Kafka bangun dari tidurnya, tadi malam dia bercerita banyak dengan mama Nadella, dari kenyataan keluarga Joe sampai cerita hidup mama Nadella.
Joe dan Arva ternyata lahir dari laki-laki spesial, itu menurut Kafka. dia yakin, bahwa Juan, papanya Joe dan Arva adalah orang baik.
Kafka menguap, ia sedikit meregangkan ototnya dan berjalan menuju luar kamar. ia menuruni tangga dan menatap rumah yang kosong
"ma!" teriak Kafka memanggil mama Nadella
"mama kepasar" Kafka membalikkan badannya kaget, ia menggaruk tengkuk nya yang ngak gatal sama sekali sambil nyengir menatap Arva yang menuruni tangga
"lho, ka. nginep?" Joe datang dari arah tangga, Kafka mengangguk mendapat pertanyaan dari Joe
"tidur bareng mama" ucap Kafka, Joe hanya ber-oh ria.
Kafka dan Joe berjalan menuju Arva yang sudah siap dengan seragam sekolahnya padahal jam masih menunjukkan 05.15.
Arva duduk dimeja makan sambil bermain handphonenya. Joe mengambil minum dan berjalan kembali kekamarnya untuk bersiap.
Kafka menatap Arva yang sibuk bermain handphonenya
Arva menghembuskan napas saat sadar seseorang memperhatikannya. ia mendongkak menatap Kafka sambil menaikkan alisnya membuat Kafka tersenyum canggung.
"ngapain?" Kafka hanya menunjukkan cenggiranya. kenapa aura Arva begitu menyeramkan, pikir Kafka
"hehe engga bang. gue cuma liat lu asik banget main hape, emang chattan sama siapa?"
"kepo" ucap Arva yang kembali bermain handphonenya. Kafka mencibir
"lho, Kafka udah bangun? Kafka cepat mandi ya, mama bikinin nasgor spesial buat kalian." Kafka mengangguk dan kembali menuju kamar mama Nadella
"Jho. you okay?" tanya Nadella menatap Jhoan yang hanya menatap handphonenya
"not bad" ucap Jhoan
"cerita sama mama, Jho. mama ini mama mu, jangan anggap orang lain" mama Nadella berucap sambil menuju dapur guna memasak. Jhoan mengikuti dari belakang, ia memeluk tubuh Nadella dari belakang saat Nadella sibuk memasak.
"Jho, geli tau" Jhoan mencium pipi mamanya
"jangan pergi lagi. Jhoan butuh mama, Jhoan butuh papa" ucapan Arva melirih diakhir kalimat. namun Nadella masih bisa mendengarnya
"nanti kita ke makan papa mu, ya?" Jhoan menatap mamanya dengan senyum tipis
"kangen mommy" ucap Jhoan kembali mencium pipi Nadella
"disini ada mama mu, kenapa kamu masih mencari mommy mu, hm?" Nadella mencubit hidung Jhoan gemas. sebesar apapun Jhoan dan Joe mereka adalah bayi dimata Nadella.
sekeras apapun sifat mereka, mereka akan lembut jika bersamanya. mereka hanya anak yang butuh dukungan dari orang tuanya. menjadi mama mereka tidak begitu buruk.
Nadella menyayangi mereka, begitupun mereka.
tanpa diketahui, ada sosok lain diatas tangga yang mendengar pembicaraan Nadella dan Arva. orang itu tersenyum tipis melihat kedekatan ibu dan anak.
orang itu adalah, Kafka. Kafka mengambil handphone nya dari saku celana dan membuka roomchatnya dengan sang bunda
Bundaaa❤️
I miss u, bun//
setelah mengetik 1 pesan singkat ke bundanya, Kafka kembali berjalan menuju ruang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who M.J? [boyslove]
De Todosemua orang mengetahui namanya namun mereka tidak mengetahui siapa dibalik nama M.J M.J ketua geng motor yang terkenal di kotanya. hingga seorang laki-laki yang rela pindah sekolah demi mencari siapa m.j. dia, Kafka Prananta. pemuda umur 16 tahun...