Bagian 34

34 10 0
                                        

Lusa setelah kejadian tersebut, Radit tidak sengaja mendengar semua kebenarannya saat Abiyu memberikan banyak pertanyaan kepada Nadia.

Walaupun Nadia menutupi semuanya dari Radit, siapa sangka ia tidak bisa berbohong lebih dalam kepada saksi mata saat kejadian berlangsung.

"Huhhhh...." Radit langsung membuang putung rokok ke sembarang arah.

"Gunakan asbak, nih."

Radit menoleh ke sebelahnya.

Tiba-tiba Ruben sudah duduk membawakan tempat untuk meletakkan gumpalan rokok mereka.

"Gua juga mau dong satu."

Bruk

Radit langsung membuang bungkus rokoknya ke tempat sampah.

"Sial, malah dibuang. Jahat banget lo sama gua."

"Udah habis." Radit melangkah jauh dari sana.

"Eh, mau kemana lo?"

Radit sudah tidak kelihatan lagi dari balik tembok.

Ruben segera menyusul kepergiannya.

Satu minggu berlalu...

Radit masih belum juga menemukan keberadaan Naura.

Ia begitu menyesal atas semua perbuatannya.

Bahkan sampai sekarang, asupan rokok yang ia hisap semakin banyak.

Ceklek

"Gua butuh ketenangan." Ujar Radit seolah tidak ingin diganggu.

Pintu kamarnya malah semakin terbuka lebar.

"Lo hanya akan merusak diri lo sendiri. Apa cuma sampai di sini perjuangan lo?"

Radit berhenti menghisap rokoknya dan menumpunya pada asbak yang ada di hadapannya.

"Kenapa lo ke sini?" Tanya Radit langsung berbalik badan menghadap Abiyu.

"Gua rasa lo udah tau semua kebenarannya. Gimana, sekarang nyesal?"

"Sialan lo."

"Mungkin aja dia udah dari lama sakit hati sama perbuatan lo, makanya dia milih kabur dengan cara menghilang dari pandangan lo."

"Lebih baik lo pergi." Ujar Radit masih dengan nada yang baik.

Bukannya menuruti ucapan pemilik rumah, Abiyu malah merebahkan dirinya di atas kasur.

"Makanan datang..." Tiba-tiba Ruben datang membawa nampan berisikan tiga popmie.

"Lo juga di sini?" Heran Radit.

"Ayo, buruan makan. Setelah ini gua akan mengumumkan berita terkini." - Ruben

"Gua udah laper banget." Abiyu beranjak dari atas kasur dan duduk di lantai.

"Itu gas lo udah mau habis, Dit. Suruh Tante lo beli deh." - Ruben

Radit tidak menggubris ucapan tersebut dan kembali memilih mengisap tenang rokoknya.

"Ughh, sedapnya." Abiyu sudah selesai menghabiskan mienya.

"Okay, beritanya adalah..." Ujar Ruben memulai topik.

Radit masih asik menghisap rokoknya.

"Gua mendeteksi keberadaan Naura sekarang."

"Kok bisa?" Kaget Abiyu.

Sontak Radit berdiri dari duduknya. "Di mana?"

Rumah Wildan

TOK TOK TOK

D'amore (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang