Kakak dan adek pt2

24.5K 237 6
                                    

"Anggap rumah sendiri ya." Itu yang dikatakan Yuna kepada Hyera sebelum anak itu pergi kerja.

Hyera yang berada di depan pintu menatap lekat punggung Yuna yang perlahan hilang dari pandangannya, setelah tidak terlihat lagi, Hyera menutup pelan pintu dan menguncinya.

Setelah itu melangkah menuju dapur dan membuka kulkas, Hyera berjongkok sambil memilih beberapa bahan yang bisa dimasak olehnya, dan disela memilih bahan, ia berhenti dan menutup mulutnya dengan tangan kanan, air matanya kembali jatuh.

Ia menangis terisak karena lega menceritakan semuanya kepada Yuna, ia juga merasa bersyukur dipertemukan oleh wanita yang memiliki hati sangat baik.

Hyera terduduk dan menunduk, tangan yang menutup mulutnya meluruh ke bawah dan terkepal di lantai, disela menangis ia tersenyum senang bahkan terkekeh kecil.

"Terimakasih Yuna.. terimakasih." Perlahan ia menyeka air matanya dan kembali berjongkok memilih beberapa bahan, setelah ketemu, ia berdiri dan menutup kulkas, lalu berjalan menuju wastafel dan menyalakan kran air, pertama ia mencuci mukanya supaya mata sembabnya tidak terlihat oleh siapapun, terlebih Minji karena anak kecil itu sangat sayang kepada Hyera.

"Kak.." Baru saja namanya disebut, Hyera menoleh kebelakang dan mendapati Minji yang baru bangun, surai anak itu berantakan, ia bahkan masih mengusak mata kanannya dengan tangan kanannya, sedang tangan kirinya berada di bawah memegang ujung bajunya.

"Adek lapar?" Mengangguk dan Minji mengulurkan tangan kode untuk digendong, sontak Hyera menggendong Minji dan membasuh wajahnya dengan air, setelah itu merapikan surai Minji yang tidak kasar lagi, bahkan sangat halus.

"Kakak masak sebentar ya.. kamu duduk diruang tengah dulu, bagaimana?" Minji mengangguk lalu Hyera menurunkannya, ia langsung bergerak pelan menuju ruang tamu dan duduk di kursi rotan yang panjang, Hyera tersenyum tipis melihat itu, setelahnya ia mulai memasak untuk makan pagi serta siang nanti.

Waktu demi waktu berlalu, Minji kembali terlelap di kamar dan Hyera menunggu kepulangan Yuna dari kerja di luar rumah, ia duduk di kursi dan matanya bergerak kesana kemari menanti kedatangan Yuna, namun yang ditunggu tidak menampakkan wujudnya sedikitpun, bahkan waktu magrib datang Yuna masih tidak terlihat.

Seketika Hyera merasa panik, gelisah dan khawatir.

Hingga waktu magrib lewat, dari kejauhan terlihat sosok Yuna yang berlari kecil pulang kerumahnya, entah kenapa ia sangat ingin pulang sedari tadi di pekerjaan, ia bahkan tersenyum lebar melihat sosok Hyera yang baru saja membuka pintu dan keluar.

"Hyera." Teriak kecil Yuna dan mengangkat tangannya, Hyera seketika tersenyum lebar dan berlari kecil pula menghampiri Yuna, hingga mereka bertemu dan saling diam dengan senyuman hangat.

"Aku pulang." Hyera mengangguk dan Yuna terkekeh kecil, entah kenapa tangan kanannya selalu terangkat dan mengusap lembut surai Hyera, sontak perbuatannya itu membuat kedua pipi wanita bersurai pink itu memerah.

Dan untungnya Yuna tidak menyadari itu, ia melambaikan tangan kepada Minji yang berdiri di depan pintu.

"Ayok masuk."

"Iya." Yuna berjalan duluan, ia langsung berjongkok dihadapan Minji dan dihadiahi pelukan hangat dari gadis mungil ini.

Hyera yang melihat itu merasakan sesuatu yang menjanggal di hatinya, ia selalu mendengar suara detakan jantung yang begitu cepat bila Yuna berada di dekatnya.

Bukan itu saja, setiap apa yang dilakukan Yuna, itu selalu membuat jantungnya berdegup kencang dan merasa panas di pipinya, setiap Minji tertawa karena candaan Yuna, Hyera juga merasakan itu.

18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang