🔞

143 13 0
                                    


Warn= adegan 🔞, kata-kata kasar, blood.

Maaf kalau ngak ngefeel, soalnya ini pertama kali nya aku bikin adegan 18+

Happy Reading, guysss

.
.
.
.
.
.
.
.
.






Arva diam menatap jalanan komplek yang ia tinggali.

"bunuh."

"..."

"ck. Jangan dilepas, besok gue kesana."

"..."

"thanks. Herri Hardianto, cari informasinya. Setelah mengeksekusi dia, cari Herri Hardianto."

"..."

"good luck"

Arva mematikan sambungan telfonnya, ia menatap Kafka yang tidur. Arva menghela napas, ia berjalan pelan dan tidur disebelah kafka

"i love you" Arva mencium kening Kafka, ia memeluk tubuh Kafka yang tidak mengenakan pakaian apapun. Ya, baru saja, Arva dan Kafka melakukan adegan panas.

.
.
.

"emhh" Arva membuka matanya saat Kafka bergerak dalam pelukannya

"stttt. Kau membuatnya bangun" ucap Arva pelan, Kafka membuka matanya perlahan

Cup

Arva mematung saat Kafka mencium bibirnya

"morning kiss" Kafka menyengir menunjukkan geretan gigi rapihnya

"morning sex, ga burukkan, sayang?"

"boleh" lagi-lagi, Arva dibuat terkejut padahal dia hanya bercanda. Namun, kesempatan tidak datang dua kali. Arva langsung mengubah posisinya menjadi diatas tubuh Kafka

Arva mencium beberapa kissmark yang ia buat semalam, menggigit dan menghisapnya. Membuat tanda itu semakin jelas

Arva melumat bibir Kafka, memasukkan lidahnya untuk mengabsen setiap sudut didalam mulut kekasihnya

Ciuman Arva turun kearah dagu, leher, dan berhenti diatas puting yang menegang itu, puting berwarna merah sedikit gelap itu membuat Arva tergoda

"kak, jangan digigith" Kafka berucap dengan sedikit desahannya diakhir karena Arva langsung meraup puting itu

"Call my name, baby"

"Arvashh stophh" Kafka menahan kepala Arva agar berhenti memainkan putingnya

"masukkan" Arva mencium kelopak mata Kafka saat Kafka melihatnya dengan tatapan sayunya.

"okay" Arva membuka resleting celananya mengeluarkan Arva's junior yang sudah berdiri tegak

Dengan pelan, Arva memasukkan miliknya kearah lubang milik Kafka tanpa pemanasan

Karena tadi malam Arva sudah memasukinya, Kafka memejamkan matanya untuk meminimalisir rasa sakitnya.

"gerak" ucap Kafka saat Arva hanya terdiam.

Arva kembali bergerak dengan pelan, mulutnya ia gunakan untuk mengenyut puting milik Kafka tangannya ia gunakan untuk mengocok benda milik Kafka

"shh ahh, Arvashh lebih cepat"

Arva tersenyum. Ia menggerakkan lebih cepat dari sebelumnya begitupun tangan yang ia gunakan untuk mengocok milik Kafka

Who M.J? [boyslove] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang