Part11. Pelaku Dan Ancaman Dehan

16 5 0
                                    

 

"Sembarangan Lo, Gue mau ke toilet. Udah ah bye." Aline berlari meninggalkan Erlangga dengan menyisakan satu pukulan di lengan pria itu.

"Astaga tuh cewe. Badan doang kecil tapi kalau mukul pedih banget." Erlangga meringis mengelus lengannya yang sudah memerah karena bekas tangan Aline.

Tok tok tok

"Permisi, ada orang?" teriaknya sambil mengetuk pintu wc namun tidak ada yang menyahut.

"Woy, ada orang gak? Gue dobrak nih."

"Bisa diam gak? Gue lagi fokus nih. Jangan sampe kotoran Gue masuk lagi gara-gara suara cempreng Lo," sahut seseorang dari dalam.

"Bagus dong, jadinya 'kan Gue bisa masuk," ucapnya tersenyum jahat.

"Sebelah kosong tuh, kenapa gak disitu sih? Ganggu aja," ocehnya kesal.

Aline mengintip sekilas ke dalam wc kosong yang dimaksud lalu menutup hidungnya.

"Bau banget, huek …"

Kepalanya terasa berputar mencium bau yang begitu menyengat dari dalam wc, membuat isi perutnya bergejolak meminta keluar.

"Lo kira disini enggak?" teriak orang itu lagi.

"Astaga, mau buang air aja tersiksa banget," keluhnya sambil menghentak-hentakkan kakinya karena benar-benar kebelet.

"Buruan dong woy!" teriaknya lagi.

Akhirnya, suara air berbunyi tanda orang didalam sudah selesai. Aline langsung nyelonong masuk saat pintu mulai terbuka. Tangannya mendorong siswi tersebut agar segera keluar.

Berbagai macam umpatan dikeluarkannya karena sikap Aline yang sangat tidak sabaran.

Aline akhirnya keluar sambil tersenyum lega. Ia melangkah keluar dari toilet menuju kelas dengan buru-buru. Tiba-tiba seseorang menarik tangan Aline dan membawanya ke balik tembok.

"Lo siapa sih?" Aline mencoba menatap wajah orang yang menariknya dengan wajah heran.

"Ini Gue."

"Reno? Ngapain Lo tarik Gue kesini?"

"Gue dengar-dengar si Erlangga lagi ada masalah ya?"

"Tau dari mana Lo?"

"Ya, denger aja."

"Oh."

"Gue bisa bantu Lo cari tau siapa pelakunya, asal …"

"Asal apa? Gue gak percaya ya sama Lo," tegas nya menunjuk wajah Reno.

"Terserah sih, yang pasti Gue udah kasih Lo kesempatan buat bantu Erlangga," ucapnya tersenyum tipis.

Aline diam, ia berpikir sejenak lalu menatap Reno dengan penuh keraguan.

"Apa iya? Tapi … ga ada salahnya sih Gue coba, siapa tau aja dia gak bohong." Batinnya.

"Gimana?" Reno mengangkat sebelah alisnya.

"Lo gak lagi bohongin Gue 'kan?"

"Apa diwajah Gue ada benih-benih kepalsuan?"

"Banyak. Bukan cuma muka Lo, tapi juga mulut Lo" Sinisnya.

"Terserah Lo. Mau gak?"

"Oke, Gue akan coba percaya sama Lo."

"Oke, dengerin syaratnya!"

"Yaudah apaan?"

"Lo harus jalan sama Gue!" Bisiknya

"What? Ogah Gue. Ga Ada syarat lain apa? Model kaya Lo mau jalan sama Gue? No." Aline menyodorkan telapak tangannya tepat di wajah Reno membuat pria itu mendengus kesal.

Sweet Couple (Erlangga Dan Aline)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang