Epilog

51 10 1
                                    

"Aku ingin menjadi orang terakhir yang kamu cintai."

- Ray -

Ray sengaja datang pagi-pagi sekali untuk memberikan sesuatu ke Naura.

Setelah dirasa lacinya tepat, ia langsung meletakkan bingkisan berisi permen coklat itu ke dalam laci tersebut.

***

Berhubung Ray berada di kelas XII MIPA 1, otomatis kalau mau kemana-mana harus melewati kelas XII MIPA 3.

Saat itu ia berniat ke perpustakaan, namun tidak sengaja mendengar obrolan dari dalam kelas MIPA 3 kalau Naura sakit.

Dengan cepat Ray melangkah menuju uks.

Ray melihat wajah tenang Naura yang tengah tertidur lelap. Tanpa disadari, ia mengulum senyum.

Ray melihat banyak peluh keringat dari wajah Naura. Tanpa pikir panjang, ia langsung menarik kipas dari sudut uks dan menghidupkannya.

Setelah kipas mengarah penuh ke Naura, ia langsung mengelap keringat Naura yang sudah bercucuran banyak dikeningnya.

***

Ray yang tengah mencari udara segar, tak sengaja mendapati keberadaan Naura dari sorot matanya.

"Astaghfirullah." Ray melihat sebentar ke arah rok belakang Naura.

Ray segera mendekatinya.

"Arkhhhh..."

Ray langsung berdiri di belakang Naura berniat menghalangi pandangan orang-orang terhadap roknya yang sudah memperlihatkan warna kemerahan.

Tiba-tiba Naura menopang tubuhnya di dinding.

Dengan cepat Ray melingkarkan tangannya dipinggang Naura.

"E-eh..." Naura langsung pingsan dengan bersandar di dada Ray.

***

Ray terduduk lemas di kursi belajar kamarnya.

Hampir setengah jam lamanya ia bercengkrama dalam dunia hayalan.

Bahkan sudah banyak tumpukan kertas yang berserakan di bawah kakinya.

"Gua harus buat kata yang seperti apa ya?"

Padahal sudah banyak rangkaian kata menarik yang sempat dibuatnya. Saat dibaca kembali, ia merasa tidak puas dan meremas kertas tersebut berniat mencari kata lain yang lebih pas.

Bruk

Tiba-tiba Ray menatap sekilas ke arah buku yang terjatuh dari raknya.

Buku tersebut berjudul 'Laut dan Langit'

Seketika Ray mendapatkan kata yang menarik untuk ia berikan ke Naura.

"Jika aku tidak bisa mendapatkanmu, setidaknya aku bisa melihat senyummu. Laut, langit, kamu..." Ray langsung tersenyum senang.

Akhirnya ia berhasil memberikan sebuah rangkaian kata untuk sang pujaan hati.

Ya, walaupun ia sadar kata-kata ini lebih mengarah kepada menfess daripada pesan dan kesan.

***

Ray baru selesai mengembalikan buku ke perpustakaan.

Saat hendak keluar dari perkarangan sekolah, Ray tidak sengaja melihat keberadaan Naura di halte seberang sekolah.

Ray berniat mengajak Naura pulang bareng, namun tiba-tiba niat itu ia urungkan. Ia tau jika hal itu tidak akan pernah terjadi, sebab Naura masih memiliki pacar yang bertanggungjawab penuh atas itu.

Tin tin

Tiga preman datang menganggu Naura.

Ray menatap tidak percaya dengan apa yang dilakukan pria dewasa tersebut.

Ray langsung menghampiri Naura dan membantunya menghindari para preman tersebut.

"Semoga ini menjadi awal yang baik untuk kedekatan kita, Nau." Batin Ray saat memeluk Naura sekedar menenangkannya.

***

Setelah dari kejadian itu, Ray membawa Naura menuju tempat di mana ia sering datang bersama adeknya, taman hiburan.

Permain puzzle adalah salah satu permainan yang selalu ia mainkan dengan adeknya.

Ray sudah paham taktik untuk memenangkan permainan itu. Namun, kali ini ia kembali mengalah dengan orang yang berbeda.

Hari ini terasa dejavu bagi Ray. Terlebih dari cara Naura tersenyum dan tertawa.

"Aku kecewa pada hati yang tak pernah mengerti."

- Naura -

•••••••••••••••••••••••••••••••••

"Mungkin bintang itu indah hanya karena mereka bersinar lebih terang. Apakah kalian mau menjadi bintangku?" - fifafirah -

Hai, kasih penilaian dong tentang cerita aku.

Dari 1 - 10 yap.

Quotes aku tadi belum ada yang jawab nih, pada mau gak?

Kalau iya, mari kita bersama-sama meramaikan bumi, hiyak ♡

Panggil aku langit, maka akanku jadikan kalian bintang kecilku yang sangat manis melebihi gula dan madu yang bersinar terang seterang cintaku pada mas Byun Woo-seok.

Cie yang langsung stalking mas aku.

(kalian be like: dih, pede banget ni orang) wkwk.

Semoga kisah kali ini, langit dan bintang berteman baik ya.

Tentu dong, karena kali ini langitnya Masya Allah baik dan tidak sombong. Jadi, kalian yang menjadi bintangnya harus Masya Allah baik juga ya, apalagi bagi kaum yang mager nekan bintang di pojok kiri bawah cerita ini, xixi.

HUHUUU, BAKALAN KANGEN BANGET SAMA CERITA INI.

Tau ga sih arti dari D'amore?
Benar, artinya cinta

Ngit tinggal dulu ya, gapapa 'kan Tang?

BABAY BINTANG-BINTANGNYA LANGIT!

HATI MERAH SEKEBON!

JANGAN KANGEN YAA!

D'amore (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang