Austin Axelle Andhara merupakan anak tunggal dari sepasang Dellano Arvata dan Adista Sekar keduanya merupakan orang tua dari Austin. Austin hanyalah anak biasa, ia tidak memiliki banyak harta seperti teman-teman kerjanya. Austin merupakan anak yang pintar dalam masa sekolahnya, hingga sekarang ia di angkat menjadi karyawan terbaik di tempat kerjanya.
Awal perjalanan karirnya tidaklah mudah, ia harus di hadapkan dengan banyak cobaan. Mulai dari senior yang tidak menyukainya, bahkan klien yang mendadak membatalkan kontrak kerja sama dan masih banyak lagi.
Kegigihannya dalam melakukan pekerjaan yang di anggap remeh hingga saat ini dirinya berada di titik sekarang juga berkat usaha dan doa dari kedua orang tuanya. Mungkin tanpa mereka dirinya masih akan berada di posisi paling bawah dan ingin menyerah saja.
"Kakak, gimana pekerjaan kamu hari ini? Apakah semua lancar?" tanya seorang wanita paruh baya dengan meletakan makanan di meja.
"Ma, kamu ini seperti tidak percaya saja dengan anak kita. Anak kita ini kan pintar, mana mungkin ia kesulitan dalam pekerjaannya. Sekali pun kesulitan ia akan mencari cara untuk menemukan jalan keluarnya." ucap sang lelaki yang sedang menikmati kopi dan koran yang ada di tangannya.
Austin yang mendengar itu malah asik dengan makanan yang ada di depan matanya. "Ayolah kita makan, kenapa pada bahas soal kerjaan sudah itu nanti saja."
"Papa tidak membahasnya, tetapi Mama kamu yang mulai jadi Papa hanya menjawab pertanyaan sebagai ganti yang di bicarakan oleh Mamamu."
"Ya sudah mari kita makan,"
Akhirnya mereka makan dengan tenang dan hanya ada suara dentingan sendok yang menyentuh piring yang mereka makan.
"Ma, Austin jalan duluan. Hari ini engga ke kantor, Austin mau ke basecamp ya ada hal yang mau di lakuin disana,"
"Salamin ke Andrew suruh main ke sini sudah lama dia tidak main ke sini, Mama rindu sama anak itu." tutur Adista kepada sang Anak.
"Akan aku salamin kalau ingat," ledek Austin berlari.
"Anak itu ada saja tingkah lakunya yang membuat aku kesal, bilangin itu anak kamu Pa!" Adista merasa pusing melihat tingkah anaknya yang seperti anak kecil.
"Dia bukan hanya anak aku saja, tapi dia juga anak kamu, Ma!" balas Dellano dengan menghela nafas.
****
Butuh menempuh waktu 1 jam untuk ke bescamp anak-anak hiphop, saat pertama kali lihat adalah suasana rumah kontrakan yang sangat jauh dari kata indah hanya rumah kecil yang cukup untuk menampung mereka asal mereka semua tidak kedinginan ataupun kepanasan.
Austin ingat gimana ia bisa berada di titik saat ini bahkan bisa bertemu dengan semua kawan yang memiliki hobi yang sama dengannya.
Flashback On
Bermula dari challenge di sebuah akun sosial media berhadiah dengan menunjukkan bakatnya dalam sebuah dunia musik hiphop, hingga akhirnya Austin memenangkan challenge nya itu. Saat mengambil hadiahnya Austin di ajak bertemu dengan penyelenggaraan acaranya.
Ia mendatangi sebuah caffe yang terkenal di Condet, Jakarta Timur. Ia memasuki caffe dengan pakaian santainya, karena awalnya ia akan bermain dengan teman kantornya tapi ia sempatkan waktu untuk ke sini dulu.
"Sori Bro, lama nunggu." ucap sang lelaki dengan mata sipit ditemani oleh kawannya di sampingnya.
Austin yang paham kedatangan mereka pun mulai mengerti jika orang ini yang membuat janji dengannya. "Santai aja kali ngab, gua engga minta buru-buru."
"Oh iya kenalin gua Andrew Achazia Arion yang sebagai penyelenggara acara dan ini producer nya namanya Allan Mahendra." tutur Andrew dengan memperkenalkan producernya kepada tamunya.
"Gua Austin Axelle Adhara, makasih sebelumnya sudah milih gua sebagai pemenangnya, gua juga engga menyangka bakal jadi pemenang acara kalian tapi terimakasih."
"Ehm, gua sebagai producer nya mau mengajak lu gabung ke komunitas kita apakah lu bersedia?" tanya Allan dengan memandang Austin.
Austin yang mendapatkan tawaran seperti ini merasakan kalau ia saat ini sedang bermimpi, ia merasa ini sangat cepat sekali. "Emang engga masalah kalah gua gabung?" jawab Austin dengan takut.
"Engga lah, gua malah senang ada teman atau partner baru di komunitas gua sama Allan, kalau lu mau besok kita ke Bogor untuk pembuatan lagu lu sama Andrew,"
"Oke gua setuju, dan gua mau gabung ke komunitas lu."
Kedua lelaki yang ada di depan Austin akhirnya bisa bernapas lega dengan jawaban yang di berikan oleh Austin, mereka pikir akan ditolak oleh lelaki yang ada di depan mereka ternyata itu salah.
Sejak kejadian itu tak jarang keduanya bertemu, bahkan membuat lagu hingga saat ini. Perjalanan Austin yang penuh lika liku kini membuahkan hasil sedikit demi sedikit.
Flashback End
"Lu engga mau masuk ke dalam?" tanya Brian saat melihat Austin berdiri dan memandang basecamp mereka dengan tatapan kosong.
"Eh lu, ah engga gua cuma ke ingat awal gua gabung sama kalian. Gua awalnya hanya orang asing kini bisa jadi bagian dari kalian, yah mungkin ini perjalanan gua buat menuju sebuah kesuksesan."
"Memang, perjalanan lu butuh banyak proses tapi gua bangga. Bahkan lu liat sendiri gimana Andrew sekarang bisa nerada di posisi producer, dulu cuma ada Andrew dan Allan. Lu jadi saksi mereka, dan kita pun sama."
"Gua harap kelak kita bisa menambah anggota di basecamp ini, gua pingin semua yang memiliki cita-cita atau impian putus tengah jalan, gua pengin liat mereka yang berjuang dengan dirinya sendiri bisa bangga suatu hari nanti."
"Lu betul, yaudah yuk masuk."
Semua yang ada di dunia ini mungkin banyak mengalami masalah, banyak yang merasakan mereka tidak pantas tapi Austin percaya akan ada orang-orang yang akan bangga akan sebuah perjuangannya mereka.
Dunia memang kejam, tapi dunia juga yang membentuk setiap manusia untuk kuat dan terus berusaha walau di terpa hujan beribu kali pasti akan ada pelangi yang indah setelah hujan.
****
Selamat datang di bulan April guys gimana kabar kalian? Semoga kabar kalian selalu sehat dan selalu dalam mood yang bagus, maaf jika lama update sampai bisa update di awal bulan. Jujur bulan kemarin kebanyakan sakitnya, mungkin saya terlalu kecapean di tempat kerja jadi Tuhan menyuruh saya istirahat lewat sakit. Jangankan kerja, memikirkan alur ini yang akan tamat saja kepala saya cenat cenut, dan puji Tuhan sudah membaik dan saya harap di bulan ini engga banyak sakit.
Terimakasih atas dukungan kalian, mungkin tanpa dukungan kalian saya engga bisa sampai di titik ini. Saya banyak melewati hal yang tidak saya inginkan tapi Tuhan beri, dan saya masih bertahan di titik ini makasih untuk kalian❤☺🤗
Instagram : aiviemarcelinaa
Tiktok : aiviemarcelinaaSabtu, 01 April 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childhood Dream
Teen Fiction"Apakah kamu percaya akan sebuah impian?" tanya anak lelaki berusia 12 tahun. "Aku tidak terlalu percaya tetapi, ntah mungkin itu bisa bagus aku tidak percaya atau tidak terlalu berharap," Ada seseorang yang sangat mempercayai sebuah impian, ada ju...