🎙: Perhatian seluruhnya! untuk menyelesaikan program akhir dari pengurus osis lama, silahkan semuanya berkumpul di lapangan.
Para osis sudah berbaris rapi di atas pentas.
Setelah semua siswa-siswi berkumpul, Wildan langsung mengambil alih keadaan.
"Assalamu'alaikum semuanya."
"Wa'alaikumussalam." Jawab mereka serempak.
"Saya Wildan Pratama selaku Ketua Osis, sebentar lagi akan pensiun dari jabatan ini. Untuk itu, kami para osis akan melaksanakan program terakhir kami sebelum menjadi warga biasa di sekolah ini."
'Widih, gaya bahasanya lagi.'
'Sok keren lo.'
'Memang dia keren, mau apa lo?'
'Semangat kak Wildan, kakak yang terbaik.'
'Ga mau pisah dari kak Wildan, huaaa.'
'Jangan pergi, kak.'
'Tetap jadi ketua osis kebanggaan kami ya, Wil.'
Wildan terharu mendengar respon dari mereka.
"WILDAN DUA PERIODE!!"
"YES, WILDAN DUA PERIODE!!"
Suara tersebut semakin banyak.
"WILDAN DUA PERIODE! DUKUNG WILDAN DUA PERIODE!"
Wildan sampai berkaca-kaca mendengarnya.
"Yo, lanjutin." Wildan langsung menyerahkan mic tersebut ke Tio.
"Dramatis." Lirih Naura yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Wildan.
"Semuanya tenang! saya akan mengambil alih." - Tio
Seketika keadaan jadi hening.
"Melanjutkan ucapan idola kalian tadi, kami akan membuat suatu kegiatan menfess serta pesan dan kesan yang akan ditempelkan di mading sekolah. Menfess tertuju untuk semua orang secara privasi sedangkan pesan dan kesan khusus tertuju untuk setiap anak osis."
"Agar kegiatan ini berlangsung secara meriah, kami harap kalian berpartisipasi penuh dalam kegiatan ini."
"Ada pertanyaan?"
Salah seorang siswi mengangkat tangan. "Izin bertanya kak, kegiatannya dimulai kapan?"
"Nah, untuk kegiatannya Insya Allah akan dimulai hari ini hingga lusa. Kami sengaja tidak membuka waktu lama biar kalian tidak lalai dalam kegiatan lain."
'Anjir, keren.'
'Agak nyeremin juga waketos kita satu ini.'
'Dari dulu memang dingin banget tuh anak.'
'Lebih tepatnya terkenal dengan bijaknya ga sih?'
"Bisa dipahami semuanya?"
"BISA." Jawab mereka serempak.
"Masih ada yang ingin ditanyakan?" Ujar Naura mengambil alih mic satunya lagi.
'Si caper beraksi.'
'Gua masih musuhan sama dia karena bisa-bisanya dia pacaran sama crush gua.'
'Itu kak Naura? Ya Allah masih tetap cantik sampai sekarang. Dulu kami satu SMP.'
'Cuit, cuit, cantik.'
'Rumah lo mau di bom sama pacarnya?'
'Lah, gua kira dia jomblo.'
'Radit cuy pacarnya. Ketua basket, masa lo gatau sih?'

KAMU SEDANG MEMBACA
D'amore (End)
Teen Fiction"Bulan selalu datang untuk menemani langit, tapi bintang cemburu. Bintang berniat tidak akan menemani bulan lagi, sehingga bumi hampa jika langit hanya bersama bulan saja. Layaknya dua orang yang menunggu kehadiran bintangnya." "Cinta segitiga?" Lel...