Vegetarian adalah gaya hidup dengan menerapkan pola makan tanpa mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan, seperti daging sapi, daging kambing, daging babi, daging unggas, dan makanan laut, seperti ikan dan kerang-kerangan.
Hal itu terjadi kepada Mia, gadis remaja yang lebih menyukai sayuran dibanding daging, bahkan ia tidak pernah memakan ayam ataupun daging lainnya.
Gadis remaja yang periang dan baik hati, Mia juga kerap ikut berkebun bersama ibunya, dan dikala waktu tertentu ia mengambil sayuran yang sudah matang dan memakannya diam-diam, namun Mia juga sering ketahuan oleh ibunya dan dimarahi, namun Mia hanya cengengesan sambil memegang kepala belakangnya dan menyembunyikan tomat yang sebagian sudah di gigit ke belakang punggung.
Ibunya menghela nafas panjang dan mengusap sayang kepala anaknya.
"Jangan banyak-banyak."
"Hem!" Mengangguk senang dengan senyuman lebar, Mia mengeluarkan tomat yang disembunyikan dan lanjut makan, ia duduk bersila di rerumputan dan dibelakangnya terdapat tanaman mentimun, Mia menunggu ibunya selesai memanen tomat di kebun orang.
Ibu Mia sebenarnya pekerja serabutan, demi membiayai hidup Mia beserta dirinya sendiri, ibu Mia rela melakukan apapun.
Kalau ditanya kemana ayahnya? Ayah Mia sudah meninggal sejak Mia kecil, entah takdir seperti apa yang telah di rancang oleh yang maha kuasa, Mia ditinggal oleh ayahnya.
Dan tanpa adanya sosok kehadiran ayahnya, Mia sering iri, namun ia selalu berhasil mendapatkan sosok ayah dari ibunya, Mia melihat jelas bagaimana perjuangan ibunya demi secarik kertas bernilai.
Karena uang itu mampu membiayai Mia sekolah, dan sekarang libur panjang karena habis ujian.
"Sayang, ayok kesini." Mia berdiri dan berlari kecil menghampiri ibunya, ia membantu mengambil beberapa kentang yang ada di tanah dan memasukkan kedalam keranjang.
Kebun tempat kerja ibunya puas, sangat luas, bahkan bukan sayuran saja yang di tanam, buah-buahan juga ada termasuk pisang kesukaan Mia.
Ia melihat salah satu pisang yang berbuah dan masak, Mia melirik ibunya memastikan kalau ibunya sangat sibuk, dan setelah itu ia berjalan cepat menuju pisang tersebut.
Sesampainya disana, Mia mengambil satu dan membukanya cepat, lalu disaat Mia mau memakannya, ia terhenti mendengar suara keras yang menegurnya.
"Bagus! Ngambil gitu aja tanpa minta." Sontak Mia ketakutan dan berjalan mundur, tangan yang memegang pisang gemetaran dan Mia melihat dua pria berbadan kekar lalu dibelakangnya terdapat sosok wanita yang memandangnya.
Mendengar teriakan dari arah pohon pisang, ibu Mia bergegas berlari kesana karena anaknya ketahuan mengambil pisang oleh pemilik kebun ini.
Ya, perempuan dibelakang dua pria berbadan kekar itu adalah anak pemilik kebun tempatnya bekerja.
Ibu Mia langsung menarik Mia kebelakang tubuh dan meminta maaf kepada tiga orang dihadapannya, Mia dibelakang memeluk tubuh ibunya dan melirik takut kedua pria berbadan kekar tersebut, tubuhnya menegang disaat netranya bertemu dengan netra tajam perempuan dibelakang itu, ia menahan air mata dan membenamkan wajah di punggung ibunya.
"Maaf, saya meminta maaf."
"Aish.. bagaimana ini nyonya?" Salah satu pria itu bertanya kepada nyonyanya, yang dipanggil nyonya memandang tajam ibu Mia yang memohon minta maaf.
"Lupakan." Perempuan itu melangkah untuk lanjut menelusuri kebunnya.
"Perhatikan baik-baik anak anda." Disusul oleh kedua pria itu dan sebelumnya memperingati Ibu Mia.
