"oke.. dalam hitungan ke tiga kita mengangkat gelas dan meminumnya bersama, oke?" Sua dengan seringaian tipisnya melirik satu persatu orang yang berada di ruang tengah dorm mereka, Handong dihadapan mengangguk, ia sesekali menyentuh lembut paha Gahyeon yang sedikit terekpos.
Dami di sebelah Gahyeon melihat itu, ia melirik sinis Handong dan menoleh ke Siyeon menyadari kalau anggota tua nomor tiga itu menyadari lirikan matanya, alhasil ia mendapati senyuman menggoda yang membuat Dami salah tingkah.
"Satu!" Sua mulai menghitung.
"Dua!" Disusul Siyeon.
"Tiga!" Gahyeon berteriak, ia meminum duluan, disusul lainnya, dalam satu tegukan mereka meminumnya dan mendesah nikmat, Sua bahkan mengisi kembali gelas kosongnya disusul Siyeon, namun botol alkohol itu direbut paksa oleh Dami dan ia meminum langsung dari botolnya.
Sua dan Siyeon awalnya terkejut, begitu pula dengan Handong dan Gahyeon, namun setelah itu pasangan mesum tersebut tertawa dan menepuk tangan heboh karena Dami hampir menghabiskan minuman tersebut.
Handong juga bertepuk tangan, tapi tidak dengan Gahyeon yang mengernyitkan dahi dan bergerak merebut botol tersebut, namun terlambat, tepat botol itu ditarik, disaat itulah Dami sudah meminum habis alkohol.
Ia mendesah nikmat dan cengengesan pelan dengan suara huskynya, Dami sempoyongan, bahkan untuk duduk tegap saja dia tidak kuat alhasil bersandar lesu di sofa dan matanya terbuka tertutup sayu, tak lupa cegukan-cegukan kecil mulai terdengar.
"Ada apa dengannya?" Handong bertanya dengan senyuman bingung.
"Cemburu." Jawab Siyeon simpel, Sua seakan mengerti hanya diam dengan senyuman menggoda, ia mengambil Soju kalengan yang tersisa dan meletakkan ditengah-tengahnya.
"Ayok lanjut!"
"Ayok!" Mereka begitu menikmati acara minum part 2 mereka, tidak dengan Dami yang sudah tepar dan tertidur di lantai.
Sedang di dalam kamar, Jiu dan Yoohyeon yang mendengar itu hanya saling tertawa pelan dan berpelukan hangat dibawah selimut.
Tentunya mereka masih telanjang bulat.
Waktu demi waktu berlalu, beberapa botol dan kaleng soda sudah berserakan di dekat mereka.
Sua dan Siyeon kini saling mencumbu dengan posisi Sua berada diatas, baju Sua tersingkap sedikit kebawah sehingga memperlihatkan bahu mulusnya dan bra berwarna hitam.
Handong menghela nafas panjang dengan kepala terdongak sayu kebelakang, ia tersenyum tipis disaat melihat wajah Gahyeon berada di depannya.
Tadi disaat minum Gahyeon tidak terlalu menikmati acara mereka, itu karena ia merasa khawatir akan keadaan Dami, pasal dari mereka semua Dami bukanlah peminum aktif, bahkan kalau minum pun pasti bakal di campur air supaya kadar alkoholnya berkurang.
"Gahyeonie~" Gahyeon tersenyum lebar, ia membantu Handong berdiri dan memapah lembut ke kamar, Handong hanya diam disaat di papah.
Sesampainya di kamar, Gahyeon langsung merebahkan Handong di kasur, ia menyelimuti dan merapikan dikit surai Handong yang menutupi wajahnya.
Setelah itu berdiri dan bergerak keluar, menyadari Gahyeon yang pergi meninggalkannya, Handong langsung bangun dan memeluk Gahyeon dari belakang dengan erat, membuat yang paling muda di anggota terkejut dan menunduk melihat kedua tangan Handong di perut, lalu menoleh kebelakang untuk menatap wajah, namun wajah tersebut sudah terbenam di tengkuknya.
"Kak.." Gugup dan sedikit takut, ia dengan lembut melepas kedua tangan Handong di perut, namun bukannya melonggar malah makin erat.
"Jangan pergi."