"Kita mau kemana?"
"Nge-date."
Naura langsung tersenyum sumringah. "Kenapa baru bilang? kalau gitu aku pakai baju bagus tadi."
"Apapun yang kamu pakai, semuanya bagus. Yang terpenting sama siapa perginya, itu berpengaruh besar sih."
Naura mencibir pelan. "Iyain deh."
"Maunya kemana dulu?"
"Eum..." Naura tampak berpikir.
"Kayaknya di daerah sini ada pasar malem deh, kesana aja yuk."
"Pakai ini dulu." Radit memasangkan Naura helm dan membuka kedua pijakan kaki motor dengan tangannya.
"Makasih."
Radit tersenyum mendengarnya. "Peluk yang erat ya."
"Sekalian modus ya pak."
"Ya udah, aku kenceng-kenceng aja bawa motornya biar kamu terbang."
"Jadi pengen punya sayap tau, biar bisa terbang ke angkasa."
"Lama-lama aku ikat juga ya kamu. Nanti kalau kamu terbang, banyak yang naksir gimana?"
"Ya, gapapa dong. Kamu sih suka ngilang, makanya aku milih terbang aja."
"Maaf sayang, masih marah ya?"
"Udah engga, karena tiba-tiba ada cowok yang datang ke rumah dan ngajakin nge-date."
Radit tersenyum gemas. "Lucu banget sih pacar aku."
"Bukan pacar kamu, tapi pacarnya Raditya Sayoga."
"Namanya kayak ga asing deh. Dia pasti ganteng."
"Lebih tepatnya sok ganteng sih."
Radit menoel hidung Naura dan membiarkan Naura naik ke atas motor.
"Mari meluncur bidadarinya Radit."
***
"Mau masuk sekarang?"
"Aku kayaknya butuh momen ini, gimana kalau temanin aku ambil hp dulu."
"Di mana?"
"Itu, dekat kok dari sini."
"Ayo, naik."
"Ga usah naik motor, jalan kaki aja."
"Owh, ya udah. Yok." Radit langsung menggenggam tangan Naura.
Rizka Ponsel
"Permisi, kak. Saya mau ambil hp saya."
"Atas nama siapa dek?"
"Naura Tsabitah, kak."
"Baik, mohon selesaikan administrasi dulu ya dek. Ini."
"Biar aku aja." Radit langsung mengambil alih dan membayar uang kerusakan ponsel Naura.
"Gausah, biar aku aja."
"Mana ponselnya?" Tanya Radit yang mengabaikan ucapan Naura barusan.
"Ini dek."
Radit langsung mengambil ponsel Naura.
"Makasih, kak." Ujar Naura ramah.
"Nanti uang kamu aku ganti."
"Uangnya ditabung aja."
"Ih, kok gitu sih?"
"Ini hp kamu." Radit menyerahkan ponsel tersebut ke Naura.
"Makasih."
"Ayo." Radit langsung menggengam tangan Naura kembali ke pasar malam.
"Mau main dulu atau langsung naik wahana?" Tanya Radit memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
D'amore (End)
Novela Juvenil"Bulan selalu datang untuk menemani langit, tapi bintang cemburu. Bintang berniat tidak akan menemani bulan lagi, sehingga bumi hampa jika langit hanya bersama bulan saja. Layaknya dua orang yang menunggu kehadiran bintangnya." "Cinta segitiga?" Lel...