Dasi

41.3K 370 5
                                    

Setelah berjam-jam melangsungkan pernikahan yang tidak diinginkan, Ashley Graham duduk di tepi ranjang seraya menghela nafas lelah dan memandang gaun yang melekat di tubuhnya.

Ia menghela nafas lagi dan melihat pantulan dirinya yang kebetulan terdapat cermin dihadapannya.

Di cermin itu bukan pantulan dirinya saja, melainkan istrinya juga ada dibelakang dia yang hanya diam memandangnya datar dan dingin.

Ada Wong, ia merupakan anak klien papanya yang sangat berjasa dalam perusahaannya, Ashley mengerti kalau pernikahan ini hanya sebuah pengikat supaya papa Ada tidak menarik saham dari perusahaan papa Ashley.

Dan Ashley sebagai anak satu-satunya hanya bisa menurut walaupun tidak suka akan pernikahan ini.

"Kau." Suara datar dan dingin, Ashley berdiri dan membalikkan tubuh menghadap Ada.

"I-iya?" Ada menyeringai tipis mendengar nada gugup Ashley.

"Kau takut denganku?" Ashley seketika merasakan tembok yang bakal berada di tengah-tengah mereka, dan Ashley yang sudah berstatus istri Ada Wong harus menjalani perannya melayani Ada, dan tembok yang bakal muncul itu harus Ashley hempaskan, walaupun Ada sendiri yang sepertinya menginginkan tembok di tengah-tengah mereka.

"Tidak!" Ada menyeringai lebar, ia dengan sadar kalau Ashley takut kepadanya namun lihatnya anak dari rekan papanya ini, begitu berusaha menyembunyikan rasa takutnya kepada dirinya.

"Oh baiklah, kalau begitu siapkan air hangat buat aku mandi." Perintah telah diberikan, Ashley terdiam sejenak mencerna perkataan Ada, menyiapkan air hangat? Ia tidak pernah melakukan itu bahkan untuk air mandinya saja disiapkan oleh bibi dirumah, jadi Ashley tidak tau sama sekali caranya.

"Kenapa tidak bergerak!" Tersentak dan mengangguk setelahnya bergegas ke kamar mandi, namun gaun yang masih melekat ditubuh membuatnya kesulitan hingga akhirnya...

Bruk!

Ia terjatuh.

"Shh." Ada memutar malas bola matanya, ia berjalan menghampiri Ashley dan Ashley mengira kalau Ada ingin membantunya, namun ternyata salah, Ada malah melangkahi dirinya yang terjatuh di depan pintu kamar mandi, masuk begitu saja sembari membanting kuat pintu kamar mandi.

Brak!

Membuat Ashley terjengit kaget dan perlahan berdiri dengan mata yang berair.

Ini hari pertama ia hidup berpasangan dan Ashley tidak tau bakal sanggup hidup bersama Ada, dan tembok itu sudah mulai terlihat.

Cklek!

Ashley yang tengah merapikan tempat tidur menoleh ke Ada, istrinya itu baru selesai mandi, rambut hitam sebahunya basah dan masih berair di ujung rambutnya, tatapan tajam itu mengarah kepadanya hingga Ashley bergegas menuju lemari dan meraih satu stell pakaian yang di hanger.

Menghampiri Ada yang malah diam di depan pintu kamar mandi, dengan kedua tangan terlipat di dada dan handuk terlilit di tubuhnya.

Ada menerima kasar pakaian dari tangan Ashley, ia mendorong tubuh ringan itu kesamping dan berjalan melewatinya menuju kasur, Ashley hampir saja terjatuh kalau tangan kanannya telat bertumpuh di tembok.

Membalikkan tubuh memandang Ada dan matanya melebar seketika, ia segera menutup mata dengan erat karena tidak ingin melihat pemandangan di depan mata.

Ada dengan santainya melepas handuk yang melilit ditubuh, hingga memperlihatkan punggung mulusnya dan bokong yang padat serta sintal.

Membuat siapapun bakal sange melihat itu.

"Kau tidak mandi?" Ada selesai, ia meletakkan handuk di lantai dan bergerak mendekati meja kecil di kasur.

18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang