Malamnya kota Jakarta saat ini sangat ramai, hawa ibu kota Jakarta juga sedang dingin. Memang kota Jakarta saat ini sedang sering turun hujan, sejak subuh saja Jakarta sudah di guyur oleh hujan hingga petang. Tanahnya pun masih harum bau air hujan yang selesai turun.
Ditengah suasana dingin Jakarta ada rumah kontrakan yang sederhana, rumah itu bukanlah sebuah rumah biasa tapi itu adalah rumah yang beberapa remaja pakai untuk sebuah markas mereka. Markas dimana isinya adalah 6 orang remaja yang memiliki hobi sama.
Austin sampai di rumah sederhana itu dengan menempuh perjalanan yang cukup lumayan menguras tenaga, ia melihat sekeliling kontrakan ternyata sedang sepi.
Kreeek
Yang pertama kali ia lihat di dalam rumah itu gelap, tapi di salah satu kamar itu ada lampu yang menyalah memang kontrakannya sederhana tetapi memiliki kamar tidur 2 dan kamar mandi 1 dengan ruang tengah yang setelah membuka pintu sudah di tampilkan oleh tv dan karpet.
Apa ada sih Andrew masih di markas? Perasaan tuh anak kemarin udah pulang, ko kamar itu nyala lampu ya? Austin kebingungan pasalnya, kemarin Andrew teman dekatnya sudah pulang tidak mungkin jika lampu kamar itu nyala tanpa ada seseorang.
Austin memilih melangkah ke arah dapur, ia membuka kulkas yang mini di dalamnya tersedia banyak makanan dan bahan makanan untuk dimasak.
"Lu kapan sampai? Ko gua engga dengar ada suara pintu ke buka," ucap seseorang di belakang Austin."Gua baru sampai, mungkin lu engga sadar kalau pintunya kebuka. Lagian pintu engga dikunci jadi gua masuk, lu lupa kunci pintu?" Austin sudah tau siapa yang bertanya kepadanya, tapi ia tetap fokus mengambil nyemilan dan menaru di piring.
"Sengaja engga gua kunci, biar ntar anak-anak sampai engga ribet." jawab sang lelaki dengan paras putih tinggi ditambah dengan memakai kacamata.
"Bagus, lu mau bikin sesuatu makanya ke dapur?"
"Engga, gua mau niatan ambil air putih tapi tau ada lu yaudah sekalian aja lu ambil air putih kita bawa ke kamar."
"Yosh, yang lain pada belum datang?"
"Mungkin masih sibuk yang lain, paling juga agak malaman kan mereka sekalian pulang kerja mampir."
Yoshua Felix sahabat Austin, Yoshua memiliki postur tubuh yang tinggi dengan kulit tubuhnya yang putih, ditambah dengan kacamata yang ia pakai. Yoshua masih memiliki darah keturunan China, jadi matanya agak sipit tapi tidak sipit banget hanya sedikit saja.
Austin dengan Yoshua awalnya hanyalah orang asing sama seperti dirinya kepada Andrew, saat itu Andrew mengajak betemu dengan teman-temannya yang menyukai lagu hiphop, dan dari sanalah mereka akhirnya berkenalan dan menjadi sahabat bukan hanya Yoshua maupun Andrew. Tetapi masih ada dua orang lagi yang merupakan temannya Andrew yang dikenalkan kepada Austin.
Tidak lama lagi suasana ruangan itu ramai banyak teman-teman mereka baru yang sampai.
"Hello Yosh, apakabar?" tanya lelaki yang memakai kacamata seperti Yoshua tetapi bedanya ia memiliki mata sipit.
"Hebat, Austin sudah sampai, Bro." tepuk Andrew di pundak Austin.
Lelaki yang memanggil Yoshua adalah Brian Dominic lelaki yang memiliki tubuh tinggi, kulitnya putih memakai kacamata, memiliki mata yang sipit dan satu yang tidak boleh ketinggalan ia memiliki darah China Jawa. Papanya Brian china dan sang Mama keturunan orang jawa, bahasa inggrisnya juga bagus tidak ada yang menyangka jika Brian memiliki darah Jawa mereka hanya tau jika Brian adalah orang Hokkien.
"Gimana kabar kalian? Pada sibuk banget kayanya, sampai datangnya larut malam," tanya Austin sembari memutar gelas minuman.
"Kerjaan gua sangat padat, gua engga tau harus gimana lagi tapi....yah gua lakukan namanya kerjaan, gua mau istirahat tapi kalau gua libur, gua engga punya uang." jawab Yoshua.
"Gua engga sibuk, cuma gua lagi bahas soal materi penyiar aja soalnya sekarang berita warga banyak yang aneh-aneh gua pusing harus bawa materi mana buat siaran besok," ucap Andrew dengan lemas.
Austin mengerti semua pekerjaan sahabat-sahabatnya memang memakan banyak waktu, tidak jarang kalau mereka jarang berkumpul pasti mereka berkumpul jika waktunya pas. Jika tidak yah pasti ada salah satu di antara mereka yang tidak datang contohnya seperti Joshua Kenneth lelaki yang memiliki darah Afrika itu saat ini tidak hadir, mungkin Joshua sedang sibuk.
"Joshua, gimana kabarnya? Gua dengar-dengar dia lagi bikin lagu baru lagi?"
"Benar, dia lagi sibuk bikin karya baru sama cewe tapi engga tau kapan liris itu lagunya. Kita doain saja biar cepat, biar fansnya langsung mendengarkan."
"Ngomong-ngomong soal fans, gua kemarin...bukan kemarin tapi udah agak lama sih, gua sama Austin tampil di cafe mana gitu eh ketemu kakak adik. Sih kakaknya mah kaya biasa aja santai, adiknya kalau gua liat kaya dingin bangt." Andrew menceritakan kejadian waktu di caffe tidak sengaja bertemu Baihaqi dan Vella.
"Gua juga ketemu Vella waktu di Mall engga sengaja gua masuk toko buku, dan gua liat dia."
"Cakep engga? Gua penasaran kaya gimana sih? Anaknya dingin banget emang?" Yoshua mulai penasaran dengan topik yang dibicarakan oleh kedua sahabatnya.
Brian yang melihat kelakuan Yoshua hanya bisa menggeleng kepala, tidak habis pikir dengan jalan pikir sahabatnya niatan mereka ke markas kan membahas soal mau buat karya, kenapa jadi bahas soal perempuan.
Ini ceritanya mereka ngerumpi? Terus engga ada topik nyari judul lagu atau cari ide soal lagu, kenapa pada bahas wanita astaga yah Tuhan. Batin Brian.
"Udah ayo kita buat lagu baru buat bulan besok, bulan besok kita dapat undangan buat tampil di sekolahan kita harus bikin lagu baru lagi." ajak Brian.
"Oh iya benar juga, soal wanita dingin nanti dulu." balas Yoshua dengan heboh.
Austin menatap satu-persatu anak-anak yang ada di markas, mereka sangat semangat. Mereka sangat kompak, mungkin tanpa Andrew dirinya mungkin tidak akan mengenal mereka. Suasana markas selalu ada saja tingkahnya, tapi ia bahagia memiliki mereka. Mereka bukan sekedar sahabat tetapi juga sebagai keluarganya juga.
****
Hai apakabar semua, gimana keadaan kalian? Semoga selalu sehat, kembali lagi saya setelah kemarin libur dan kemarin banyak kerjaan di tempat kerja jadi maaf saya baru bisa update karya, ditambah sekarang mood nulis saya mulai berkurang jadi maaf kalau karya per bab nya mungkin banyak atau dikit, maaf banget dan makasih yang masih mau baca karya saya.Instagram : aiviemarcelinaa
Tiktok : aiviemarcelinaaJumat, 03 Febuari 2023

KAMU SEDANG MEMBACA
My Childhood Dream
Подростковая литература"Apakah kamu percaya akan sebuah impian?" tanya anak lelaki berusia 12 tahun. "Aku tidak terlalu percaya tetapi, ntah mungkin itu bisa bagus aku tidak percaya atau tidak terlalu berharap," Ada seseorang yang sangat mempercayai sebuah impian, ada ju...