika menabrak bangku dibelakangnya, ia berjalan mundur tapi Vellaxe masih maju dengan muka tenang padahal dirinya sudah keringat dingin. "Vel, lu mau nga-pain gu-a mi-nta ma-af,"

"Maaf? Maaf sudah menghina saya? Kamu tidak akan saya biarkan dirimu seenaknya kepada orang yang lemah. Mereka diam bukan berarti tidak bisa membalas, tapi mereka diam ingin tau sekuat mana lawan mereka. Jadi saya harap kamu tunjukkan lagi kekuatan kamu tadi yang menghina saya," sindir Vellaxe terus menatap tajam Alika dengan sorotan mata membenci orang yang ada di depannya saat ini.

Plak

Plak

Bugh

Vellaxe bukan hanya menampar, tapi membanting Alika hingga dirinya tidak sadar jika Alika sudah melemah bahkam sudah ada darah yang keluar dari bagian mukanya.

"Vellaxe stop! Lu engga boleh begitu, dia bisa mati tahan gua mohon tahan." cicit Elcy sambil mendekap tubuh Vellaxe.

Vellaxe melihat ada tangan yang melingkar dipinggangnya, "Dia sudah menghina Vellaxe, dia sudah membuat Vellaxe bersedih, lalu saya harus diam saja Elcy?"

Suara bass itu, iya suara bas yang membalas ucapan Elcy kini membuat Elcy mematung, itu bukan Vellaxe tapi itu kembaran Vellaxe yang sadis astaga kenapa dirinya bisa lupa akan tatapan mata tajamnya.

"Vano berhenti, kasian Vella nanti ia akan dihukum oleh guru. Elcy mohon berhenti, maaf jika Elcy tidak bisa melindungi Vella tapi Elcy mohon berhenti. Hiks hiks kasian Vella pasti ia sedih melihat hikss hiks kalau dirinya melukai seseorang." Elcy mencoba menenangkan sang kembaran Vellaxe dirinya juga merasa bersalah.

Vano menatap Elcy dengan lembut, tatapan yang buat Elcy tau jika itu tatapan sayang Vano berikan kepadanya. "Elcy tidak salah, Elcy sudah menjaga Vella tapi tolong jauhkan Vella dari wanita menjijikan ini jika tidak saya akan membunuhnya."

Elcy hanya bisa menganggukkan kepala, ia akan menuruti ucapan dari seseorang yang ia sayangi. Vano maupun Vellaxe mereka merupakan dua orang yang berharga baginya.

"Hiks...hiks...Makasih Vano, sekarang Vano kembali tidur ya makasih sudah mau melihat Elcy maupun Vella." Elcy menatap mata itu dengan teduh, ia bahagia tapi ia juga harus menahan rindu yang amat dalam.

Bruk

Vellaxe langsung pingsan di dalam pelukan Elcy. Elcy langsung panik melihat Vellaxe melemah.

"Eh tolong, tolong bantu gua bawa Vellaxe ke uks buruan!!"

Siswa pria langsung membawa Vellaxe yang pingsan, Elcy juga mengikuti dari belakang, ia berharap setelah kejadian ini Vellaxe tidak lagi masuk rumah sakit.

Maaf Vano, maaf kalau kamu harus muncul, Maaf aku gagal adik kamu, maaf tapi aku mohon jangan seperti itu lagi kasian Vella sekarang aku harap kamu tidak seperti tadi, kamu memang emosian tapi Vella anak yang lembut tolong jaga sahabat aku. Aku mohon hiks hiks.

Sepanjang jalan menuju uks Elcy menangis, memanjatkan doa berharap Vella tidak kenapa-napa ia juga tidak menyangka jika Vano akan muncul. Vano bukan sekedar saudara kembar Vella tapi ia merupakan sisi gelap Vella. Vella anak yang penurut, sedangkan Vano bertolak belakang dari sang Adik. Ia harus meninggalkan adiknya lebih dulu karena sesuatu.

****

Akhirnya bisa update di hari senin, selamat menjalankan semua aktivitasnya dengan penuh semangat, jangan pantang menyerah iya teman-teman.

Instagram : aiviemarcelinaa
Tiktok : aiviemarcelinaa

Senin, 16 Januari 2023

My Childhood Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang