Secret Admirrer Last.

4.2K 96 18
                                    

Bu Tasya tersadar dengan apa yang di perbuatnya, ia membuka mata dan melotot kecil sambil tergesa-gesa berdiri dan membelakangi Jessica.

Murid tengil itu tersenyum sambil menjilat bibir bawahnya dan perlahan berdiri, ia bergerak mendekati Bu Tasya yang masih membelakanginya dan memeluk tubuh ramping itu dari belakang.

Membuat Bu Tasya terkejut dan menahan kedua tangan Jessica yang melingkar di perut.

"Bu.." Memanggil pelan di telinga yang sudah memerah dan menjilat jail daun telinganya, sehingga Bu Tasya melenguh pelan sambil memejamkan mata.

"Sudah terlambat untuk menolak nya Bu." Berbisik lagi disertai hembusan hangat, Bu Tasya menggerakkan pelan kepala dan melepas kedua tangan Jessica.

Ia menoleh sambil bergerak mundur dan menunduk.

Jessica hanya diam memandang guru itu, namun ia bergerak kembali mendekati Bu Tasya dan mengurung guru itu ke tembok.

"Ibu juga mau kan?" Yang dimaksud Jessica adalah hubungan intim, disaat mereka ciuman panas timbul nafsu di diri Jessica, ia jadi menginginkan Bu Tasya.

"Sudah cukup." Jessica menggeleng dan membawa satu tangannya ke punggung, ia mengusap dan turun ke bokong meremas pelan.

"Saya menginginkan ibu."

"Jessica hentikan." Bu Tasya memegang takut tangan Jessica di bokongnya, ia memberanikan diri menatap mata nafsu Jessica.

"Ayolah... Ibu jangan membohongi diri sendiri." Bu Tasya mengalihkan pandangan dan menahan kuat tangan Jessica yang meremat bokongnya.

"Ibu juga menginginkannya kan." Wajah yang begitu dekat serta hembusan nafas di telinga kirinya, Bu Tasya menggeleng.

"Bohong..." Jessica menjilat telinga kiri Bu Tasya, ia mengulum dan menghisap pelan serta memainkan lidah di lubang telinga. Membuat Bu Tasya meremang hebat dan mendorong lemah tubuh Jessica dengan tangan kanannya.

Kedua kakinya bergetar pelan hingga melemas.

Jessica benar, dia sangat menginginkan murid tengilnya ini, namun untuk menjaga image dia jual mahal.

Namun semuanya terpatahkan oleh lenguhan dan desahan kecil, membuat Jessica tersenyum hangat sambil memandangnya lekat.

"Mari pindah ke kasur Bu." Tubuhnya sudah lemas dan begitu mudah pindah ke gendongan ala koala Jessica, ia meremat pelan bahu murid tengilnya dan menatap sayu mata hangat Jessica.

"Ibu sangat cantik." Bu Tasya merasakan jelas panas di wajahnya, bahkan darahnya berdesir setiap mendengar pujian yang di lontarkan Jessica, lalu mata hangat itu membuatnya hanyut hingga tidak sadar sudah berada di kasur dan direbahkan pelan.

Kedua tangannya langsung tergelatak lemah disisi kepala, ia mengatur nafas sambil melihat Jessica yang melepas baju dan memperlihatkan perut abs serta bra sport yang menutupi payudaranya.

Dirinya sudah sepenuhnya hanyut akan tatapan hangat Jessica, bahkan disaat murid tengil itu melepas satu persatu kemeja putih kerjanya dia masih diam.

"Warna pink." Barulah dia tersadar disaat kemejanya sudah di buka kesamping dan memperlihatkan bra warna pink nya, Bu Tasya seketika mengalihkan pandangan dan meremat bantal.

"Putih dan mulus Bu." Berucap sambil membelai lembut dada Bu Tasya dan menangkup satu payudara yang masih bersembunyi, guru itu seketika memejamkan mata dan membawa satu tangannya ke mulut.

Jessica yang melihat itu menyingkirkan lembut tangan Bu Tasya dari mulut dan meraih lembut dagunya lalu menarik pelan supaya Bu Tasya menatap dirinya.

"Jangan memalingkan wajah lagi... Saya mau melihat wajah cantik ibu." Dengan lembut Jessica mengusap pipi dan bibir Bu Tasya, setelah itu memasukkan pelan jempol kedalam mulut yang terbuka kecil.

18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang