Silent Voice

18.8K 178 18
                                    

Kala itu, Jennie dan kedua temannya tengah berada di rooftop sekolah, mereka sedang mengobrol kan sesuatu diselingi canda tawa.

Duduk melingkar dan di tengah-tengah mereka terdapat beberapa cemilan serta minuman, namun salah satu dari mereka mengeluarkan rokok yang langsung di soraki oleh Jennie serta temannya satu lagi.

"Anjing Rose." Rose namanya yang mengeluarkan rokok tadi, ia menyeringai tipis dan mengeluarkan beberapa kotak rokok lagi yang membuat Jennie geleng-geleng kepala.

"Heleh, bilang aja suka Jen." Muak dengan gelengan kepala Jennie, Rose langsung menyelipkan satu rokok di antara jari tengah dan jari manis Jennie, setelah itu mengambil korek dan menyalakannya.

"Nah, sebatang dulu."

Teman satunya lagi yang geleng-geleng kepala dengan kelakukan mereka berdua, ia memutuskan untuk menjaga jarak karena tidak merokok dan tidak suka dengan asapnya pula.

"Sebatang soo." Jisoo namanya, ia menggelengkan kepala dan memakan cemilan sambil menatapi rose dan Jennie yang asik merokok.

"Gua cepuin kali ya?" Setelah mengatakan itu, satu cemilan melayang mengenai wajahnya, Jisoo seketika mendecih kesal ke Rose yang melempar cemilan tadi.

"Gua cuman becanda njing."

"Ya mana gua tempe."

"Ck." Jennie hanya terkekeh kecil melihat dan mendengar itu, ia fokus merokok hingga rokoknya habis.

"Sebatang lagi se."

"Yee nagih lu kan."

"Udah buru." Rose menyelipkan lagi satu batang diantara jari manis dan jari tengah Jennie, ia juga menyalakannya.

"Thanks ya."

"Yee." Ditengah merokok, Jennie mendapati Jisoo yang tengah memainkan hpnya, gadis dengan surai panjang berwarna hitam legam itu tiba-tiba berdiri dan menghampiri mereka berdua.

"Pulang yok, udah sore nih."

"Yeee malas, kadang sampai malam juga soo." Mengangguk dengan perkataan Rose dan mengernyitkan dahi.

"Kali ini gak bisa gua, ada urusan."

"Urusan apa memangnya?" Jennie yang bertanya, ia juga mematikan rokok ke lantai dan berdiri, Rose dengan terpaksa berdiri dan melempar asal rokok yang tersisa setengah.

"Gua diminta sama Abang sepupu buat jagain adeknya."

"Aelah... Udah gede juga padahal." Jisoo menghela nafas dan mendecih mendengar nada dering hpnya, Jennie yang melihat itu menepuk pelan bahu Rose dan mereka memutuskan turun dari rooftop.

"Emang adek sepupu lu itu manja'an ya orangnya?" Kini mereka berada di parkiran, berdiri di motor masing-masing dan Jisoo menggeleng sambil memakai helmnya, ia naik ke motor ninjanya berwarna merah.

"Lah terus ngapa disuruh jagain." Rose yang sedari tadi bertanya, sedang Jennie sudah diatas motor dan memakai helmnya.

Mereka bertiga memiliki motor ninja dengan merek yang sama, milik Jennie berwarna hitam, Rose Biru gelap dan Jisoo berwarna merah, namun untuk helm mereka memiliki warna yang sama, yaitu hitam.

"Ya mungkin lagi pengen di temanin Se." Rose menoleh ke Jennie dan mendecih kesal karena waktu bermain mereka di ganggu.

"Gua ikut boleh gak?" Karena masih ingin bermain, Rose menawarkan diri untuk ikut bersama Jisoo, mendengar itu, Jennie seketika berfikir untuk ikut pula.

"Boleh."

"Njing, ini rumah Abang sepupu lu?" Mereka bertiga sudah ada didepan rumah Abang sepupu Jisoo, gerbang tinggi perlahan terbuka dari dalam memperlihatkan dua bodyguard berbadan kekar tengah tersenyum ramah, menyambut kedatangan Jisoo.

18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang