Pantai

33.2K 260 14
                                    

Chup...

Chup..

Suara cumbuan terdengar jelas didalam kamar villa milik Winka, tidak hentinya mencium, saling melumat, saling berbalas hingga kedua tubuh terasa panas.

Lily mendorong Winka hingga ciuman terlepas dan terduduk di kasur, Winka mengatur nafas yang menderu kencang memerhatikan Lily yang tengah melepaskan baju.

Ia menelan ludahnya berat dan meraih pinggul Lily, menarik kedepan hingga payudara yang masih tersembunyi di bra Lily berada di depan matanya.

Lily mengusap kepala Winka dengan tangan kirinya, sedang tangan kanan mengelus tengkuk bagian sensitif Winka.

Tanpa menunggu waktu, Winka melepaskan pengait bra Lily hingga bra jatuh ke lantai, ia langsung menyentuh lembut payudara kanan Lily, dan mulutnya bekerja cepat menyusu di payudara kiri Lily.

Hampir 3 tahun pacaran Lily baru bisa merasakan sensasi menyengat di tubuhnya, selama ini mereka hanya melakukan ciuman bibir, itupun tidak berselang lama.

Namun sekarang, karena nafsu mereka berdua naik, mereka akhirnya melakukan itu.

Lily mengigit erotis bibir bawahnya dan menyentuh tangan Winka di payudara kanannya, di remas, di pijat dan putingnya perlahan menegang dimainkan.

"Shhh.." Melenguh pelan merasakan sensasi basah dan hangat di payudara kiri, tangan satunya lagi memegang kepala Winka dan menekan lebih.

"Hahh.." Diemut, di lumat dan dihisap rakus layaknya bayi kehausan, Lily bergerak hingga Winka terbaring di kasur.

Payudara kiri terlepas dari mulut, Winka mengusap sudut mulutnya yang mengeluarkan air liur, ia beralih ke payudara kanan dan memijat payudara kiri bekas hisapannya.

"Ahh.. winkaahhh." Tangan bebasnya bergerak mengusap punggung Lily, lalu turun ke bokong yang masih terhalang oleh celana jeans Lily.

Namun celana itu tidak menghalangi Winka untuk meremas lembut bokong Lily dan memukulnya pelan.

"Ah.. hahh.." Lily membusungkan dada, ia menarik diri hingga hisapan di payudara kanan terlepas, Winka memandang datar Lily yang turun dari ranjang, ia perlahan duduk dan memandang Lily lagi yang kini melepaskan celananya.

Netra datarnya itu berkilat nafsu memandang vagina mulus Lily yang sudah basah, ia menjilat bibir bawahnya dan melepaskan pakaian serta celananya sendiri.

Lily menelan ludah memandang ABS di perut Winka, lalu beralih ke payudara yang ternyata lumayan besar.

Winka meraih Lily lagi dan kali ini Lily berada di bawah, ia mencium lagi bibir Lily seraya kedua tangannya meremas lembut kedua payudara Lily.

Melenguh tertahan akan permainan Winka, Lily melingkarkan kedua tangannya di leher Winka dan mengimbangi ciuman disertai lenguhan.

Setelah puas dengan bibir, Winka menarik wajah dan memandang dalam Lily, wajah Lily bersemu merah dan matanya begitu sayu, Winka menjilat bibir Lily sebelum turun ke leher memberikan kissmark.

Lily seketika mendongak dan memejamkan mata sayu, mulutnya terbuka kecil melenguhkan kenikmatan yang di beri.

"Hahhh.. yankhhh.." Mencakar punggung Winka sebagai bentuk pelampiasan kenikmatan, Winka meringis kecil namun ia tidak marah sedikitpun, Winka malah makin gencar menghisap, mengemut dan mengigit leher Lily.

"Shhh.." Kedua paha Lily saling bergesekan karena merasakan basah dan gatal di bawah, Winka menyadarinya namun ia masih belum selesai dengan leher Lily, kedua tangannya juga masih memijat pelan kedua payudara Lily.

18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang