"gue kelas dulu dah" Kafka berdiri, berpamitan dan pergi meninggalkan kantin bersama Talia dan Naylin
Lagi-lagi, Kafka harus berhenti saat seseorang memanggil namanya
"hai, Kafka. Gue Anita" ucap gadis ini tersenyum menatap Kafka. Kafka tau siapa Anita
"oh, iya" jawab Kafka sekenanya. Ia tidak tau harus membicarakan apa, atau menjawab apa?
"kamu sama kak Arva pacaran?" tanya gadis ini tanpa ada jaim-jaim nya
"kalau iya kenapa?" Kafka menjawab dengan datar, biarin, biar seluruh orang tau kalau Arva itu milik Kafka seorang, milik Kafka Prananta.
Anita tersenyum tipis
"gapapa, selamat, ya?" Anita mengulurkan tangan, Kafka menerimanya
"aku temenan sama kamu, gapapa? Ah, bukan seperti itu, kamu mau temenan sama aku?" Kafka mengejabkan matanya
"kalau gamau juga gapapa kali, ka. Santai" lanjut Anita saat Kafka tidak menjawabnya
"hah? Bukan gitu, gapapa kali, cuma temenan" jawab Kafka ga enak. Entah, Anita bener-bener pengen temenan apa ada udang dibalik batu? Kafka ngak ingin berprasangka buruk, jadi ia iya in aja
"jadi kita temen?" Anita bertanya, Kafka mengangguk
"boleh aku minta nomor mu?" Kafka mengangguk, ia mengambil handphone milik Anita dan mengetik nomor miliknya
"makasih" Anita tersenyum dan berlalu pergi saat bel berbunyi
"ka? Lu pacaran sama kak Arva?" Kafka menatap Talia dan mengedikkan bahu, ia berlalu pergi dengan sedikit senyuman
"HEH! SI ANJIR GA DIKASIH PEJE. WOY KA! LU BENERAN PACARAN SAMA KAK ARVA?" teriak Naylin. Beberapa orang yang berada disitu sedikit terkejut, bisik-bisik mulai terdengar
Kafka senang, tapi juga takut, takut kalau banyak orang akan memandangnya aneh, memandang Arva aneh atau apa itu
Arvaay
Kak, sorry//
//knp, sayang?
Itu, tdi Kafka bilang ke Anita klu Kafka pacar nya kakak//
//lalu? Gapapa dong, ka
Klu orang² tau gimana?//
//ga gimana" ka, emng gimana?
Kok balik nanya si anjir?//
//ka.
Hehe sorry. Tpi gpp?//
//gapapa sayang, udh belajar yang bener. Gurunya udah masuk kan?
LOH KOK TAHU?!!//
//lihat ke jendela
Apasi, kok senyum?//
Loh, kok ga senyum?////Katanya ga boleh senyum
Bukan gitu kak. Plis lah, aku tu salting tau lihat kakak senyum. Muanisss polll//
//haha, iya
//perhatiin gurunya, sayangAy ay kapten//
Kafka menaruh handphonenya. Ia melihat kearah cendela lagi, disana masih ada Arva yang tersenyum tipis. Setelah Arva melambaikan tangan, Kafka ga bisa lihat Arva lagi, karena pacarnya itu udah pergi ke kelasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Who M.J? [boyslove]
Randomsemua orang mengetahui namanya namun mereka tidak mengetahui siapa dibalik nama M.J M.J ketua geng motor yang terkenal di kotanya. hingga seorang laki-laki yang rela pindah sekolah demi mencari siapa m.j. dia, Kafka Prananta. pemuda umur 16 tahun...