Prolog

208 17 0
                                    

"Masih lama, pak?"

"Iya dek, harus ganti oli juga nih."

Lelaki itu tampak gusar. Pasalnya baterai ponselnya habis dan ia tidak bisa mengabari seseorang jika akan menjemputnya terlambat.

"Ada motor nganggur ga pak?"

"..."

"Saya mau menjemput seseorang dulu dari sekolahan."

"Eum... motor itu bisa kamu pakai?" Pak bengkel menunjuk salah satu motor gigi yang ada di sebelah sana.

"Bisa, bisa pak."

"Ya udah, ini kuncinya."

"Saya pinjam sebentar ya pak motornya, nanti saya balik lagi."

"Oke dek."

Lelaki itu langsung tancap gas menuju tempat tujuan.

Sekolah Dasar

"Duh, udah ga ada satu orang pun lagi di sekolahan." Lelaki itu langsung turun dari atas motor dan memasuki area sekolah.

"ABANGGGGG."

"Kamu darimana aja dek? abang nyariin loh dari tadi. Kamu bikin abang khawatir aja."

Gadis kecil itu cemberut, "Harusnya Sasa yang nanya ke abang. Kenapa lama jemput Sasa?"

"Maaf ya, motor abang mogok."

"Punya ponsel 'kan? kenapa ga ngabarin Sasa?" Gadis kecil itu berkacak pinggang.

"Kan abang udah minta maaf. Masih marah nih?"

"Ih, Sasa cuma nanya loh. Bukan marah."

"Tapi nada bicara dan gaya kamu itu kayak marah loh."

"Abang sok tau!"

"Ya udah jangan marah lagi, nanti abang beliin es krim. Mau?"

"Kakak juga dibeliin 'kan?"

Lelaki dengan seragam SMP itu menyerjit keheranan. "Kakak siapa?"

Gadis kelas 5 SD itu pun menunjuk ke ujung lorong sekolah. "Itu, di sana."

"Loh, kenapa ada anak SMP di sekolah kamu, dek?"

"Kakak itu baik tau. Dia nemanin Sasa yang sendirian di sekolah ini. Tadi aja hampir ada orang jahat yang dekatin Sasa, tapi untung aja kakak itu lewat di depan sekolah Sasa, terus bantuin Sasa."

"Ya udah, sekarang kita balik aja ya."

"Gamau! Sasa mau ketemu kakak itu dulu."

Lelaki itu diam di tempat.

Perempuan yang menemani Sasa menghampiri lelaki itu. "Lain kali lebih awal jemput adiknya. Saya permisi." Perempuan itu langsung pergi nyelonong.

"M-ma..."

"Yok bang kita pulang." Paksa Sasa membuyarkan lamunan abangnya.

"Udah, ayok abang! lama Sasa tinggal nih ya."

Lelaki itu menatap diam ke arah perginya perempuan tersebut.

"Astaga, gua lupa kenalan. Jangankan itu, mau ngucapin makasih aja gua ga sempat."

"Abang siapa sih ini, suka ngelamun ga tau tempat. Bilangin Bunda nih ya!"

"Siapa dia?"

•••

"Adakah wanita sepertimu lagi di dunia ini?"

- D'amore -

•••

Assalamu'alaikum.

Semoga suka sama cerita baru aku ya.

Terima kasih sudah berniat mampir 🙏

Instagram: fifafirah

D'amore (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang