Flower pt2

13.5K 164 17
                                    

Selesai dengan mandinya, Irene melilitkan handuk hingga menutupi dada dan bokongnya, setelah itu ia membuka sedikit pintu dan melihat sekeliling, memastikan Suho ataupun Chanyeol tidak ada didalam rumah.

Dirasa aman karena kosong melompong dan sedikit gelap, Irene membuka lebar pintu kamar mandi dan bergegas menuju kamarnya, ia membuka pintu kamar dengan cepat dan menutup pula dengan cepat.

Setelah berhasil didalam kamar, ia langsung mengarah ke lemari plastik di dekat ranjang, membuka dan melirik kearah kasur. Aktivitasnya mencari baju terhenti seketika, ia menutup pintu lemari dan memandang lebih ke kasur, bahkan mengucek-ucek kedua matanya, ia melakukan itu karena tidak mendapati Jisoo yang terbaring di kasur.

Panik seketika dan bergegas memakai baju tanpa dalaman, masa bodoh dengan itu.

Ia langsung berlari ke pintu dan membukanya cepat lalu berlari lagi menuju keluar, setibanya diluar ia mendapati Suho dan Chanyeol yang tepar di kursi, Irene mengatur nafasnya yang tersengal-sengal karena berlari sedari tadi, ia melangkah lebih keluar dan merasakan dingin yang hebat menusuk kulit.

Melihat sekeliling sambil mengusap kedua lengannya dan mendesah pelan.

Tidak tahan Irene dengan dinginnya luar, namun ia masih harus mencari keberadaan Jisoo.

"Astaga, dimana dia?" Irene bahkan sudah mulai putus asa, ia bahkan memberanikan diri mengecek belakang rumah dan tidak ada Jisoo sama sekali.

Lalu disaat ia melangkah kembali ke depan, ia mendengar suara yang berkata cantik, Irene menoleh ke asal suara dan menghela nafas kasar, ia segera berlari kecil menghampiri Jisoo yang ternyata duduk diam sedari tadi didepan bunga.

Menepuk pelan bahu kiri setibanya dan Jisoo yang sedikit sadar, tersentak kecil dan menoleh, ia langsung cengengesan mendapati Irene yang sudah berpeluh keringat.

"Nyengir kamu, ngapain diluar hm?" Jisoo menoleh kedepan dan menunjuk bunga mawar merah dihadapannya, Irene memutuskan untuk duduk disamping Jisoo karena capek berlarian sedari tadi dan mengelilingi rumah mencari Jisoo.

"Lihat bunga." Gumamnya pelan dan berbaring tiba-tiba, untungnya halaman rumah Irene itu ditumbuhi rumput jepang, jadi tidak masalah untuk berbaring disana, Irene menggelengkan kepala dan menekuk kedua kakinya lalu memeluknya, ia mendongak memandang langit yang disinari oleh rembulan.

Cukup lama mereka berada disana, hingga akhirnya Jisoo sepenuhnya sadar dan duduk, ia berdehem sejenak seraya memijit pelan keningnya, Irene yang menahan kantuk, tersentak kecil mendapati Jisoo yang sudah duduk, ia menguap kecil tanpa menutupnya menggunakan mulut, Jisoo yang melihat itu tiba-tiba memasukkan dua jari kedalam mulut Irene.

Sontak Irene terkejut dan terdiam, tanpa sadar pula sudah menahan kedua jari Jisoo didalam mulutnya.

Jisoo mendorong pelan kedua jari itu hingga Irene sadar, ia segera mengeluarkan kedua jari Jisoo dari dalam mulut dan memalingkan wajah yang mungkin mulai memerah, ia juga salah tingkah.

"Maaf."

"Hm." Hanya berdehem sebagai balasan dan mendongak memandang langit, namun hanya sebentar karena merasakan Jisoo tengah melihatnya, ia memutuskan untuk berdiri dan berjalan cepat menuju rumah, tidak lupa menepuk kuat bahu Chanyeol dan Suho disaat melewati mereka berdua.

Jisoo yang ditinggal hanya diam memandangi kedua jarinya, setelah itu, perlahan tapi pasti ia mengangkat kedua jari itu mengarah ke hidung, Jisoo memejamkan mata dan mengendus dalam aroma dari kedua jarinya.

Setelah itu ia menurunkan tangan dan membuka mata, senyuman lebarnya terbit seketika setelah mencium aroma dari kedua jarinya.

"Hmm... Sepertinya aku sudah mendapati calon istriku." Gumamnya pelan dengan cekikikan kecil dan bergerak masuk kedalam rumah, ia juga menepuk kuat bahu Suho dan Chanyeol karena mereka belum beranjak sedikitpun dari kursi.

18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang