3 Tahun kemudian
Setelah kejadian dimana Vella bertemu dengan Zoya di restoran saat itu kehidupannya pun berubah sangat berubah. Zoya bahkan sering datang kediaman Adiatma guna meminta maaf kepada sang putri, tapi keluarga Adiatma tidak akan memberikan Vella kepada Zoya lagi walau sudah dimaafkan oleh sang putri.
Bahkan berita perusahaan Edgar dan Zoya saat ini sedang berada di titik paling rendah, dan berita tentang mereka yang kasar kepada sang putri pun sempat ramai oleh para kalangan perusahaan yang menjalin kerjasama dengan mereka. Apakah ini sebuah karma untuk Edgar dan Zoya karena sudah begitu kejam kepada sang putri, Edgar pun tidak jarang di mimpikan oleh sang putra yang merupakan kembaran Vella.
Beda dengan Vella yang saat ini sedang berada di ruangan kamar yang ditemani oleh kedua saudaranya. Kedua saudaranya malah asik tiduran di kasur miliknya, sedangkan dirinya sibuk akan laptop.
"Vel, kamu nggak jenuh melihat laptop terus dari tadi?" Chandra memecahkan kesunyian yang berada di kamar Vella. Ia terasa sangat jenuh sedangkan saudara sibuk dengan laptop.
"Tau gua aja yang lihatin sambil tiduran aja jenuh, gimana lu yang ada di depan laptop itu dari tadi."
"Kalian tidak ada kerjaan selain mengganggu waktuku membuat karya?" tanya Vella tanpa melihat keduanya.
"Tidak."jawab mereka berdua dengan serentak.
Vella menggeleng kepala, ia tidak menyangka jika kedua kakak beradik itu lagi akur, tidak biasanya mereka akur. Biasanya mereka seperti kucing dan tikus kini keduanya sedang tenang tanpa ada keributan.
"Bagaimana kalau nanti kita ke cafe? Sudah lama bukan tidak ke cafe? Rasanya terakhir pas kamu masih di keluarga kandung kamu, apakah kamu engga mau main ke cafe kah?" ajak Chandra pada Vella.
"Cafe? Kayanya seru aku juga ingin belajar membuat kopi bolehkah?"
"Tentu saja boleh yaudah kalian bersiap-siaplah 30 menit lagi kita berangkat!"
Chandra langsung meninggalkan kamar Vella berbeda dengan Chiko yang malah makin asik di tempat tidur Vella bahkan sampai memeluk bantal guling Vella.
"Kau kenapa masih disini? Kenapa tidak kembali ke kamar kamu?" Vella membola melihat Chiko malahan dengan santai tidur di kasurnya.
"Ck, ngapain siap-siap udah aja gua begini ribet banget." balas Chiko kesal.
"Yaudah gua mau beresin barang ini dulu, sekalian mau siap-siap lu bisa keluar dulu?"
"Makanya jadi cowok jangan jadi cewek. Cewe kan ribet, enakan cowo gampang," ledek Chiko sembari meninggalkan kamar Vella.
Vella yang mendengar itu pun meradang. "CHIKO AWAS LU YA, GUA POTONG 9 LU!!"
Chiko yang mendengar teriakan Vella pun tertawa ia tidak asing dengan teriakan Vella kepadanya, ia sangat suka menjahili wanita itu dari mereka masih kanak-kanak hingga saat mereka sudah jadi remaja itu tidak bisa hilang dari diri Chiko.
****
Cafe Twins Brother
Cafe itu tiap hari selalu ramai, tidak ada kata sepi kecuali di jam pelajaran sekolah. Cafe yang ramai oleh para remaja pun tidak memungkinkan untuk para keluarga atau karyawan datang mampir ke cafe itu. Terbukti satu ini jam makan siang banyak sekali pengunjung yang datang entah dari para bos besar maupun staf karyawan biasa.
"Selamat datang ka Chandra, Chiko dan Vella." sapa Vanila sang barista cafe.
"Hai juga kak, gimana kerjaannya? Pasti sangat melelahkan bukan?" balas Vella tersenyum.
Chandra yang melihat Vella mulai banyak tersenyum dan banyak bicara pun bahagia, kini adiknya tidak lagi mengurung diri, tidak lagi takut untuk bicara banyak kepada orang lain.
"Kakak keruangan kakak dulu, oh iya Van kamu buatkan minuman untuk mereka saya mau mengecek data cafe dulu." pinta Chandra pada Vanila sebelum meninggalkan Chiko dan Vella.
"Baik kak, Vella sama Chiko bisa tunggu ya minumannya aku buatkan." ujar Vanila.
Mereka akhirnya memilih tempat duduk yang biasa mereka duduki saat mereka datang kesini, dan tak heran semua mata menatap kepada mereka saat mereka berjalan melewati para pengunjung yang datang.
"Hey itu bukannya anak kandung Pak Edgar Dimas Angkasa? Dia cantik sekali, ah rasanya ingin aku jodohkan dengan putraku."
"Sepertinya ia sekarang sangat bahagia bersama dengan keluarga Adiatma, coba kalian lihat senyuman remaja wanita itu seakan senyuman tulus bukan dipaksa."
"Ih itu ka Vella penulis terkenal itu, ternyata dia aslinya cantik iya dibanding difoto."
"Aku fans banget sama ka Vella, karya dia semua murni dari kisah hidupnya. Ia motivasi aku, pengen foto aku."
"Ka Vella cantik dan Ka Chiko juga ganteng, aku harap keduanya bisa berjodoh nanti."
"Hush kamu, mereka ini sekarang bukan sekedar sahabat aku dengar mereka sekarang sudah menjadi saudara mana mungkin ka Chiko akan menikah dengan saudaranya kamu gila kali ya,"
"Vel kamu dengar semua itu, mereka bangga akan diri lu. Gua pun juga bangga sama kerja keras lu, lu sahabat dan saudara perempuan gua yang hebat dan kuat. Nggak ada wanita yang bisa bertahan di titik ini seperti lu, gua bangga. Terus tersenyum dan tertawa ya cantik. Karena masih banyak orang yang sayang sama lu." bisik Chiko lembut.
Vellaxe Sharon seorang anak perempuan dari keluarga terkenal dan terpandang harus mendapatkan perlakuan yang tidak enak dari keluarganya sendiri, keluarga yang seharusnya menjadi tempat pulang paling nyaman malah membuat luka baginya. Ia harus dihina, direndahkan bahkan patahkan harapannya oleh orang tuanya. Tetapi di keluarga sahabatnya dirinya dijadikan putri yang tidak boleh lecet seujung kuku pun.
Vella bangga sama dirinya bisa berada di titik saat ini, dulu ia pikir tak ada yang menyayanginya. Yang ia pikir hanya Vanno lah yang menyayangi dirinya, tapi kini semua orang yang begitu asing di matanya malah memberikan apa yang tak didapatkan dari keluarganya.
Vella yang keluarganya sudah hancur, bahkan isi dalam hatinya hancur kini menjadi remaja yang kuat berdiri diatas kakinya sendiri. Ia kini membuktikan bahwa anak yang sering dihina dan dianggap tidak layak menggapai impiannya, kini anak itu malah menjadi sebuah bintang yang bersinar terang di antara bintang yang ada di langit.
Begitu banyak ia lewati kesedihan, banyak ia lewati dengan air mata kini pelangi yang dimaksud orang-orang sudah didapatkan. Banyak pelajaran yang didapatkan, dan ia bersyukur dikelilingi oleh orang - orang baik seperti mereka yang menyayangi dan mendukung Vella hingga berada di titik ini.
Jangan pernah putus asa, jangan pernah menyerah mari bangkit dan buktikan ke mereka jika kita mampu. Jangan lemah karena ucapan mereka kepada kalian, tapi jadikan ucapan mereka sebagai bukti kelak nanti kamu bisa menjadi apa yang kamu inginkan.
Vellaxe Sharon
****
Halo semua akhirnya kita ketemu di bab terakhir my childhood dream sebelumya saya mau mengucapkan terimakasih, terimakasih sudah mau mengikuti cerita ini dari awal sampai akhir.
Terimakasih juga untuk para pembaca setia yang tiada lelah menunggu update karya, terimakasih juga untuk beberapa tokoh yang ikut serta dalam karya ini. Maaf jika selama dalam penulisan saya banyak salah kata. Maaf atas ucapan yang kurang enak untuk dibaca, terimakasih semuanya.
Saya izin pamit kepada kalian, dan saya akan fakum dulu sebelum ke cerita selanjutnya yang mungkin akan ada di bulan 7 / 8 nanti tapi tidak di wattpad. Saya akan mencari suasana baru untuk saya dan pembaca baru saya. Terimakasih untuk kalian dan terimakasih atas dukungan kalian. Sampai jumpa di cerita selanjutnya dada semua.
Instagram : aiviemarcelinaa
Tiktok : aiviemarcelinaaJumat, 05 Mei 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childhood Dream
Teen Fiction"Apakah kamu percaya akan sebuah impian?" tanya anak lelaki berusia 12 tahun. "Aku tidak terlalu percaya tetapi, ntah mungkin itu bisa bagus aku tidak percaya atau tidak terlalu berharap," Ada seseorang yang sangat mempercayai sebuah impian, ada ju...